Postingan Populer

Sunday, January 12, 2020

CONTOH SURAT KUASA TERBARU 2020


Sukabumi, 13 Januari 2020

SURAT KUASA


Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama       : …………………………………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………………………………..
Alamat     : …………………………………………………………………………………..

Dengan ini memberikan kuasa kepada

Nama        : …………………………………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………………………………..
Alamat     : …………………………………………………………………………………..
Untuk       : …………………………………………………………………………………..

Surat kuasa ini dibuat berhubung saya sedang sakit dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit,Oleh karena itu saya memberikan surat kuasa ini kepada seseorang yang saya percaya.

Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sesungguhnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



                               Pembari kuasa                                               Penerima Kuasa




                          ( .............................. )                                   ( .............................. )

Sunday, December 22, 2019

contoh surat keterangan usaha

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
KECAMATAN CITAMIANG
KELURAHAN NANGGELNG
Alamat Kantor : ............................ No. ...... Telp. ( 0266 ) ...............

SURAT KETERANGAN USAHA
Nomor : 148/390/03.1003/2019


Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, dengan ini menerangkan bahwa :

Nama                          : ELIS HERLINA
NIK                            : ...............................
Tempat/tanggal lahir : Sukabumi, 28-10-1972
Jenis Kelamin            : Perempuan
Kewarganegaraan      : Indonesia
Pekerjaan                   : Wiraswasta
Status Perkawinan     : Kawin
Agama                        : Islam
Alamat                       : ..............................................................................


Adalah benar Warga RT........ Kelurahan ........... Kecamatan ...................... Kota ............................
             Diterangkan lebih lanjut berdasarkan Surat Pengantar dari Ketua RT/RW setempat, tanggal 16 Juli 2019, dan Surat pernyataan bersangkutandiatas matrai Rp.6.000 tanggal 16 Juli 2019, serta sampai dengan dibuatkannya Surat Keterangan ini adalah benar bahwa nama tersebut diatas mempunyai Usaha dibidang Warung Soto, yang berlokasi Di Nanggeleng.

Surat Keterangan ini dipergunakan untuk : Melengkapi Persyaratan Kredit ke ADIRA FINANCE
            Demikian Surat ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : 16 Juli 2019

An. LURAH NANGGELENG
Sekretaris



BUDI RUSWANDI.SH.MH
NIP : ..................................

contoh SURAT KUASA

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan dibah ini :
Nama                        : JAYA ANJAYA
Tempat dan tgl lahir : Sukabumi, 19 Agustus 1959
Alamat                      : ................................................................................

                Dengan ini menyatakan bahwa Sertifikat Tanah dan Rumah dengan  No. .............................. 01909 adalah benar merupakan Sertifikat ( Tanda Bukti Hak ) milik saya yang berada di alamat diatas. Dan tidak dalam keadaan sengketa kepada pihak manapun.

Dan saya berikan kuasa kepada :
Nama                         : YADI SUPRIADI
Tempat dan tgl lahir : Sukabumi, 19 Mei 1979
Alamat                     : .....................................................................................................

Untuk dipergunakan sebagai Surat Keterangan Jaminan Kredit di BPR SUKABUMI CABANG SUKARAJA.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sebaik-baiknya.

                                                                                                                            Sukabumi, 16 Juli 2019
Yang diberi kuasa
                                                               
                                                                                                                                            Materai

YADI SUPRIADI                                                                                                       JAYA ANJAYA

contoh makalah pertempuran 5 hari di semarang

BAB I
PENDAHULUAN

A    Latar belakang
Perlawanan masyarakat Semarang terhadap tentara Jepang atau sering disebut dengan istilah pertempuran lima hari di Semarang diawali dari terbunuhnya Dr. Kariadi seorang dokter muda asal Semarang dan berbagai tindakan anarkis yang dilakukan oleh tentara tahanan Jepang yang coba melarikan diri dari tahanan yang kemudian mengakibatkan kekacauan di sekitar tempat tahanan tentara Jepang. Tentara tahanan Jepang mencoba untuk mengambil alih kembali kota Semarang dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal tersebut tentu mengundang amarah masyarakatmenimbulkan perlawanan rakyat Semarang terhadap tentara Jepang di berbagai daerah Semarang.
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota









PEMBAHASAN
A.    Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).
Pada tanggal 14 Oktober 1945, pasukan Jepang yang bersenjata lengkap dengan tiba-iba menyerang dan melucuti 8 orang petugas kepolisian yang sedang menjaga persediaan air minum di Jln. Wungkai. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Tidak lama berselang, tersiar kabar bahwa Jepang telah meracun air minum itu.
Berkenaan dengan adanya berita mengenai peracunan tandon air minum di Jln. Wungkal, seorang dokter muda asal Semarang tergerak hatinya untuk melakukan penelitian mengenai tandon yang sudah di racun tersebut. Beliau bernama Drs. Kariadi yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala laboratorium di RS Purusara Semarang.
Drs. Kariadi segera berangkat ke tandon penampungan air di Jln Wungkal. Diluar dugaan mobil yang ditumpangi bersama sopirnya dicegat oleh sekelompok tentara Jepang. Dr.Kariadi beserta sopir pribadinya ditembak ditempat. Korban baru bisa dibawa ke rumah sakit pukul 23.00. Sayang sekali keadaan sudah sangat parah hingga beberapa saat kemudian beliau menutup mata untuk selama-lamany
B.     Kronologi Peristiwa
1.      Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia
Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang

2.      Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki.
Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
3.      Kaburnya tawanan Jepang
Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.
4.      Tewasnya Dr. Kariadi
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan air di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi kawasan industri Candi Semarang) waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

C.    Tokoh-Tokoh yang terlibat
Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, ada beberapa tokoh yang terlibat adalah sbb :
1.      dr. Kariadi
dr. Kariadi adalah dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
2.      Mr. Wongsonegoro
Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
3.      Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta
Tokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
4.      Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)
Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
5.      drg. Soenart
6.      Istri dr. kariadi

7.      Kasman Singodimejo
8.      Perwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
9.      Jenderal Nakamura
10.  Jenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang
Pihak Jepang
a.    Mayor Kido
b.    Mayor Yogi
c.    Kapten Wada
d.   Sersan Tanaka

D.    Sejarah Tugu Muda
Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.
Tugu muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Bangunan yang berada disekitar tugumuda adalah Lawang Sewu, Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti dan Gereja Katedral Semarang.
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:
1.      Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di kalangan masyarakat.
2.      Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
3.      Relief Penyerangan
Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
4.      Relief Korban
Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang,banyak rakyat yang menjadi korban.

A.    Kesimpulan
Pertempuran lima hari di semarang, adalah pertempuran rakyat melawan pasukan – pasukan Jepang, yang hendak meniadakan arti proklamasi kemerdekaaan Republik Indonesia. Terutama di Semarang, telh ditanamkan benih – benih kebencian kepada Jepang sejak jepang mendarat ke Nusantara, dan tentang propagandanya. Semarang, Rakyat Semarang tidak ingin kembali terjajah oleh Jepang, karena Warga Semarang juga telah tersakiti akibat perlakuan jepang yang menyakiti hati masyarakat Semarang Khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Penyebaran benih rasa tidak senang kepada jepang yang dilakukan secara sadar, bersumber kepada tokoh – tokoh perjuangan, yang memang sejak zaman Hindia Belanda dulu sudah mencita – citakan Indonesia Merdeka.
Oleh sebab itu, setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya maka mereka menginginkan bangsa Indonesia benar – benar bersih dari para penjajah, terutama di Semarang. Rakyat Indonesia mulai menyusun kekuatan untuk menghadapi penolakan Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia. Contohnya dengan pergerakan anti Jepang yang muncul sejak Akhir 1942, namun pada saat itu kesatuan dan persatuan belum dimiliki masyarakat, utamanya di tingkat daerah, mereka lebih mengutamakan daerahnya sendiri.

B.     Saran
Saya menyarankan kepada generasi muda agar dapat meneruskan perjuangan dari pahlawan-pahlawan yang telah rela mngorbankan nyawanya demi bangsa ini. Dan saya juga menyarankan agar generasi muda dapat mengenang jasa-jasa pahlawan dan tidak melupakan begitu saja jasa-jasa pahlawan kita.
















BAB II

2.1 Sejarah Awal Terjadinya Perang Puputan Margarana
Puputan adalah tradisi perang masyarakat Bali. Puputan berasal dari kata puput. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata puput bermakna terlepas dan tanggal. Adapun yang dimaksud dengan kata puputan versi pribumi bali adalah perang sampai nyawa lepas atau tanggal dari badan. Dapat dikatakan kalau puputan adalah perang sampai game over atau titik darahterakhir. Istilah Margarana diambil dari lokasi pertempuran hebat yang saat itu berlangsung di daerah Marga, Tababan-Bali.
Menurut sejarah, ada sejumlah puputan yang meletus di Bali. Namun, yang terkenal dan termasuk hebat, terdapat sekitar dua puputan. Pertama, Puputan Jagaraga yang dipimpin oleh Kerajaan Buleleng melawan imprealis Belanda. Strategi puputan yang diterapkan ketika itu adalah sistem tawan karang dengan menyita transportasi laut imprealis Belanda yang bersandar ke pelabuhan Buleleng. Kedua, puputan Margarana yang berpusat di Desa Adeng, Kecamatan Marga, Tababan, Bali. Tokoh perang ini adalah Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. I Gusti Ngurah Rai dilahirkan di Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Bali, 30 Januari 1917.
Puputan Margarana dianggap banyak pihak sebagai perang sengit yang pernah bergulir di Pulau Dewata, Bali. Terdahap beberapa versi yang melatarbelakangi meledaknya Puputan Margarana. Namun, jika kembali membalik lembaran sejarah Indonesia, maka dapat ditarik sebuah benang merah bahwa perang ini terjadi akibat ketidakpuasan yang lahir pasca Perjanjian Linggarjati. Perundingan itu terjadi pada 10 November 1945, antara Belanda dan pemerintahan Indonesia. Salah satu poin Linggarjati membuat hati rakyat Bali terasa tercabik hatinya adalah tidak masuknya daerah Bali menjadi bagian dari daerah teritorial Indonesia.
Linggar jadi sangat menguntungkan Belanda. Melalui Linggarjati Belanda hanya mengakui Sumatera, Jawa dan Madura sebagai wilayah teritorial Indonesia secara de facto, sementara tidak untuk pulau seribu idaman, Dewata, Bali. Niat menjadikan bali sebagai Negara Indonesia Timur, Belanda menambah kekuatan militernya untuk menacapkan kuku imprealis lebih dalam di Bali. Pasca Linggarjati sejumlah kapal banyak mendarat di pelabuah lepas pantai Baling. Ini juga barangkali yang menyebabkan meletusnya Puputan Jagarana yang dipimpin oleh Kerajaan Buleleng.
Keadaan ini membuat suhu perpolitikan dalam negeri sedikit tidak stabil, goyah Sebagian pihak menilai perjanjian Linggarjati merugikan RI. Rakyat bali kecewa karena berhak menjadi bagian dari kesatuan RI. I Gusti Ngurah Rai yang saat itu menjabat sebagai Komandan Resiman Nusa Tenggara ‘digoda’ oleh Belanda. Sejumlah tawaran menggiurkan disodorkan untuk meluluhkan hati Sang Kolonel agar membentuk Negara Indonesia Timur. Gusti Ngurah Rai yang saat itu berusia 29 tahun lebih memilih Indonesia sebagai Tanah Airnya.
Alur Puputan Margarana bermula dari perintah I Gusti Ngurah Rai kepada pasukan Ciung Wanara untuk melucuti persenjata polisi Nica yang menduduki Kota Tabanan. Perintah yang keluar sekitar pertengahan November 1946, baru berhasil mulus dilaksakan tiga hari kemudian. Puluhan senjata lengkap dengan alterinya berhasil direbut oleh pasukan Ciung Wanara.
Pasca pelucutan senjata Nica, semua pasukan khusus Gusti Ngurah Rai kembali dengan penuh bangga ke Desa Adeng-Marga. Perebutan sejumlah senjata api pada malam 18 November 1946 telah membakar kemarahan Belanda. Belanda mengumpulkan sejumlah informasi guna mendeteksi peristiwa misterius malam itu. Tidak lama, Belanda pun menyusun strategi penyerangan. Tampaknya tidak mau kecolongan kedua kalinya, pagi-pagi buta dua hari pasca peristiwa itu (20 November 1946) Belanda mulai mengisolasi Desa Adeng, Marga.
Batalion Ciung Wanara pagi itu memang tengah mengadakan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Selain penjagaan, patroli juga untuk melihat sejuah mana aktivitas Belanda. Tidak berselang lama setelah matahari menyinsing (sekitar pukul 09.00-10.00 WIT), pasukan Ciung Wanara baru sadar kalau perjalanan mereka sudah diawasi dan dikepung oleh serdadu Belanda. Melihat kondisi yang cukup mengkhawatirkan ketika itu, pasukan Ciung Wanara memilih untuk bertahanan di sekitar perkebunan di daerah perbukitan Gunung Agung.
Benar saja, tiba-tiba rentetan serangan bruntun mengarah ke pasukan Ciung Wanara. I Gusti Ngurah Rai saat itu memang sudah gerah dengan tindak-tanduk Belanda mengobarkan api perlawanan. Aksi tembak-menembak pun tak terelakkan. Pagi yang tenang seketika berubah menjadi pertempuran yang menggemparkan sekaligus mendebarkan. Ciung Wanara saat ini memang cukup terkejut, sebab tidak mengira akan terjadi pertempuran hebat semacam itu.
Letupan senjata terdengar di segala sisi daerah marga. Pasukan Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda, yang merasa sangatmerasa terhina dengan peristiwa malam itu sangat ambisius dan brutal mengemur Desa Marga dari berbagai arah. Serangan hebat pagi itu tak kunjung membuat Ciung Wanara dan Gusti Ngurah Rai Menyerah. Serangan balik dan terarah membuah Belanda kewalahan.
Sederetan pasukan lapis pertama Belanda pun tewas dengan tragis. Strategi perang yang digunakan Gusti Ngurah Rai saat itu tidak begitu jelas. Namun, kobaran semangat juang begitu terasa. Pantang menyerah, biarlah gugur di medan perang, menjadi prinsip mendarah daging di tubuh pasukan Gusti Ngurah Rai. Seketika itu, kebun jagung dan palawija berubah menjadi genosida manusia. Ada yang menyebutkan, saat itulah Gusti Ngurah Rai menerapkan puputan, atau prinsip perang habis-habisan hingga nyawa melayang.
Demi pemberangusan Desa Marga, Belanda terpaksa meminta semua militer di daerah Bali untuk datang membantu. Belanda juga mengerahkan sejulah jet tempur untuk membom-bardir kota Marga. Kawasan marga yang permai berganti kepulan asap, dan bau darah terbakar akibat seranga udara Belang. Perang sengit di Desa Marga berakhir dengan gugurnya Gusti Ngurah Rai dan semua pasukannya. Puputan Margarana menyebabkan sekitar 96 gugur sebagai pahlawan bangsa, sementara di pihak Belanda, lebih kurang sekitar 400 orang tewas. Mengenang perperangan hebat di desa Marga maka didirikan sebuah Tuguh Pahlawan Taman Pujaan Bangsa. Tanggal 20 November 1946 juga dijadikan hari perang Puputan Margarana. Perang ini tercatat sebagai salah satu perang hebat di Pulau Dewata dan Indonesia.

2.2 Latar Belakang Perang Puputan Margarana
Latar belakang munculnya puputan Margarana sendiri bermula dari Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 10 November 1946, Belanda melakukan perundingan linggarjati dengan pemerintah Indonesia. Dijelaskan bahwa salah satu isi dari perundingan Linggajati adalah Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Dan selanjutnya Belanda diharuskan sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949. Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1949 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di Bali yang diikuti oleh tokoh-tokoh yang memihak Belanda. Tujuan dari pendaratan Belanda ke Bali sendiri adalah untuk menegakkan berdirinya Negara Indonesia Timur. Pada waktu itu Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang menjabat sebagai Komandan Resiman Nusa Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi dengan Markas tertinggi TRI, sehingga dia tidak mengetahui tentang pendaratan Belanda tersebut.
Di saat pasukan Belanda sudah berhasil mendarat di Bali, perkembangan politik di pusat Pemerintahan Republik Indonesia kurang menguntungkan akibat perundingan Linggajati, di mana pulau Bali tidak diakui sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Pada umumnya Rakyat Bali sendiri merasa kecewa terhadap isi perundingan tersebut karena mereka merasa berhak masuk menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terlebih lagi ketika Belanda berusaha membujuk Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai untuk diajak membentuk Negara Indonesia Timur. Untung saja ajakan tersebut ditolak dengan tegas oleh I Gusti Ngurah Rai, bahkan dijawab dengan perlawanan bersenjata Pada tanggal 18 November 1946. Pada saat itu I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara Berhasil memperoleh kemenangan dalam penyerbuan ke tangsi NICA di Tabanan.  Karena geram, kemudian Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya di Bali dan Lombok untuk menghadapi perlawanan I Gusti Ngurah Rai dan Rakyat Bali. Selain merasa geram terhadap kekalahan pada pertempuran pertama, ternyata pasukan  Belanda juga kesal karena adanya konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai  yang ditempatkan di Desa Adeng, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Setelah berhasil mengumpulkan pasukannya dari Bali dan Lombok, kemudian Belanda berusaha mencari pusat kedudukan pasukan Ciung Wanara.

2.3 Puncak Peristiwa Perang Puputan Margarana
            Pada tanggal 20 November 1946 I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya (Ciung Wanara), melakukan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Tetapi tiba-tiba ditengah perjalanan, pasukan ini dicegat oleh serdadu Belanda di Desa Marga, Tabanan, Bali.
Tak pelak, pertempuran sengit pun tidak dapat diindahkan. Sehingga sontak daerah Marga yang saat itu masih dikelilingi ladang jagung yang tenang, berubah menjadi pertempuran yang menggemparkan dan mendebarkan bagi warga sekitar. Bunyi letupan senjata tiba-tiba serentak mengepung ladang jagung di daerah perbukitan yang terletak sekitar 40 kilometer dari Denpasar itu.
Pasukan pemuda Ciung Wanara yang saat itu masih belum siap dengan persenjataannya, tidak terlalu terburu-buru menyerang serdadu Belanda. Mereka masih berfokus dengan pertahanannya dan menunggu komando dari I Gusti Ngoerah Rai untuk membalas serangan. Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas sergapan tentara Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda. Dengan senjata rampasan, akhirnya Ciung Wanara berhasil memukul mundur serdadu Belanda.
Namun ternyata pertempuran belum usai. Kali ini serdadu Belanda yang sudah   terpancing emosi berubah menjadi semakin brutal. Kali ini, bukan hanya letupan senjata yang terdengar, namun NICA menggempur pasukan muda I Gusti Ngoerah Rai ini dengan bom dari pesawat udara. Hamparan sawah dan ladang jagung yang subur itu kini menjadi ladang pembantaian penuh asap dan darah.
Perang sampai habis atau puputan inilah yang kemudian mengakhiri hidup I Gusti Ngurah Rai. Peristiwa inilah yang kemudian dicatat sebagai peristiwa Puputan Margarana. Malam itu pada 20 November 1946 di Marga adalah sejarah penting tonggak perjuangan rakyat di Indonesia melawan kolonial Belanda demi Nusa dan Bangsa.

2.4 Nilai-nilai moral yang dapat diteladani dari Perang Puputan Margarana
Adapun nilai-nilai moral yang dapat kita teladani dari perang puputan margarana adalahsebagaiberikut:
2.4.1 Kita harus bersikap bijaksana dan pantang menyerah dalam membela bangsa dan Negara kita(walaupun sampai kita harus mengorbankan jiwa dan raga kita.)
2.4.2 Kita harus menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berkorban bagi bangsa kita. Seperti dengan mengunjungi makam pahlawan, kita juga harus berbakti kepada orang tua dan melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah.
2.4.3 Sebagai siswa-siswi sebaiknya kita  juga rajin belajar dan bertekad untuk memajukan bangsa.
2.4.4 Sebaiknya kita juga harus lebih mencintai bangsa kita. (karena jaman sekarang banyak anak-anak remaja yang lebih menyukai budaya-budaya luar dibanding budaya-budaya bangsanya.)







3.1 Kesimpulan
Perang Puputan Margarana Adalah Perang habis-habisan yang terjadi pada tanggal 20 November 1946. Pada saat itu I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya (Ciung Wanara), melakukan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Pasukan pemuda Ciung Wanara yang saat itu masih belum siap dengan persenjataannya, tidak terlalu terburu-buru menyerang serdadu Belanda. Mereka masih berfokus dengan pertahanannya dan menunggu komando dari I Gusti Ngoerah Rai untuk membalas serangan. Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas sergapan tentara Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda. Dengan senjata rampasan, akhirnya Ciung Wanara berhasil memukul mundur serdadu Belanda. Perang sampai habis atau puputan inilah yang kemudian mengakhiri hidup I Gusti Ngurah Rai. Peristiwa inilah yang kemudian dicatat sebagai peristiwa Puputan Margarana. Malam itu pada 20 November 1946 di Marga.

3.2 Saran
  Sebaiknya para generasi muda hendaknya bercermin dan belajar pada sejarah untuk dijadikan sebagai pedoman untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik, dan generasi muda juga sepantasnya jangan lupa dengan jasa-jasa pahlawan kita dengan cara (salah satunya) berbakti pada orang tua dan melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah kita.

biografi ir soedirman

Biografi Jenderal Sudirman
 Beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sangat dikenang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Jenderal Sudirman merupakan salah satu orang yang memperoleh pangkat tertinggi dalam militer yakni Jenderal Besar Bintang Lima. Dua orang lainnya yang memperoleh pangkat bintang lima selain Jenderal Sudirman yakni Soeharto dan A.H Nasution.

Daftar Isi
Biodata Jenderal Sudirman
Biografi Jenderal Sudirman
Masa Kecil
Masuk di Militer
Diangkat Sebagai Panglima TKR
Agresi Militer Belanda
Melakukan Perang Gerilya
Jenderal Sudirman Wafat
Biodata Jenderal Sudirman










Nama : Raden Soedirman
Dikenal : Jenderal Besar Sudirman
Lahir : Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916
Wafat : Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950
Orang Tua : Karsid Kartawiraji (ayah), Siyem (ibu)
Saudara : Muhammad Samingan
Istri : Alfiah
Anak : Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Praptiastuti, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono
Biografi Jenderal Sudirman
Jenderal Besar Sudirman ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.
Namun ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat setelah diadopsi.
Ayah dan Ibu Sudirman merelakan anaknya diadopsi oleh pamannya karena kondisi keuangan pamannya lebih baik daripada orang tua Sudirman sehingga mereka ingin yang terbaik buat anaknya.
Masa Kecil
Di usia tujuh tahun, Sudirman masuk di HIS (hollandsch inlandsche school) atau sekolah pribumi. ia kemudian pindah ke sekolah milik Taman Siswa pada tahun ketujuhnya bersekolah.
Tahun berikutnya ia pindah ke Sekolah Wirotomo disebabkan sekolah milik taman siswa dianggap sebagai sekolah liar oleh pemerintah Belanda.
Sudirman diketahui sangat taat dalam beragama. ia mempelajari keislaman dibawah bimbingan Raden Muhammad Kholil. Teman-teman Sudirman bahkan menjulukinya sebagai ‘Haji’. Ia sering berceramah dan rajin dalam belajar.
Di tahun 1934, pamannya Cokrosunaryo wafat. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Sudirman. Ia dan keluarganya jatuh miskin. Meskipun begitu ia diperbolehkan tetap bersekolah tanpa membayar uang sekolah hingga ia tamat menurut Biografi Jenderal Sudirman yang ditulis oleh Sardiman (2008).
Di Wirotomo pula, Sudirman ikut mendirikan organisasi islam bernama Hizbul Wathan milik Muhammadiyah. Beliau juga menjadi pemimpin organisasi tersebut pada cabang Cilacap setelah lulus dari Wirotomo.

Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam Islam menjadikan ia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.
Setelah lulus, ia kembali belajar di Kweekschool, sekolah khusus calon guru milik Muhammadiyah pada zaman Hindia Belanda. namun berhenti karena kekurangan biaya.
Sudirman kembali ke Cilacap dan mulai mengajar di sekolah dasar Muhammadiyah. Disini pula ia bertemu dengan Alfiah, temannya sewaktu sekolah yang kemudian mereka menikah.
Di Cilacap, Sudirman tinggal di rumah mertuanya yang bernama Raden Sostroatmodjo seorang pengusaha batik kaya. Selama mengajar di sekolah tersebut, beliau juga aktif dalam perkumpulan organisasi pemuda Muhammadiayah.
Setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia pada tahun 1942. Perubahan kekuasaan mulai terlihat. Jepang menutup sekoalh tempat Sudirman mengajar dan mengalihfungsikannya menjadi pos militer.
Meskipun begitu Sudirman melakukan negosiasi dengan Militer Jepang. Ia kemudian diizinkan kembali mengajar walapun kala itu perlengkapannya sangat dibatasi.
Di tahun 1944, Sudirman menjabat perwakilan di dewan karesidenan yang dibentuk oleh Jepang. Dan tak lama kemudian Sudirman diminta untuk bergabung dalam tentara PETA (Pembela Tanah Air) oleh Jepang.
Masuk di Militer
Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).
Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia mulai melemah. Sudirman yang ketika itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya untuk melakukan pelarian.
Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.







Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pemerintah mendirikan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan melebur PETA kedalamnya. Sudirman bersama tentaranya kemudian mendirikan cabang BKR di Banyumas. Ia memimpin masyarakat disana dalam melucuti persenjataan tentara Jepang.
Presiden Soekarno kemudian membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dimana personilnya berasal dari mantan KNIL, PETA dan Heiho. Ketika itu Soekarno menunjuk Supriyadi sebagai panglima TKR. Namun ia tidak muncul.
Inggris yang ketika itu mendarat di Indonesia bersama dengan NICA mulai mempersenjatai tentara Belanda dan mendirikan pangkalan di Magelang.
Sudirman yang kala itu menjabat sebagai kolonel mengirim pasukan untuk mengusir Inggris serta tentara Belanda di Ambarawa. Oleh Urip Sumoharjo, Sudirman ditunjuk sebagai kepala divisi V.
Diangkat Sebagai Panglima TKR
Pada tanggal 12 November 1945, Sudirman yang kala itu berumur 29 tahun terpilih sebagai pemimpin TKR. Sudirman kemudian dipromosikan sebagai seorang Jenderal. Ia juga menunjuk Urip Sumoharjo sebagai kepala staf TKR. Walaupun begitu ia ketika itu belum secara resmi dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.

Agresi Militer Belanda
Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng.
Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa.
Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai.
Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.
Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan.


Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.
Melakukan Perang Gerilya
Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada.
Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.
Jenderal Sudirman Wafat
Penyakit TBC yang menggerogoti Jenderal Sudirman kala itu kian parah. Beliau rajin memeriksakan diri di rumah sakit Panti Rapih. Disaat itu juga, Indonesia sedang dalam negoasiasi dengan Belanda menuntuk pengakuan kedaulatan Indonesia.
Jenderal Sudirman kala itu jarang tampil karena sedang dirawat di Sanatorium diwilayah Pakem dan kemudian pindah ke Magelang pada bulan desember 1949.
Belanda kemudian mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 desember 1949 melalui Republik Indonesia Serikat. Jenderal Sudirman saat itu juga diangkat sebagai Panglima Besar TNI.
Menurut biografi jenderal Sudirman, Diketahui setelah berjuang keras melawan penyakitnya, Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar Sudirman wafat di Magelang. Pemakamannya ke Yogyakarta diiringi oleh konvoi empat tank serta 80 kendaraan bermotor.



















Pemakaman Jenderal Sudirman
Masyarakat kala itu tumpah ruah ke jalan memberikan -penghormatan terakhir ke Panglima Sudirman. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Pemakamannya dilakukan dengan prosesi militer. Beliau dimakamkan disamping makam jenderal urip  Sumoharjo. Jenderal Sudirman kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Jabatan di Militer:
Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
Pahlawan Pembela Kemerdekaan

tugas makalah kabinet indonesia maju periode 2 lengkap

TUGAS MAKALAH

TEMA : KABINET INDONESIA MAJU PERIODE 2
2019 – 2024
Tugas Mapel :
Pendidikan Kewarganegaraan ( PPKN )













Oleh : Kelompok 4
1. Afifah Naila N H
2. Devi Lestari
3. Yulianti Safitri
4. Nandini Nursifatunisa
5. Nizwar Zakaria
6. Rifki Ainal Arifin
7. Vega A. Rahayu
8. Ica Ramadan
                                           Kelas : 7 G

SMP NEGERI 6 KOTA SUKABUMI
 2019


KATA PENGANTAR

Segala Puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kami kesehatan serta kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Pembuatan Makalah ini. Sholawat serta salam kami limpahkan kepada Baginda Junjunan Alam Nabi Muhammad SAW.
Tugas ini merupakan tugas yang diberikan oleh Guru Mapel PPKN membuat Makalah mengenai Mentri Kabinet Indonesia Maju Periode 2 untuk memenuhi nilai.
Terimakasih kepada;
1. Ibu Widia Purwati yang telah memberikan Tugasnya.
2. Kelompok 4 atas kerja samanya dan kekompakannya.
3. Pihak pihak yang membantu hingga terselesaikannya Tugas Makalah ini.
4. Terutama Orang Tua Kami Kelompok 4 yang telah mendorong Baik Mental atau pun material sehingga Tugas ini dapat terselesaikan dengan Baik. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami Khususnya, Umumnya yang membacanya.
Terimakasih.

Sukabumi,   Desember 2019



Penyusun


i
DAFTAR ISI


Kata Pengantar …………………………………………………………………………….
Daftar Isi          …………………………………………………………………………….
BAB I
Susunan Kabinet Mentri – Menteri dan Pejabat Setingkat Menteri Periode 2 ……………………………………………………………………………………………..
BAB II
Penutup ……………………………………………………………………………………..
a. Kesimpulan
b. Saran


















BAB I
Susunan Kabinet Mentri – Menteri dan Pejabat Setingkat Menteri Periode 2 2019-2024
1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mohammad Mahfud









Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P.
(lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957; umur 62 tahun) yang lebih dikenal dengan nama Mahfud MD adalah seorang politisi, akademisi dan hakim berkebangsaan Indonesia. Dia saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 Pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin. Mahfud MD dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019.[1]
Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013[2] dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Sebelumnya ia adalah anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.[3] Ia meraih gelar Doktor pada tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada. Sebelum diangkat sebagai Menteri, Ia adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Semasa muda ia juga aktif sebagai aktivis PII[4] dan HMI[5].
Keluarga
Mahfud lahir dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah. Nama MD diambil dari singkatan nama sang ayah yakni Mahmodin menjadi MD.[6]
Mahfud MD menikah dengan Zaizatun Nihayati, SH. (Yatie), gadis teman kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, pada tahun 1982. Yatie adalah perempuan kelahiran Jember, 18 November 1959 anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Sya’roni dan Shofiyah. Zaizatun Nihayati berijazah Sarjana Hukum dan pernah bekerja sebagai guru SMA. Tetapi ketika Mahfud MD diangkat menjadi Menteri dan harus berpindah ke Jakarta maka pekerjaannya sebagai guru ditinggalkannya sampai sekarang.
Mahfud dan Yatie bertemu pertama kali di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978 saat keduanya sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sejak 1979, keduanya mulai dekat dan akhirnya berpacaran. Hubungan keduanya bertahan lama, sehingga pada 2 Oktober 1982, Mahfud dan Yatie resmi menikah di Semboro, Jember. Dari pernikahan itu, Mahfud dan Yatie dikaruniai tiga orang anak yaitu:
Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989
Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991
Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura
SD Negeri Waru, Pamekasan, Madura.
Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Pamekasan, Madura
Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta
Sarjana Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Sarjana Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Magister Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Doktor Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Profesor Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Pekerjaan
Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984–)
Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986–1988)
Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988–1980)
Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991–1993)
Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994–2000)
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996–2000)
Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997–1999)
Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005)
Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006)
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang (USM) (2018–)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
Jabatan pemerintahan
Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000)
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001)
Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008)
Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013)
Anggota Dewan PengarahUnit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018)
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018–)
Menkopolhukam (2019-)
Organisasi
Pelajar Islam Indonesia (PII)[7]
Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
Dewan Pengasuh Forum Keluarga Madura Yogyakarta (2007–)
Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) (2012–)
Publikasi
GUSDUR Islam, Politik dan Kebangsaan (Penerbit LKIS: 2010)
On The Record, Mahfud MD di balik Putusan Mahkamah Konstitusi (Penerbit PT Raja Grafindo Persada: 2010)
Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi dalam Liputan Pers (Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi: 2010)
Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu (Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: 2009)
Politik Hukum di Indonesia (Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: 2009)
Dasar-Dasar dan Struktur Ke Tatanegaraan Indonesia (Penerbit Rineka Cipta: 2001)
Potret Akademisi dan Politisi (Penerbit UII Press: 2006)
Setahun Bersama Gus Dur, Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit (Penerbit LP3ES: 2003)[8]
Membangun politik hukum, menegakkan konstitusi (Penerbit LP3ES: 2006)[9]
Referensi
^ "POLHUKAM". Kemenko Polhukam RI. Diakses tanggal 2019-11-16.
^ "Ketua Mahkamah Konstitusi periode sebelumnya". Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 1 April 2008. Diakses tanggal 6 Juni 2018.
^ "Sejarah Kementerian Pertahanan Republik Indonesia". Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Juni 2018.
^ 53788620694 (2013-10-20). "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2019-05-02.
^ "5 Aktivis HMI Ditangkap, Mahfud MD Imbau Seluruh Kader HMI Tenang dan Waspada". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-05-02.
^ "Lama Jadi Misteri, Ternyata Ini Arti MD pada Nama Mahfud MD". suara.com. 2019-04-04. Diakses tanggal 2019-11-16.
^ "Pelajar Islam Indonesia". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2018-07-18.
^ Mahfud MD, Mohammad (2003). Setahun bersama Gus Dur: kenangan menjadi menteri di saat sulit. Jakarta: LP3ES. ISBN 979333004X.
^ Mahfud MD, Mohammad (2006). Membangun politik hukum, menegakkan konstitusi. Jakarta: LP3ES. ISBN 9789793330563.
Program Kerja
(23/10/2019) memperkenalkan dan melantik Kabinet Indonesia Maju. Saat memperkenalkan para menteri tersebut, Jokowi menyampaikan secara singkat tugas dan tanggung jawab para menteri.
Jokowi dari awal mulai memperkenalkan empat nama yang menjadi menteri koordinator (menko) dan menyebutkan tugas dan tanggung jawab yang diemban.
"Langsung saja saya ingin memperkenalkan Dr Mohammad Mahfud MD sebagai Menko Polhukam. Berdiri Prof (Jokowi tertawa). Beliau akan menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, kepastian hukum, deradikalisasi, anti-terorisme berada di wilayah Pak Mahfud MD," kata Jokowi, di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).











2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto













Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T.
[1] (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962; umur 57 tahun) adalah seorang Ketua Umum Partai Golkar berkebangsaan Indonesia. Airlangga Hartarto adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.[2][3]
Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014. Airlangga juga adalah Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009) membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar dan tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009 di kepengurusan periode 2009-2015 tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.
Airlangga Hartarto juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012. Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta s.d. tahun 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan dan ia menjadi Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk.

Pendidikan
Airlangga Hartarto adalah lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta pada tahun 1981, dan Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada tahun 1987. Airlangga Hartarto mendapatkan gelar MBA dari Monash University Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia, tahun 1997. Semasa studi, Airlangga sudah aktif menjadi Wakil Ketua OSIS SMA Kanisius dan kemudian tepilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Ia juga pernah menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.
Riwayat Pendidikan
SMA Kanisius, Jakarta, 1981
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, UGM, Yogyakarta 1987
AMP Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, USA 1993
Master of Business Administration (MBA), Monash University, Australia 1996
Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School University of Melbourne, Australia 1997
Honorary Doctorate in Development Policy ,The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management, South Korea 2019
Organisasi dan Politik
Ketua, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode (2006–2009)
Ketua Dewan Insinyur PII (2009–2012)
Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada (UGM) dua periode sd tahun 2012
Anggota DPR-RI, (2004–2009) & (2009–2014)
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) (2005–2008), (2008–2011) & (2011–2014)
Menteri Perindustrian Indonesia (2016–)
Ketua Umum Partai Golkar (2017–)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
Karier
Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Bekasi (1987)
Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas ( 1994 )
Presiden Direktur PT Bisma Narendra ( 1994 )
Komisaris PT Sorini Corporation Tbk Pandaan, Malang ( 2004 )
Penghargaan
ASEAN Engineering Honorary fellow, conferred by Asean Federation of Engineering Organization at Myanmar 2004
Australian Alumni Award for Entrepreneurship 2009
Satya Lencana Wira Karya 2014
56th Lee Kuan Yew Exchange Fellow 2017
Kehidupan Pribadi
Airlangga menikah dengan Yanti K. Isfandiary dan memiliki anak: Adanti, Ravindra, Audi,Dines, Bianda, Latascha, Maisara dan Natalie. Dalam sebuah media, Airlangga mengungkapkan ia mengagumi ajaran Mahatma Gandhi menyangkut tujuh hal yang harus dihindari, yakni kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip.
Airlangga Hartarto menulis buku Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia (terbitan Andi Offset, Yogyakarta, 2004). Airlangga adalah putra dari Ir. Hartarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998)
Referensi
^ Airlangga Hartarto Terima Doktor Kehormatan dari Korea Selatan IG Christiany E. Paruntu (26 Juni 2019)
^ Nugroho, Bagus Prihantoro (27 Juli 2016). "Politikus Golkar Airlangga Hartarto yang Teruskan Jejak Ayah Jadi Menperin". detikNews. Diakses tanggal 21 April 2018.
^ Gatra, Sandro (27 Juli 2017). "Airlangga Hartarto Jadi Menteri Perindustrian, Ini Profilnya". Kompas.com. Diakses tanggal 21 April 2018.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia
2019—sekarang Petahana
Didahului oleh:
Saleh Husin
Menteri Perindustrian Indonesia
2015—2019 Diteruskan oleh:
Agus Gumiwang Kartasasmita


Program kerja
Ada empat kelompok program yang disasar dalam Program Prioritas dan Program Kerja 2020-2024 di bidang perekonomian.

Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Kedua, meningkatkan pemerataan ekonomi dan pengurangan kesenjangan. Ketiga, mendukung keberlanjutan ekonomi. Keempat, program meningkatkan daya saing ekonomi. Hasil dari pertemuan hari ini, akan kembali ditindaklanjuti dalam rapat dua pekan yang akan datang.

"Prioritas itu kita sudah punya 15 tetapi list-nya masih bertambah. Itu bisa terkait dengan implementasi B-30, UU cipta lapangan kerja, TPPI, UU Perpajakan, dan hal teknis akan kita umumkan," jelas Airlangga.

Menko Airlangga merinci, 15 usulan program prioritas yang diharapkan tuntas dalam 6 bulan ke depan antara lain Implementasi Mandatori B30, Perbaikan Ekosistem Ketenagakerjaan, Jaminan Produk Halal (JPH), Penelitian dan Pengembangan Industri Farmasi, dan Penguatan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

Selain itu, perbaikan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Penerapan Kartu Pra Kerja, Pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), Gasifikasi Batubara, Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, Kemitraan Pertanian Berbasis Teknologi, Percepatan Elektronifikasi Keuangan Daerah, Green Refinery, dan Omnibus Law Cipta Kerja.

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhajir Effendy, M.A.P.

















Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P.
(lahir di Madiun, Jawa Timur, 29 Juli 1956; umur 63 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia priode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maaruf amin. dia juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf kalla yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode yaitu tahun 2000–2016. Selain itu Muhadjir adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.[1]
Kehidupan pribadi
Muhadjir menempuh pendidikan sarjana muda di IAIN Malang, kemudian meraih gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (saat ini menjadi Universitas Negeri Malang). Ia lalu menempuh pendidikan pascasarjana Universitas Gadjah Mada dengan gelar Magister Administrasi Publik (MAP) pada tahun 1996. Kemudian pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata tiga bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga. Selain itu dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri antara lain di National Defence University, Washington, D.C. pada tahun 1993, dan di Victoria University, British Columbia, Kanada pada tahun 1991. Muhadjir saat ini tercatat sebagai Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Selain itu, ia juga menjadi pengajar di Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang[2] pada bidang Sosiologi.
Sejak 2015, Muhadjir menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015 sampai 2020. Muhadjir pernah mendapatkan tanda jasa yaitu Satayalencana Karya Satya XX pada 2010. Ia menduduki jabatan sebagai rektor di UMM sebanyak tiga kali. Muhadjir menjabat sebagai rektor pada periode 2000–2004, 2004–2008, dan periode 2008–Februari 2016. Selain itu, Muhadjir juga aktif menulis sejumlah buku di antaranya Bala Dewa, Seperti Menyaksikan Dahlan Muda, dan juga Muhammadiyah dan Pendidikan di Indonesia. Semasa muda, Muhadjir aktif sebagai wartawan kampus hingga mendirikan surat kabar kampus UMM, BESTARI pada 1986. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Malang Raya, dan juga merupakan penulis artikel lepas di beberapa media massa nasional.[3]
Pendidikan
SD AL-ISLAM, tamat 1968, di Madiun
PGAN 4 TAHUN, tamat 1972, di Madiun
PGAN 6 TAHUN, tamat 1974, di Madiun
Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah IAIN MALANG, tamat 1978
Sarjana Pendidikan Sosial IKIP MALANG, tamat 1982
S-2: Program Magister Adminsitrasi Publik (MAP), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, tamat 1996
S-3: Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial, Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya
Pendidikan tambahan
Visiting Program, Regional Security and Defense Policy, National Defense University, Washington D.C., USA, 1993
Long term course, The Management for Higher Education, Victoria University, British Columbia, Canada, 1991
Riwayat pekerjaan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 2019-sekarang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2016–2019
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang: 2008–Februari 2016
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2004–2008
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2000–2004
Pembantu Rektor I/bidang akademik, Universitas Muhammadiyah Malang, 1996–2000
Pembantu Rektor III/bidang kemahasiswaan, Universitas Muhammadiyah Malang, tahun 1984–1996
Dosen tetap IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) tahun 1986–sekarang
Organisasi
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020 (Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan)
Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Jawa Timur: 2014–sekarang
Anggota Tim Visi Indonesia Berkemajuan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah: 2014
Wakil Ketua Pengurus Pusat Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS): 2013–2017
Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) Jawa Timur: 2012–2016
Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS): 2011–2014
Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Malang Raya: 2011–2014
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur: 2010–2015
Penasehat Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Malang: 2010–2015
Pembina Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Jawa Timur: 2010–2014
Anggota Dewan Pembina Ma’arif Institute for Culture and Humanity: 2010–sekarang
Penasehat Ikatan Sarjana Administrasi Pendidikan Jawa Timur: 2010–sekarang
Penasehat Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, Malang Raya: 2009–2012
Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya: 2008–2011
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Penasehat Panitia Kegiatan Sosialisasi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Dan Penyuluhan Sadar Narkoba Untuk 1000 Anggota Indonesia Lawyer Club, 25 Januari 2007, Surabaya
Anggota Badan Pelaksana Harian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP. Muhammadiyah, tahun 2006–2011
Ketua Litbang Tapak Suci Putera Muhammadiyah, tahun 2006–2011
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, tahun 2005–2010
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tahun 2005–2010
Ketua Bidang Kemahasiswaan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-Indonesia (BKS-PTIS), tahun 2005–2009
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tahun 2000–2005
Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK/P-AMM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur, tahun 1997–2001
Wakil Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK/P-AMM), PP Muhammadiyah, tahun 1995–2000
Ketua Team Pembinaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Majelis DIKTI-LITBANG PP Muhammadiyah, tahun 1986–1994
Ketua Bidang Cendikiawan DPD Golkar Malang, tahun 1984–1989
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Malang, tahun 1980
Ketua Bidang Pendidikan KNPI Kodya Malang, tahun 1978–1983
Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Daerah Malang, tahun 1978
Anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah, tahun 1975-1980[4]
Referensi
^ Mengenal sosok Muhadjir Effendy, mendikbud pengganti Anies Baswedan Merdeka.com
^ Inilah Muhadjir Effendy, Mantan Rektor UMM yang Gantikan Anies Baswedan Sebagai Menteri Pendidikan
^ Reshuffle Kabinet: Profil Muhadjir Effendy, Mendikbud Pengganti Anies Baswedan OkeZone
^ Ini Biodata Muhadjir Effendy, Mantan Rektor UMM yang Gantikan Anies Baswedan
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Memorandum akhir jabatan Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2016 - 2019

Jabatan politik
Didahului oleh:
Puan Maharani
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia
2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Anies Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
2016–2019 Diteruskan oleh:
Nadiem Makarim


Program Kerja
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memaparkan sejumlah program kerja di sektor pendidikan yang akan dilaksanakan pemerintah selama lima tahun ke depan dalam rapat koordinasi nasional.
"Program kerja di pendidikan tersebut dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)," kata dia di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Rabu, 13 November 2019.
Ia mengatakan pemerintah akan mulai memberikan nilai-nilai kebangsaan untuk anak usia dini, sebagai salah satu upaya membentuk karakter anak bangsa sejak kecil.
"Kita akan mulai membiasakan dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan yaitu cinta Tanah Air, keagamaan, dan lain sebagainya," kata dia.
Ia menjelaskan pemberian nilai-nilai kebangsaan akan berdampak positif bagi anak-anak.
Hal tersebut, katanya, dilakukan melalui program pemerintah dengan Bantuan Operasional PAUD (BOP) dan program Pelayanan Sosial Dasar (PSD) PAUD.
Selain itu, pemerintah juga sedang melakukan program secara besar-besaran, yaitu membangun satu desa satu PAUD melalui Kementerian Desa (Kemendes).
Pada fase pendidikan menengah, katanya, pemerintah akan melakukan sejumlah intervensi pendidikan, antara lain pembaharuan guru, distribusi, penyelarasan kurikulum, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Meskipun demikian, mantan Menteri Pendidikan tersebut, mengaku masih banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan, terutama antara pemerintah pusat dan daerah.
"Terutama  tentang guru honorer yang sekarang sedang kita bahas," katanya.
Pemerintah mencatat setidaknya terdapat 800 ribu guru honorer yang tersebar di seluruh Tanah Air. Kemenko PMK memastikan sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mencari solusi.
Menurut Muhadjir, solusi untuk guru honorer tersebut, yaitu memberikan gaji yang dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang diperkirakan bagi sektor pendidikan sehingga ke depan pendapatan para pendidik itu tidak hanya dari BOP.





4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Panjaitan











Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.
(lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947; umur 72 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia pada juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia . Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015[1]. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.[2] Pada tanggal 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM, dan menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 - 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 - 2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
Kehidupan pribadi
Putra Batak ini merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu. Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 anak, yaitu: Paulina, David, Paulus dan Kerri Pandjaitan.
Pendidikan
Untuk mengejar cita-cita, ia hijrah ke Bandung dan bersekolah di SMA Penabur. Di sinilah ia kemudian menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.
Luhut Binsar Panjaitan adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Pendidikan yang diikutinya:
Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.
National Defense University, Amerika Serikat.
Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).
Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).
Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).
Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).
Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).
Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Pada Tahun 2001 Luhut Panjaitan mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Toba Samosir.
Pelatihan
Royal Army Special Air Service (SAS), Inggris (1981).
Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981).
Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).
US Army Airborne, Pathfinder, And Ranger Course, Fort Bragg And Fort Benning, Amerika Serikat (1976).
Free Fall Instructor Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1976).
Mobile Trainning Team (MTT) Instructor Course Golden Knight, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
HALO/HAHO Jumpmaster Instructor Course, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980).
US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
Bomb Disposal Instructor Training, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1977).
Jungle Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1979).
Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Amerika Serikat (1978).
Kepangkatan[sunting | sunting sumber]
Letnan Dua Inf (1970)
Letnan Satu Inf (1973)
Kapten Inf (1975)
Mayor Inf (1980)
Letnan Kolonel Inf (1983)
Kolonel Inf (1990)
Brigadir Jenderal TNI (1995)
Mayor Jenderal TNI (1996)
Letnan Jenderal TNI (1997)
Jenderal TNI (HOR) (01-11-2000)
Jabatan Militer[sunting | sunting sumber]
Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).
Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).
Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).
Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).
Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.
Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.
Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).
Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).
Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur.
Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).
Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)
Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)
Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)
Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997)
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).
Jabatan Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999 - 2000)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000 - 2001)
Pangkat Jenderal TNI (1999)
Kepala Staf Kepresidenan RI (2014 - 2015)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015 - 2016)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016 - 2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019 - 2024)
Karier di Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Pada Tahun 1999 Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi. Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto. Dalam 3 bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.
Lalu pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walau dalam periode yang singkat (2000 – 2001), sesingkat usia pemerintahan Gus Dur. Presiden di era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai Menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.[3]
Pada tanggal 12 Agustus 2015, Luhut ditetapkan oleh Presiden menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 27 Juli 2016.[4][5]
Pengembangan masyarakat
Tahun 2001 Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial bernama Yayasan Del. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, kemanusiaan dan membangun panti asuhan. Selain itu Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan.  Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba. Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Sekarang, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Teknik Bioproses, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.
Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia. Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.
Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi. Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.
Kewirausahaan
Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu  produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia. Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur. Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada  lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat. Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami  kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan  terkemuka di bidang batubara. Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.
Pembangunan pertama pada aset greenfield  dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008.  Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.
Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 % dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000,-. Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.
Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi. Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia. Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa. Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada  PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.
PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap. Dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.
Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya di-ekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.
Penghargaan dan tanda kehormatan
Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).
Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).
Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).
Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).
Bintang Yudha Dharma Nararya.
Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.
Satya Lencana Nararya III.
Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun.
Satya Lencana GOM VIII/Dharma.
Satya Lencana Penegak.
Satya Lencana Seroja.
Satya Lencana Garuda VIII.
Satya Lencana Dwidya Sistha.
Satya Lencana PBB.
Afiliasi[sunting | sunting sumber]
Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya (2008 - 2014)
Diusulkan Menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar (2016-2019)[6]
Aktivitas Sosial[sunting | sunting sumber]
Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (2001 - 2010)
Pendiri Yayasan DEL
Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi
Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa
Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014)
Referensi[sunting | sunting sumber]
^ Artikel:"Luhut Pandjaitan Dilantik Menjadi Kepala Staf Kepresidenan" di Kompas.com
^ Ini Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, diakses 27 Juli 2016
^ Luhut Panjaitan Jadi Kepala Staf Kepresidenan, Laksdya Adi Supandi Jadi KSAL
^ Media, Kompas Cyber. "Luhut Pandjaitan Resmi Jabat Menko Polhukam - Kompas.com". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2016-11-02.
^ "Luhut Serah Terima Jabatan Menko Polhukam ke Wiranto". news.okezone.com. Diakses tanggal 2016-11-02.
^ Golkar Tunjuk Luhut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Arah.com tanggal 30 Mei 2016. Diakses tanggal 30 Mei 2016

Jabatan politik
Didahului oleh:
Rizal Ramli
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
2016–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Tedjo Edhy Purdijatno
Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia
2015–2016 Diteruskan oleh:
Wiranto

Didahului oleh:
Kuntoro Mangkusubroto
sebagai Kepala UKP4
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
2014–2015 Diteruskan oleh:
Teten Masduki

Didahului oleh:
Jusuf Kalla
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia
2000–2001 Diteruskan oleh:
Rini Soemarno

Jabatan olahraga
Didahului oleh:
Wiranto
Ketua Umum PB FORKI
2001–2009 Diteruskan oleh:
Hendardji Soepandji

Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Herman Bernhard Leopold Mantiri
Duta Besar Indonesia untuk Singapura
1999–2000 Diteruskan oleh:
Johan S. Syahperi

Program Kerja
"Saya dipanggil presiden, di brief untuk tugas saya ke depan. Jadi nanti menangani mengenai maritim dan investasi," ujar Luhut usai bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (22/10).
Beberapa fokus kerja disampaikan dalam pertemuan dengan Jokowi tersebut. Salah satunya adalah menyelesaikan masalah investasi khususnya di sektor petrochemical dan biodiesel.
Hal itu dilakukan untuk menekan impor minyak dan gas Indonesia. Saat ini impor migas Indonesia masih cukup besar mencapai sekitar Rp 300 triliun.
"Kalau kita setia terhadap program B30 dan seterusnya dalam 2 hingga 3 tahun ke depan saya pikir kita akan kurangi sangat signifikan impor energi dari luar," terang Luhut.
Ke depan, Luhut diminta untuk menekankan hilirisasi. Termasuk supply chain dan global supply chain sehingga dapat memberikan nilai tambah.
Selain meningkatkan ekspor, hilirisasi juga akan menambah pemasukan negara. Selain memberikan pemasukan lewat pajak, hilirisasi juga akan membuka lapangan kerja.
"Selama ini, kita kurang berikan perhatian untuk olah bahan baku ini menjadi sesuatu yang hebat," jelas Luhut.
Setelah sukses membuat daerah industri terintegrasi seperti Morowali dan Wedabei, Luhut bilang akan memperluas hal itu. Saat ini sudah ada daerah industri terintegrasi di kawasan Kalimantan Utara yang sudah ditawarkan ke Amerika Serikat.

5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto






Leftenan Jenderal Prabowo Subianto Djojohardikoesoemo
(lahir 17 Oktober 1951 di Jakarta) ialah seorang politisi, pengusaha, perwira tinggi militer dan Menteri Pertahanan Indonesia. Lahir di Jakarta, anak jawa kepada Soemitro Djojohadikoesoemo dan selalu keluar negara bersama bapanya. Bapa saudaranya Soebianto Djojohadikoesoemo terkorban dalam Pertempuran Lengkong 1946. Beliau pelajar di Akademi Militer 1974 dan menjadi Panglima termuda semasa Operasi Tim Nanggala di Timor Leste. Kerjayanya meningkat semasa mendalangi Kasus Ratna. Terakhir beliau bertugas sebagai Panglima Komando dua bulan sehingga kejatuhan Presiden Soeharto pada Mei 1998.Kasus HAM 98
Setelah diberhentikan, Prabowo ke Jordan dan negara Eropah lain mempelajari bidang perniagaan bersama adiknya Hashim Djojohadikoesoemo dalam niaga minyak. Pada 2008 dia dan rakan membentuk Partai Gerakan Indonesia Raya.
Kehidupan peribadi

Prabowo (berdiri di kanan atas) bersama keluarganya.
Prabowo adalah anak dari Soemitro Djojohadikusumo, seorang Nasrani, dan Dora Marie Sigar. Ibunya meninggal dunia di Singapura.[1] Beliau adalah cucu Margono Djojohadikusumo mengasas Bank Negara Indonesia dan Ketua DPA pertama.Dia mempunyai dua kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan seorang adik, Hashim Djojohadikusumo.
Prabowo bersekolah di Victoria Institution, Kuala Lumpur dan Zurich International School Zurich (1963-1964),; seterusnya meneruskan pendidikan asing di The American School in London di London (1964-1967). Pada tahun 1970 sambung belajar di Akademi Militer di Magelang.
Operasi di Timor Timur[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1976, Prabowo terlibat dalam Operasi Tim Nanggala di Timor Leste ketika usia26 tahun dan merupakan komandan termuda dalam operasi itu. Pasukannya berjaya menangkap Nicolau dos Reis Lobato ketua FRETILIN yang ketika itu menjadi Perdana Menteri Timor Leste yang pertama dan berjaya ditahan di Dili. Nicolau Lobato tertembak di perut saat bertempur di Lembah Mindelo pada 31 Disember 1978.[2]
Pada akhir tahun 1992, Xanana Gusmao berhasil ditahan dalam operasi pimpinan beliau.[3] setelah mendapatkan ,aklumat tempat persembunyian Gusmao diperoleh dari perbualan telefonnya dengan José Ramos-Horta.[3]
Kopassus
Pada tahun 1983, Prabowo ditugaskan dalam Detasemen 81 memerangi keganasan. Beliau selesai menjalani latihan 'Special Forces Officer Course' di Fort Benning, Amerika Syarikat. Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalion Infantri Lintas Udara. Pada tahun 1995, beliau sudah mencapai jabatan Komandan Komando Pasukan Khusus, dan hanya dalam setahun sudah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.[4]
Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma
Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma pimpinannya berjaya membebaskan tawanan warga Indonesia dilakukan Organisasi Papua Merdeka tahun 1996. 10 dari 12 orang dalam Ekspedisi Lorentz '95 berjaya dibebaskan. 5 orang dari Indonesia dan 7 lainnya dari Inggeris, Belanda dan Jerman[5]. Semasa operasi, pasukan ini menyalahgunakan lambang Palang Merah pada helikopter putih untuk menipu anggota OPM.[6][7]
Mendaki Gunung Everest
Pada tanggal 26 April 1997, pasukan nasional Indonesia berjaya mengibarkan bendera Indonesia di puncak Gunung Everest merentasi laluan Nepal.[8] Ekspedisi ini bermula pada 12 Mac 1997 dari Phakding, Nepal.
Dalang 1998[sunting | sunting sumber]
Panglima Kodam Jaya meminta bantuan Prabowo untuk tragedi Jakarta tahun 1998 ekoran rusuhan reformasi .Beberapa bangunan penting seperti rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan berjaya diamankan. Tetapi peranannya dipertikaikan. Beliau berhasil memujuk Amien Rais agar membantalkan perhimpunan di Monas.
Pada 14 Mei 1998 ,Prabowo bertemu dengan tokoh reformis seperti Adnan Buyung Nasution, Setiawan Djodi, Rendra, Bambang Widjajanto dan lain-lain seakan-akan peranan Suharto pada tahun 1965. Beliau tidak ingin rampasan kuasa tentera kerana akan mencetuskan pelbagai kekacauan.
Rujukan
^ Ibu Prabowo Meninggal di Singapura. Diakses dari situs berita kompas pada 5 Mei 2014
^ Ken Conboy (2003). Kopassus: Inside Indonesia's Special Forces. Equinox Publishing. ISBN 9789799589880.
^ Panjat ke:a b Friend, T. (2003). Indonesian Destinies. Harvard University Press. m/s. 276. ISBN 0-674-01137-6.
^ Conboy, Ken (2003). Kopassus: Inside Indonesia's Special Forces. Equinox Publishing
^ Mapenduma (12 Januari 2004). "Membebaskan Sandera Cara Mapenduma". Tempo Interaktif. Dicapai 28 Desember 2011.Check date values in: |access-date= (bantuan)
^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan prabowoft tidak disediakan
^ Davis, Mark (12 Juli 1999). "Blood on the Cross". Four Corners, Australian Broadcasting Corporation. Check date values in: |date= (bantuan)
^ "Ekspedisi Mount Everest". Kopassus. Dicapai 18 April 2014.

Program Kerja
Beberapa di antaranya terkait program Minimum Essential Force (MEF) TNI kedua yang urung tuntas di periode lalu. Ia menargetkan MEF TNI tahap ketiga nantinya akan tuntas pada tahun 2024 mendatang.

"Sehingga pertahanan kita dihormati oleh negara lain," kata dia.

Selain itu, Meutya menyoroti industri pertahanan nasional yang harus didorong agar dapat berkembang dengan baik. Ia menyatakan sepatutnya Indonesia mandiri dalam mengembangkan alutsista militer.

"Saya rasa dua itu tentu yang tdk pernah lupa dan pasti harus disebut adalah kesejahteraan prajurit. yang terkait dengan kesejahteraan prajurit, termasuk perumahan dan lainnya," kata dia.

Tak hanya Kemhan, Meutya mengaku akan memanggil semua mitra strategis Komisi I untuk membahas rencana kerja ke depannya.

Beberapa di antaranya ia turut memanggil Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kominfo dalam waktu dekat guna mengetahui rencana strategis dua kementerian tersebut.

"Kemkominfo saya rasa juga, karena menterinya baru, apakah ada terobosan-terobosan baru yang akan dilakukan oleh menterinya," kata dia. (rzr/ain)

6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
















Prof. Dr. Drs. Pratikno, M.Soc.Sc.
(lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia, 13 Februari 1962; umur 57 tahun) adalah Menteri Sekretaris Negara yang menjabat sejak 27 Oktober 2014 dan pada 23 Oktober 2019 ia dipilih kembali menjadi menteri Sekretaris Negara priode 2019-2024. Sebelumnya ia merupakan rektor Universitas Gadjah Mada yang ke 14[1]. Ia juga pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Pada tahun 2009 silam, ia mendapat kepercayaan KPU untuk menjadi salah satu pemandu Debat Calon Presiden 2009.
Pendidikan
SMPP Bojonegoro
S1(Drs.) Ilmu Pemerintahan,Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,1985.
S2, M.Soc.Sc. in Development Administration, Birmingham University, UK, 1990.
S3, Ph.D. in Political Science, Flinders University, Australia, 1997.
Professor in Political Science, Universitas Gadjah Mada, Indonesia, Desember 2008.
Pengalaman profesional
Dean of Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. (2008-2012).
Moderator for Final Presidential Debate, in Indonesia, held by Commission of General Election and broadcasted by all national TV station in Indonesia, July 2009.
Lecturer at Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. (1986-now).
Chief Manager of Postgraduate Program on Local Politics and Regional Autonomy, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia (2003-2008).
Vice Dean for Academic Affairs, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia (2001-2004).
Member of Expert Team for Ministry of Home Affairs, Republic of Indonesia.
Member of Academic Board for the cooperation between Universitas Gadjah Mada and Agder University College, Kristiansen, Norway (1998-2003).
Indonesian Counterpart for the cooperation between Universitas Gadjah Mada and National University of Singapore and some other Universities in Asia and Australia (2001-2008).
Manager for the cooperation between Postgraduate Program on Local Politics and Regional Autonomy Universitas Gadjah Mada and the Department of Asian Studies, Flinders University of South Australia (2003).
Indonesian Counterpart for the cooperation between Institute Development Studies, Brighton, UK; Madras Institute of Development Studies, Chennai, India; Lahore University of Management Science, Pakistan, and Universitas Gadjah Mada, Indonesia (2004-2006).
Manager for the cooperation between the Faculty of Social and Political Science Universitas Gadjah Mada with the Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribean Studies/ the Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en Volkenkunde (KITLV, Leiden) (2007-2011).
Permanent Indonesian Counterpart for Asia Barometer, Tokyo University and Chuo University, Japan. (2004-2009).
Board for the cooperation between Center for East and South East Asian Sosial Studies (CESSAS) Universitas Gadjah Mada with Oslo University, Norway and Colombo University, Sri Lanka (2007-2009).
Keanggotaan organisasi
2006-2007: Member of Expert Team on the Division of Law, Social-Politic, and Regional Autonomy, the Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia.
2007-2009: Member of Expert Team the Conception of Implementation Regional Government, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia
2007-2009: Member of The Council of Consideration of Regional Autonomy, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia
2010-2012: Member of The Council of Consideration of Regional Autonomy, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia.
Referensi
^ Profil.
^ Pengalaman Profesional, website pribadi.
 3.^http://news.okezone.com/read/2014/12/02/17/1073540/pratikno
Pranala luar
Pratikno-Jabat-Rektor-UGM-2012-2017
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sudi Silalahi
Menteri Sekretaris Negara Indonesia
2014–sekarang Petahana
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D.
Rektor Universitas Gadjah Mada
2012–2014 Diteruskan oleh:
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.


Program Kerja
Saat rapat berlangsung, Mensesneg Pratikno memaparkan, program utama yang akan diprioritaskan adalah meningkatkan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan teknis dan administratif kepada presiden.
"Kami menjalankan peningkatan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam dukungan substansi kepada presiden dan pelayanan kepada masyarakat," kata Menteri Sekretariat Negara Pratikno di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Jakarta, Senin (2/2).
Selain itu, Pratikno menambahkan, Mensesneg akan meningkatkan pengelolaan aset istana dan layanan teknis kenegaraan.
"Kami akan membuat peta jalan tentang manajemen perubahan kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM, pengawasan akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik. Membuat program kerja 2015-2019 dan Rencana Kerja 2015 sesuai dengan visi, misi, kebijakan dan program Kabinet Kerja serta mengawal implementasi," jelasnya.
Pratikno melanjutkan, prioritas lainnya menurut dia adalah peningkatan konsistensi regulasi dan kebijakan secara horizontal dan vertikal dan memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset negara.
"Setneg memiliki tugas dan fungsi dasar memberikan dukungan teknis, administrasi, dan analisis kepada presiden dan wakil presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara," tandasnya.

7. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian








Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
(lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 26 Oktober 1964; umur 55 tahun), adalah seorang birokrat dan tokoh kepolisian Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sebagai seorang perwira tinggi polisi, dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-23.
Tito termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat. Saat masih menyandang pangkat AKBP, dia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Pangkatnya dinaikkan, dan dirinya menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol. Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan yang lainnya.[1]
Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. Kariernya terus menanjak, dan dirinya sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 14 Maret 2016, dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.
Pada tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR-RI, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. Komisi III DPR-RI menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna mereka yang digelar pada awal bulan Juli 2016. Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 13 Juli 2016.[2]
Pada tanggal 22 Oktober 2019, Tito diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Jokowi melalui surat yang ditujukan kepada DPR-RI dan disetujui dalam sidang paripurna ke-3 yang dipimpin oleh Puan Maharani, Ketua DPR-RI periode 2019 hingga 2024. Ia kemudian dilantik pada tanggal 23 Oktober 2019 menjadi Menteri Dalam Negeri ke-29 dalam Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan Presiden Jokowi periode 2019-2024.
Kehidupan awal
Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya. Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang. Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.
Karier kepolisian
Asrena Polri
Dalam rotasi pejabat tinggi dalam Polri setingkat Kapolda pada 2014, Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menempati jabatan baru sebagai Asrena (Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran). Tito menempati pos yang sebelumnya dipegang oleh Irjen Pol Sulistyo Ishak, yang mengakhiri jabatannya di Polri karena telah purna tugas. "Kapolda Papua dari Pak Tito kepada Brigjen Pol Drs Yotje Mende, Kasespimti Lemdiklat Polri," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie. Menurut Sompie, pelantikan Tito ini dilangsungkan pada tanggal 16 Juli 2014 di Rupatama Polri.[3] Kendati Kapolda Papua dan Asrena sama-sama jabatan untuk bintang dua tetapi level Asrena Polri adalah “setingkat” di atas posisi Kapolda Papua karena eslon 1A setara Komjen (Perkap 21 Tahun 2010).[4]
Kapolda Papua
Dalam surat telegram Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo, Inspektur Jenderal Tito diangkat menjadi Kepala Polda Papua pada 3 September 2012 menggantikan pejabat lama, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing. Namun, secara resmi baru aktif pada 27 September 2012.[5] Padahal Polda Papua saat itu (2012) hanya memiliki satu Polda untuk Pulau Papua yang begitu besar, ini berbeda dengan Pulau lain yang memiliki beberapa Polda. Dengan demikian banyak harapan dan tanggung jawab besar dipikulkan kepada Irjen Pol. Tito Karnavian yang saat itu masih berusia 47 Tahun.
Menurut Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrachman, selama Irjen Pol Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolda Papua, sejumlah penembakan misterius masih terus terjadi. Bahkan kontak tembak antar-pasukan dan kelompok separatis juga marak. Namun jumlah penembakan tersebut bisa ditekan. "Dia mempunyai prestasi yang bagus di Papua. Meskipun tidak semua bisa diselesaikan karena permasalahan Papua rumit dan begitu banyak," ujar Hamidah.[3]
Jauh setelah tidak menjabat Kapolda Papua dan terjadi kegaduhan politik di DPR akhir tahun 2015, akibat rekaman pembicaraan kasus pemufakatan jahat Mantan Ketua DPR terhadap PT Freeport bulan November 2015, nama Tito Karnavian disebut dalam rekaman yaitu yang berhubungan dengan Pilpres 2014 dalam kapasitasnya sebagai Kapolda Papua[6]. Tito pun membantah dan mengatakan bahwa dia pernah membicarakan Freeport tetapi konteksnya berbeda, yaitu kepada Menteri ESDM Sudirman Said dalam saran pengamanan Freeport[7]
Kapolda Metro Jaya

Tito Karnavian saat menjadi Kapolda Metro Jaya
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memutasi sejumlah Perwira Tinggi (Pati) Polri yang menduduki dan meninggalkan kursi kepemimpinan di beberapa daerah. Salah satu Pati yang terkena mutasi ialah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono. Unggung akan meninggalkan kursi "Metro Jaya 1" dan memegang jabatan baru sebagai Asisten Operasi Kapolri. Sebagai gantinya, jabatan Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Irjen Pol Tito Karnavian. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1242/VI/2015 yang dipublikasikan Jumat (5/6/2015).[8]
Berada pada pusat episentrum Indonesia, Tito Karnavian mendapat banyak sorotan media dan publik. Banyak gebrakan yang dilakukan Tito diawal jabatannya,[9] salah satunya yaitu Tito meminta jajarannya untuk blusukan mengurai kemacetan setiap Senin pagi dibandingkan melakukan Apel Pagi[10]. Salah satu kasus besar yang dihadapi Tito yaitu teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat pada awal Januari 2016. Dengan pengalamannya yang mendalam soal terorisme, dalam waktu kurang dari 5 jam Ibu kota sudah kembali dikuasai dan kondusif dan 7 tersangka sudah tertangkap. Menurut Tito kasus ini merupakan tanggung jawab ISIS serta merupakan perebutan kekuasaan ISIS di Asia Tenggara melalui eks Narapidana Bahrun Naim. Beberapa kasus lainnya yang banyak menyedot perhatian publik yaitu: Dua kali ancaman teror di Mall Alam Sutera, Kota Tangerang, kontroversi penetapan status siaga satu Jakarta saat Final Piala Presiden 2015[11], penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo (Jakarta Utara)[12][13], penggusuran perumahan bantaran sungai Kampung Pulo (Jakarta Timur)[14], serta drama pembunuhan seorang perempuan 27 tahun bernama Wayan Mirna melalui zat sianida dikedai kopi pusat perbelanjaan Jakarta Pusat, yang dimana Polda Metro sampai bekerjasama dengan Polisi Federal Australia.
Dalam surat telegram dengan nomor ST/604/III/2016 per tanggal (14/3/2016), Tito akan dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun.[15] Secara otomatis pangkatnya dinaikan menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal Polisi. Penyesuaian Kepangkatan.
Kapolri

Foto Resmi Kapolri Tito Karnavian
Pengusutan kasus Novel Baswedan dan Hermansyah
Polri dikritik karena lambatnya pengungkapan kasus penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Walaupun polisi telah memeriksa 59 saksi,[16] Tito menyebut pengungkapan kasus penyerangan Novel lebih sulit dibandingkan kasus Bom Bali dan Kampung Melayu.[17][18] Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang ia tangani.[19] Tidak tuntasnya pengusutan kasus 100 hari pasca-kejadian membuat publik mempertanyakan kinerja kepolisian[20][21][22][23] dan mendesak Polri untuk mengusut kasus serupa, yakni pembacokan pakar teknologi informasi Hermansyah.[24][25]

Tito Karnavian saat dilantik Presiden Indonesia, Joko Widodo di Istana Merdeka pada 13 Juli 2016.
Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menyebut berulangnya teror kepada warga sipil "memperlihatkan kegagalan kehadiran negara menunaikan kewajiban konstitusionalnya khususnya menjamin rasa aman warga negaranya sendiri."[26] Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto menyebut tidak tuntasnya pengusutan kasus penyerangan Novel menjadi citra buruk kepolisian yang saat ini sedang merayakan Hari Bhayangkara. ”Ini mengingat, kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sendiri, hingga sekarang belum terungkap. Karena hal ini terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat,” tuturnya.[27]
Pencopotan Kapolres Solok
Tito mencopot Kapolres Solok, AKBP Susmelawati Rosya karena dianggap kurang tegas menangani persekusi yang diduga dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap seorang dokter, Fiera Lovita (FL).[28] Keputusan itu didasarkan atas keterangan FL yang merasa tertekan setelah mengalami persekusi berupa teror dan intimidasi oleh sekelompok orang dari ormas tertentu.[29][30][31] "Sudah saya sampaikan bahwa apabila yang di Solok lemah dalam menangani perkara ini, akan saya ganti," ujar Tito. Namun, sejak penggantian Kapolres Solok yang baru, kepolisian belum menetapkan tersangka atas dugaan persekusi yang dilakukan oleh FPI.[32]
Kabid Humas Polda Sumatra Barat AKBP Syamsi membenarkan dokter FL mendapat protes dari satu ormas karena statusnya di media sosial. "Namun, protes tersebut tak sampai mengancam keselamatan dokter FL."[33] Juru bicara FPI Slamet Maaruf menyatakan FPI tak memiliki pengurus di Solok,[34] sementara Ketua FPI Sumbar Muhammad Busra memastikan tidak ada bukti sama sekali anggotanya yang terlibat persekusi.[35][36].
Sebelumnya, Kapolres Solok secara khusus memediasi FL dengan perwakilan FPI.[37][38] Setelah semua pihak diundang, FL menyampaikan permintaan maaf. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyebut setelah ada permintaan maaf dari FL, ada orang yang menelepon Fiera dan meminta kronologis kejadian. "Ada yang coba mengadu domba situasi di Solok, seolah-olah dokter kembali mendapat intimidasi setelah menyatakan permohonan maaf."[39]
Riwayat pendidikan
SD Xaverius 4 di Palembang (1976)
SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
SMA Negeri 2 Palembang (1983)
Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.[4]
Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
Sespim Pol, Lembang (2000)
Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013)
Penugasan Luar Negeri
UK (Master's Degree Program - University of Exeter, United Kingdom) (1992 – 1993)
Republic of Ireland (Comparative Study) (1992)
France (Comparative Study) (1993)
(Official visit to Paris Police Nationale and Gendarmerie) (2005, 2007, 2009, 2012)
Spain (Comparative Study) (1993)
(Official visit to Spanish Police – Madrid) (2005)
The Netherlands (Comparative Study) (1993, 2002)
Italy (Comparative Study) (1993)
Austria (Comparative Study) (1993)
USA (NYPD, LAPD, FBI ACADEMY Quantico- Official visit) (1997)
Hawaii (Asian Crimes Conference) (2004)
Hawaii (PASOC Conference on Terrorism) (2007)
Washington DC (Conference and Lemhannas study trip) (2008, 2010, 2011)
Mexico (official visit) (2001)
New Zealand (Command & Staff College 7 months) (1998)
(Guest Speaker in Anti Terrorism Conference) (2005)
Vietnam (ASEANAPOL Conference Hanoi) (1998)
Hongkong (official visit) (1998, 2002)
(Investigation into an Intellectual Property Rights case) (2000)
Australia (Official visit with the Chief of Indonesia Nat Police) (1997)
(Course at Army Staff College) (1998)
(Management of Serious Crime Course Canberra) (2000)
(Radicalisation course in Sydney) (2010)
(Seminar on Terrorism, Canberra and Sydney) (2010)
Seminar on Terrorism di Canberra and Sydney (2011, 2012)
South Korea (Interpol Conference – Seoul) (2002)
Saudi Arabia (Umrah, Haji) (2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2011)
Switzerland (official visit) (2004)
Singapore (Anti Terrorism Course, info sharing withSingaore Police, Force Conference) (2005)
(Guest Speaker – Asian Conference on Global Security) (2007)
Various Seminars, PhD program (2008-2012)
Germany (Berlin, Koln, Heidelberg – Official visit to BKA) (2005)
Malaysia (Maritime Security Conference and Course, SEARCCT) (2005, 2006)
Sharing operation  (2008, 2009, 2010)
Brunei (official visit) (2005)
Turkey (Istanbul, official visit) (2005)
(2nd Istanbul Conference on Terrorism and Global Security) (2007)
GCTF Conference (2011)
Philippines (Investigation into terrorism case) (2005)
(Trainer in a joint course for INP and PNP officers) (2009)
Japan (Tokyo, 1st Japan-ASEAN Dialogue on Counterterrorism) (2006)
(Tokyo, Intersessional Meeting Japan-ASEAN Counter Terrorism Dialogue) (2007)
Tokyo, Kobe, Kyoto – Official visit to NPA (2011)
Thailand (official visit) (2006)
(official visit to Indonesian Embassy) (2007)
Jordan (1st Fusion Task Force –Anti Terrorism Interpol, Amman) (2006)
Egypt (Official visit to Kairo and Alexandria) (2007)
United Arab Emirates (Dubai – Official Visit) (2007)
Pakistan (Islamabad-1st Meeting of Indonesia-Pakistan Joint Working Group on Terrorism) (2007)
Russia, CT dialogue Indonesia and Russia in Moscow (2010)
Cambodia (Speakers on Terrorism and Political Conflicts in Phnom Penh) (2009)
(Indonesian Delegation for ASEANAPOL) in Siem Rep (2010)
Poland – Head of Delegation for Anti Nuclear Smuggling – Interpol (2012)
Paris - Co-ordination for investigating bomb blast at Indonesian embassy (2012)
USA - Chief of Low Budgeting and Eficiency Program for Police National of Indonesia (2014)
Australia - Head of Part-Negotiation for Case of Poisoning among Cyanide and Arsenic (2016)
Irak - Member of Delegate Conference Bomb Murderer Self Destruction of Baghdad City (2016)
Kepangkatan
Letnan Dua (1987)
Letnan Satu (1990)
Kapten (1993)
Mayor (1997)
Ajun Komisaris Besar Polisi (2001)
Komisaris Besar Polisi (2005)
Brigadir Jenderal Polisi (2009)
Inspektur Jenderal Polisi (2011)
Komisaris Jenderal Polisi (2016)
Jenderal Polisi (2016)
Jabatan kepolisian
Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987)
Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987–1991)
Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1991–1992)
Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya
Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1996–1997)
Sespri Kapolri (1997–1999)
Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulsel (2002)
Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002–2003)
Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003–2005)
Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
Kapolres Serang Polda Banten (2005)
Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
Kadensus 88/AT Bareskrim Polri (2009–2010)
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014)
Asrena Polri (16 Juli 2014–12 Juni 2015)
Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016–13 Juli 2016)
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (13 Juli 2016–22 Oktober 2019)
Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Maju (23 Oktober 2019 - Sekarang)
Penghargaan dan tanda kehormatan
Medali
Dari Pendidikan
Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akpol) (1987)
Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
Tanda Kehormatan
Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden RI (2016)
Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2018)
Bintang Jalasena Utama (2018)
Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2018)
Bintang Bhayangkara Pratama dari Kapolri
Bintang Bhayangkara Nararya
Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang (DPKT/Brunei) (2017)[40]
Pingat Panglima Gagah Pasukan Polis (PGPP/Malaysia) (2017)[41]
Satyalencana Kesetiaan 32 Tahun
Satyalencana Kesetiaan 24 Tahun
Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun
Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun
Satyalencana Jana Utama
Satyalencana Ksatria Tamtama
Satyalencana Karya Bhakti
Satyalencana Dwidya Sistha
Satyalencana Santi Dharma
Satyalencana Bhakti Nusa
Satyalencana Dharma Nusa
Satyalencana Operasi Kepolisian
Satyalencana GOM VIII/Dharma Phala
Satya Lencana GOM IX/Raksaka Dharma
Satya Lencana Kebaktian Sosial
Satyalencana Wira Karya
Satyalencana Seroja
Brevet
Wing Penerbang TNI AU (2018)
Brevet Hiu Kencana (2018)
Brevet Selam Polri
Brevet Bhayangkara Bahari
Pin Gegana Brimob
Brevet Brimob
Kepangkatan
Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris ke Ajun Komisaris Besar (2001)
Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal (2009)
Kenaikan Pangkat Luar Biasa Brigadir Jenderal ke Inspektur Jenderal (2011) (Penyesuaian kepangkatan BNPT)
Penugasan
Penghargaan memimpin operasi anti teror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
Kasus menonjol yang pernah ditangani
Bom Kedubes Filipina (2000)
Bom malam Natal (2000)
Bom Bursa Efek Jakarta (2001)
Bom Plaza Atrium Senen (2001)
Bom Makassar (2002)
Bom JW Marriott (2003)
Bom Kedubes Australia (2004)
Bom Bali II (2005)
Mutilasi 3 siswi di Poso (2006)
Bom Pasar Tentena (2005)
Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott (2009)
Bom bunuh diri Polres Cirebon (2011)
Bom Sarinah Thamrin (2016)
Operasi Tinombala (2016–Sekarang)
Publikasi
Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso, Gramedia, Jakarta, 2008.
Regional Fraternity: Collaboration between Violent Groups in Indonesia and the Philippines, Bab dalam buku "Terrorism in South and Southeast Asia in the Coming Decade", ISEAS, Singapura, 2009.
Bhayangkara di Bumi Cenderawasih, ISPI Strategic Series, Jakarta, 2013.
Explaining Islamist Insurgencies, Imperial College, London, 2014.
Lihat pula
Densus 88
Polri
Daftar Tokoh Kelahiran Palembang
Referensi
^ "Densus 88 Lumpuhkan Teroris Dr Azahari"
^ Aklamasi Komisi 3 DPR Setuju Tito Sebagai Kapolri BaruArah.com tanggal 23 Juni 2016. Diakses tanggal 24 Juni 2016.
^ a b Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian dirotasi jadi Asrena Polri
^ a b Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian Dipromosikan Jadi Asrena Polri
^ Disebut Dapat Duit Labora, Ini Kata Jenderal Tito
^ "Nama Tito Karnavian ikut disebut-sebut dalam Rekaman"
^ "Tito Karnavian: Saya dengar rekaman Freeport, Tak terlibat"
^ "Irjen Tito Karnavian Jadi Kapolda Metro Jaya"
^ "Wajah Baru Polda Metro di tangan Tito Karnavian"
^ "Ide-ide Kapolda Metro Jaya Tito Berantas Kemacetan Jakarta"
^ "Polda Metro Berlakukan status Siaga Satu saat Final Piala Presiden"
^ "Kami Siapkan Berapa pun Pasukan untuk Hadapi Premanisme"
^ "Cerita Kapolda Tito soal aparat beking Kalijodo
^ "Kapolda Tito Negosiator ulung yang muluskan jalan Ahok relokasi Kampung Pulo"
^ "Irjen Tito Karnavian akan menjabat kepala BNPT"
^ RMOL. "59 Saksi Sudah Diperiksa Polisi, Penyerang Novel Tak Kunjung Ditangkap". RMOL.co. Diakses tanggal 2017-07-25.
^http://nasional.kompas.com/read/2017/07/09/08445811/kapolri.sebut.kasus.penyiraman.novel.lebih.sulit.diungkap.dibanding.bom.bali
^ Liputan6.com. "Misteri Penyerang Novel Baswedan Hari ke-100". liputan6.com. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ Media, Kompas Cyber. "Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderal yang Diduga Terlibat Penyiraman Air Keras - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-07-25.
^ Wardah, Fathiyah. "Kontras Pertanyakan Kinerja Polisi dalam Selesaikan Kasus Novel". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ JPNN.com. "Menurut Novel Baswedan, Ini Kekonyolan yang Perlu Dipublikasikan". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ "Novel Baswedan Prihatin Kinerja Polisi | Radar Pekalongan". Radar Pekalongan Online (dalam bahasa Inggris). 2017-07-21. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ https://tirto.id/100-hari-pasca-penyerangan-novel-kpk-tagih-janji-kapolri-cs62
^ "Kasus Hermansyah dan Novel Lebih Berat dari Kasus Korupsi". www.jawapos.com. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ "Pembacokan Hermansyah, PR Kedua Polri". jurnas.com(dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-07-25.
^ "Komnas HAM Desak Polri Usut Kasus Penyerangan terhadap Hermansyah". kumparan. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ "Kasus Hermansyah Mirip Novel, Jika Polisi..."www.jawapos.com. Diakses tanggal 2017-07-25.
^ "Kapolres Solok Dicopot karena Persekusi, Imam FPI Sumbar Kecewa". Tempo Nasional. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ Atriana, Rina. "dr Fiera Lovita Bicara Soal Dugaan Intimidasi karena Status FB". detiknews. Diakses tanggal 2017-08-02.
^http://nasional.kompas.com/read/2017/06/01/15535791/kisah.fiera.lovita.korban.persekusi.yang.dituduh.menghina.tokoh.ormas
^ Harapan, Media (2017-06-03). "Warga Solok Berikan Dukungan dan Simpati Pada Kapolres Yang di Mutasi Kapolri". Media Harapan. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ "Persekusi di Solok terhadap Fiera Lovita, Polisi Periksa 11 Saksi". Tempo Nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-02.
^ Santoso, Audrey. "Postingan Soal Habib Rizieq Disoal, Dokter di Sumbar Minta Maaf". detiknews. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ Rentjoko, Antyo (2017-06-04). "Persekusi: polisi salah, pelaku bukan FPI?". https://beritagar.id/ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-02. Hapus pranala luar di parameter |newspaper= (bantuan)
^ "Bantah Intimidasi Dokter di Rumah Sakit Solok, Ini Penjelasan FPI Sumbar". Portal Berita Singgalang | Berita Terkini Sumatra Barat. 2017-05-27. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ "Kapolres Solok Dicopot karena Persekusi, Imam FPI Sumbar Kecewa". Tempo Nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-02.
^ "Polisi Sebut Intimidasi Dokter di Solok Telah Diselesaikan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ "Pemkot Solok Akan Jamin Keselamatan Dokter Fiera". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2017-08-02.
^ "Kasus Dokter Fiera di Solok, Polisi: Ada yang Coba Adu Domba". Tempo Nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-02.
^ Kapolri Terima Penghargaan dari Sultan Brunei
^ Kapolri dapat penghargaan dari Raja Malaysia
Pranala luar
[1]
Wawancara Tito Karnavian dengan Majalah Tempo
Tito Karnavian Kepala Densus 88 yang Sukses Lumpuhkan Noordin M. Top
Pemberani Pintar dan Patuh
Arsip Net
Tito Karnavian Calon Kapolri Masa Depan
Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Jenderal Polisi Badrodin Haiti
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
13 Juli 2016-22 Oktober 2019 Diteruskan oleh:
Komjen. Pol. Ari Dono Sukmanto (Plt.)
Komjen. Pol. Idham Azis

Didahului oleh:
Komjen. Pol. Saud Usman Nasution
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Maret 2016–13 Juli 2016 Diteruskan oleh:
Komjen. Pol. Suhardi Alius

Didahului oleh:
Irjen. Pol. Unggung Cahyono
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
2015–2016 Diteruskan oleh:
Irjen. Pol. Moechgiyarto

Didahului oleh:
Irjen. Pol. B. L. Tobing Kepala Kepolisian Daerah Papua
2012–2014 Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Yotje Mende

Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Saud Usman Nasution
Kepala Detasemen Khusus 88
2009–2010 Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. M Syafii

Jabatan politik
Didahului oleh:
Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Indonesia
2019–sekarang Petahana

Program Kerja
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala daerah menyesuaikan program kerja dengan visi-misi Presiden Joko Widodo.
Visi-misi Presiden pada periode keduanya ialah menciptakan SDM Indonesia yang unggul agar mampu bersaing di kancah global. Karena itu, semua kepala daerah harus benar-benar memahami agar mampu menransformasikannya ke dalam program daerah.
Selain itu, ia juga meminta kepala daerah agar menyusun program sesuai dengan kebutuhan warganya. Hal itu penting dilakukan agar anggaran terserap optimal. "Tolong ini masih dalam proses di beberapa daerah yang menyelesaikan sisa anggaran di tahun 2019, agar betul-betul penyerapannya tepat sasaran," lanjut mantan Kapolri itu.
Sebelumnya Tito juga menegaskan, bakal mengungkap ke publik ihwal pemerintah provinsi (pemprov) mana saja yang tidak menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sampai 60 persen hingga akhir tahun 2019. Tito mengaku mendapatkan informasi adanya pemprov yang belum menyerap anggaran sebanyak 60 persen hingga saat ini.
Artinya penggunaan dana tidak efektif kalau hanya 60 persen," ujar Tito saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (29/10/2019). "Kita (Kemendagri) akan melihat provinsi per provinsi dan kabupaten, yang bagus (penyerapan anggarannya) akan diberi penghargaan. Sedangkan yang kurang bagus akan kita sebutkan dan akan kita aktifkan APIP untuk menyisir ada enggak program yang tepat sasaran," sambungnya.

8. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi






Retno Lestari Priansari Marsudi, S.H., LL.M.
(lahir di Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962; umur 57 tahun[1]) adalah Menteri Luar Negeri perempuan pertama[2] Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 22 Oktober 2019 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Retno Lestari Priansari Marsudi kembali dipercaya dan dilantik oleh Presiden Joko WIdodo sebagai Menteri Luar Negeri pada 23 Oktober 2019 untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi adalah Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.
Masa kecil dan pendidikan
Retno Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Dia menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Semarang sebelum akhirnya memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1985.[3] Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda.[4]
Karier
Setelah lulus, ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Dari tahun 1997 hingga 2001, Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.[5] Pada tahun 2001, ia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika.[3] Retno dipromosikan menjadi Direktur Eropa Barat pada tahun 2003.[5]
Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.[6] Selama masa tugasnya, ia memperoleh penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011, menjadikannya orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut.[2] Selain itu, ia juga sempat mendalami studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.[4] Sebelum masa baktinya selesai, Retno dikirim kembali ke Jakarta untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika, yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.[7]
Retno kemudian dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada tahun 2012.[3] Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).[3]
Pada 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women adalah lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sementara PGF adalah lembaga non-profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan. Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.[8]
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Retno dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Kerja periode 2014-2019. Kemudian pada tanggal 23 Oktober 2019, Retno kembali diminta untuk membantu presiden Joko Widodo pada susunan Kabinet Indonesia Maju untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri.
Kehidupan pribadi
Retno menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek, dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.[4]
Referensi
^ Profil Singkat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
^ a b "Retno Marsudi, Menlu Perempuan Pertama Indonesia" (dalam bahasa Indonesia). Bisnis.com. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ a b c d "Dubes Retno siap kelola hubungan Indonesia-Belanda" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 14 Januari 2012. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ a b c "Mengenal Retno Marsudi, menlu perempuan pertama Indonesia" (dalam bahasa Indonesia). Merdeka.com. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ a b "Menlu Retno Marsudi Sudah Siapkan Program Kerja" (dalam bahasa Indonesia). Kompas. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ Retno Marsudi named foreign affairs minister "Retno Marsudi named foreign affairs minister" Periksa nilai |url= (bantuan) (dalam bahasa Indonesia). Antara. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ "Retno tunggu arahan presiden soal tiga KTT" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ Aji, Wahyu. "Bersama Empat Tokoh Perempuan Dunia, Menteri Luar Negeri RI Diakui Sebagai Agen Perubahan oleh PBB | Good News from Indonesia". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2017-09-22.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Marty Natalegawa
Menteri Luar Negeri Indonesia
2014–sekarang Petahana
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Hatanto Reksodiputro Duta Besar Indonesia untuk Norwegia
2005–2008 Diteruskan oleh:
Esti Andayani
Didahului oleh:
Junus Effendi Habibie
Duta Besar Indonesia untuk Belanda
2011–2015 Diteruskan oleh:
I Gusti Agung Wesaka Puja

Program Kerja
Dalam periode kedua kepemimpinannya, publik tentu menanti gebrakan baru yang akan dibuat oleh Menlu Retno Marsudi. Berkaca dari pengalaman lima tahun terakhir, Retno kerap menegaskan bahwa perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, diplomasi ekonomi, dan perdamaian mancanegara akan selalu jadi prioritas politik luar negeri Indonesia.
Selama 2014-2019, catatan Capaian Lima Tahun Politik Luar Negeri RI menunjukkan pemerintah berhasil menyelamatkan 43 WNI dari penyanderaan di luar negeri. Bahkan, 304 WNI yang terancam dihukum mati pun berhasil diselamatkan oleh pemerintah RI melalui lobi dan negosiasi yang digencarkan Kemlu dan perwakilan RI di luar negeri.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah mendampingi 91.754 kasus hukum yang menimpa WNI di luar negeri, mengevakuasi 4.789 WNI dari wilayah perang, konflik politik dan bencana alam, serta merepatriasi atau memulangkan 181.942 tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
 Pencapaian lainnya, pemerintah Indonesia juga berhasil menyelamatkan hak finansial para buruh migran senilai Rp574 miliar. Kinerja baik Kemlu RI di bawah kepemimpinan Menlu Retno pun turut diakui oleh lembaga kajian Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melalui Analisis Kinerja Kementerian Luar Negeri Indonesia (2015-2018).
Menurut CSIS, kinerja Kemlu dalam periode tersebut “terjaga di atas 90 persen”. Penilaian itu diberikan CSIS terhadap kinerja Kemlu RI di sektor keamanan dan perdamaian, diplomasi ekonomi, perlindungan WNI dan BHI (badan hukum Indonesia) di luar negeri, kerja sama ASEAN, dan diplomasi maritim.
Dari catatan itu, CSIS menyoroti selama 2015, diplomasi ekonomi Indonesia berhasil mencapai nilai realisasi 98,32 persen dari target sebesar 79 persen. Lanjut pada 2016, ada sekitar 194 perjanjian ekonomi bilateral dan multilateral yang telah disepakati.
 “Pencapaian diplomasi Indonesia berhasil mendorong produk karya anak bangsa seperti PT Inka yang mengekspor 150 gerbong kereta senilai 72,3 juta dolar AS ke luar negeri, PT Dirgantara Indonesia yang mengekspor pesawat CN 235 ke Senegal dan Thailand, dan pembangunan pabrik mi instan di Serbia senilai 11 juta Euro untuk memenuhi pasar Eropa,” demikian analisis CSIS. Terlepas dari banyaknya apresiasi, pengakuan, dan pujian yang ditujukan ke Retno, istri dari seorang arsitek Agus Marsudi itu tidak pernah terlihat arogan di depan publik. Retno senantiasa terlihat rendah hati, bahkan ia kerap menjaga penampilannya agar tetap sederhana.

9. Menteri Agama: Fachrul Razi














Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi Batubara
(lahir di Banda Aceh, Aceh Darussalam, 26 Juli 1947; umur 72 tahun) adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju. Lulusan Akademi Militer 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Wakil Panglima TNI.[3] Razi juga termasuk dalam tim pendiri partai politik Hanura.[4]
Kehidupan
Fachrul Razi lahir dari pasangan perantau Minangkabau yang berasal dari Maninjau, Sumatera Barat.[5] Pada saat aktif di militer, ia pernah menjadi komandan Kontingen Garuda IX/2 yang ditugaskan ke Iran-Irak di bawah misi UNIIMOG. Periode 1996-1997, ia menjadi Gubernur Akademi Militer, dan tahun 1999 diangkat menjadi Wakil Panglima TNI mendampingi Widodo Adi Sutjipto. Namun, Presiden Abdurrahman Wahid meminta penghapusan posisi Razi, dan pada tahun 2000 ia dicopot dari jabatannya.[6]
Setelah pensiun dari TNI, Razi menjabat beberapa posisi Komisaris Utama, diantaranya di PT Central Proteina Prima Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Toba Sejahtera.[7] Razi menjadi salah satu pendiri Partai Hati Nurani Rakyat[8] dan dalam pemilihan presiden 2009 ia mendukung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto. Pada tahun 2014, Razi mendukung keberhasilan Joko Widodo dalam pemilihan presiden,[9] dan menjadi penasihat pertahanan selama pembentukan kabinet baru.
Dalam pemilihan presiden tahun 2019, Razi memimpin tim "Bravo 5" yang terdiri atas pensiunan perwira TNI yang mendukung kampanye pemilihan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.[10] Pada tanggal 20 Oktober 2019, Razi dilantik sebagai Menteri Agama. Dia merupakan tokoh militer ketiga yang memegang jabatan sebagai Menteri Agama, dan yang pertama sejak era Reformasi.
Riwayat Jabatan
Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
Anggota Majalis Amanah Pengurus Besar Ormas Mathla'ul Anwar (PBMA).
Wakil Asisten Operasi KASAD
Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana
Gubernur Akademi Militer (1996–1997)
Asisten Operasi KASUM ABRI (1997–1998)
Kepala Staf Umum ABRI (1998–1999)[11]
Sekertaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999)
Wakil Panglima TNI (1999–2000)
Komisaris Utama PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO)
Komisaris Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju
Referensi
^ Fachrul Razi Jadi Menteri Tertua, Ini Profil dan Kariernya di Militer, Hanura hingga Menteri Agama
^ Menag Persilakan ASN bercelana cingkrang untuk keluar
^ INDONESIA-L KMP - Mutasi Besar-besaran di Tubuh TNI
^ http://partaihanura.or.id/sejarah.html
^ Menteri Agama Fachrul Razi, Jenderal Asal Maninjau di Kabinet Jokowi-Ma’ruf
^ Fachrul Razi: Korban Penghapusan Jabatan Wakil Panglima TNI
^ Ketika Para Jenderal Terpaksa Mencari Sampingan
^ Sejarah Partai Hanura
^ Belasan Jenderal 'Berani Mati' dan Mantan Pejabat Tinggi Dukung Jokowi-JK
^ Fachrul Razi Ungkap Latar Belakang Terbentuknya Bravo 5 Jokowi
^ "Yang Baru di ABRI Menjelang Sidang Umum"
Pranala luar
Fachrul Razi: Korban Penghapusan Jabatan Wakil Panglima TNI
Jabatan politik
Didahului oleh:
Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Indonesia
2019–sekarang Petahana
Jabatan militer
Didahului oleh:
Widodo A. S.
Wakil Panglima TNI
1999−2000 Diteruskan oleh:
Tidak ada
Didahului oleh:
Tarub
Kepala Staf Umum ABRI
1998−1999 Diteruskan oleh:
Soegijono


Program Kerja
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan program deradikalisasi yang akan disusunnya akan melalui banyak tahapan sebelum dilaksanakan. Tahapan ini untuk menghindari salah tindak. “Sudah bolak balik saya bilang itu. Ada tahap tahapnya, gak tiba tiba ngehantemin orang,” ujar Fachrul di kantornya, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2019.
Fachrul mengatakan mengatasi radikalisme termasuk dalam permintaan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet perdana Kamis 24 Oktober 2019. Namun sampai saat ini Fachrul masih merumuskan program yang akan dilakukan Kementerian Agama. “Kami sedang menyusun program kerja.”
Selain deradikalisasi, kata Fachrul, Jokowi juga berpesan agar program-program yang dilakukan tiap kementerian fokus dan mencapai sasaran. Agar program tak asal berjalan, namun tak sesuai dengan visi presiden. “Sudah betul lah beliau,” kata purnawirawan jenderal TNI ini.
Pada rapat kabinet perdana kemarin Jokowi berharap dengan ditunjuk Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dapat lebih mengutamakan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan keberagamaan. Dia mengharapkan Fachrul dapat mengatasi masalah radikalisme dengan pendekatan secara lunak.
"Jadi ke depan kita harap Menteri Agama bisa berbicara banyak berkaitan dengan perdamaian, berkaitan dengan toleransi, beliau memiliki pengalaman lapangan yang panjang," kata Jokowi.


10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly













Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D.
(lahir di Sorkam, Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953; umur 66 tahun[1]) adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Pada 23 Oktober 2019 Ia dipilih kembali pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maaruf. Ia sebelumnya duduk sebagai anggota DPR RI di Komisi II pada periode 2004 – 2009. Ia merupakan politisi PDI-P.[2] Ia berlatar belakang sebagai aktivis organisasi, akademisi, intelektual dan pimpinan di perguruan tinggi.
Kehidupan Pribadi
Yasonna Laoli merupakan penganut Kristen Protestan yang berasal dari Suku Nias. Ia menikah dengan Elisye Widya Ketaren dan sudah dikaruniai empat orang anak.[3]
Pendidikan
SR Katolik Sibolga (1959–1965)
SMP Sibolga (1965–1968)
SMA Katolik Sibolga (1968–1972)
Sarjana Fakultas Hukum USU (1978)
Master Virginia Commonwealth University (1986)
Doktor North Carolina University (1994)
Internship in Higher Education Administration Roanoke College, Salem Virginia, USA 1983-1984[4]
Karier
Ia mulai bekerja Pengacara & Penasehat Hukum 1978-1983, kemudian menjadi pembantu dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen pada kurun 1980-1983. Kemudian sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen (1998-1999) dan peneliti di NCSU pada tahun 1992-1994. Dia juga menjadi Asisten Riset Departemen Sosiologi and Antropologi di NCSU. Dan sejak tahun 2000 hingga saat ini ia masih menjadi dosen.[4]
Karier Politik
Ia mulai aktif berorganisasi sejak di BPC GMKI Medan pada 1976 dan Waka Bendahara KNPI Medan pada tahun 1983. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris BKS PGI-GMKI Sumut-Aceh dan Ketua BKS PGI-GMKI Pusat periode 2009-2014, Ketua Umum Mahasiswa Nias. Ia terlibat dalam kepengurusan PDIP Sumatra Utara untuk rentang waktu 2000-2008. Juga sebagai Wakil Bendahara KNPI Medan dan Ketua Umum Kesatuan Mahasiswa Nias. Pada tahun 2002-2005 dia dipercaya sebagai Kepala Badiklatda PDI-P Sumut (2002-2005) dan Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut (2000-2008).
Ia terjun ke politik praktis dengan menjadi anggota DPRD Sumut pada periode 1999-2004 dari Partai PDI Perjuangan. Pada tahun 2004, ia terpilih sebagai anggota DPR RI mewakili PDI Perjuangan dari wilayah Sumatra Utara I. Di parlemen ia duduk sebagai anggota Komisi II dan tergabung dalam Badan Anggaran DPR RI. Di MPR RI, ia menjadi Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan.
Sekarang, ia melanjutkan karir politiknya dengan kembali menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili PDI Perjuangan, berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara I.
Menteri Hukum dan HAM
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjuknya menjadi Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Kerja 2014-2019. Pro kontra mewarnai penunjukannya karena menteri yang mengurusi tentang hukum tetapi berlatar belakang politisi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan partai politik asal. Beberapa tantangan yang dihadapinya selama ia menjabat yaitu berbagai kerusuhan yang terjadi lembaga pemasyarakatan, seperti Lapas Banceuy Bandung, Lapas Malabero Bengkulu, Lapas Kerobokan Bali. Selain itu peredaran narkoba di lapas dan bandar yang mengendalikan peredaran dibalik lapas, serta narapidana terorisme yang merencanakan teror Thamrin 2016 menjadi sorotan. Kemudian juga namanya paling menyita perhatian publik saat kisruh dualisme kepengurusan partai politik, yaitu Partai PPP dan Partai Golongan Karya, dikarenakan Laoly selaku Menkumham mengesahkan salah satu kepengurusan dari dua kubu yang sedang bertikai saling mengklaim kepengurusan yang paling sah. Hal itu menyebabkan adanya kesan pemerintah (dan juga partai penguasa) memihak salah satu kubu dan memicu kisruh internal. Selain itu juga, bersama DPR, minimnya produk legislasi yang dihasilkan selama tahun 2015 dan 2016 juga banyak disorot. Karirnya sebagai Menteri Hukum dan HAM resmi berakhir pada 1 Oktober 2019, setelah ia melayangkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota DPR periode 2019 - 2024.[5]
Tidak lama dilantik sebagai anggota DPR-RI periode 2019-2024 ia kembali mengundurkan diri dari posisinya sebagai wakil rakyat dikarenakan penunjukan kembali dirinya sebagai Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Riwayat Pekerjaan
Ketua Komisi C DPRD Provinsi Sumatra Utara (1999-2004)
Anggota DPR RI (2004–2014)
Anggota Komisi III (2004–2009)
Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan MPR RI (2004–2009)
Wakil Ketua Pansus RUU Pemilihan Presiden (UU 42 tahun 2008)
Anggota Komisi II (2009–2014)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI (2009–2014)
Anggota Badan Anggaran (2009–2013)
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI (2013–2014)
Menteri Hukum dan HAM (2014–2019)
Anggota DPR RI (2019–2024) fraksi PDI Perjuangan, dapil Sumatera Utara I (mengundurkan diri)
Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
Penghargaan
Outstanding Graduate Student Award Virgina Commwealth University 1986
Alpha Kappa Delta International Sosiology Honor Society 1987
Sigma Iota International Honor Society 1993
Referensi
^ Yasonna H Laoly. Diakses dari situs Merdeka.com pada 25 Oktober 2014
^ Yasonna Laoly Jabat Menteri Hukum dan HAM. Diakses dari situs berita Antara pada 26 Oktober 2014
^ DCT Tasonna Hamonangan Laoly. Diakses dari situs KPU.go.id pada 26 Oktober 2014
^ a b DR Yasonnah H Laoly SH. MSc. Diakses dari situs Berita VivaNews pada 26 Oktober 2014
^ "Minta Maaf, Menkumham Yasonna Laoly Mundur dari Kabinet Kerja". kompas.com. 27 September 2019.
(Indonesia) "Profil Anggota DPR RI 2004-2009 F-PDIP Dapil Sumatra Utara 1 : DR. Yasonnah H. Laoly, SH., M.Sc" (HTM). Diakses tanggal 2012-07-06.
(Indonesia) "Biografi Yasonna H. Laoly" (HTM). Diakses tanggal 2019-04-19.
http://news.okezone.com/read/2014/12/02/17/1073502/yasonna-laoly
Jabatan politik
Didahului oleh:
Tjahjo Kumolo
sebagai Pelaksana Tugas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Amir Syamsuddin
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
2014–2019 Diteruskan oleh:
Tjahjo Kumolo
sebagai Pelaksana Tugas

Program kerja
Yasonna mengatakan, ada beberapa hal yang dipesankan oleh presiden, salah satunya fokus kepada pembangunan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan omnibus law. “Saya mengajak semua jajaran Kemenkumham menyingsingkan lengan baju untuk kerja lebih keras dan cepat lagi,” ucapnya di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Pesan presiden lainnya, lanjut Yasonna, Kemenkumham harus meningkatkan pelayanan publiknya, termasuk pelayanan keimigrasian dan pemasyarakatan. “Tingkatkan pelayanan keimigrasian, termasuk di bandara-bandara,” kata Yasonna.
“Pelayanan pemasyarakatan juga harus segera berbenah diri, penyelesaian revisi undang-undang narkotika menjadi sangat penting untuk dilakukan, penekanan pada rehabilitasi (pengguna narkoba di lembaga pemasyarakatan), serta peredaran narkoba yang masih ditemukan (di lembaga pemasyarakatan). Ini harus menjadi catatan prioritas kita,” urai Yasonna.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Menkumham sebelumnya, Tjahjo Kumolo, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Kemenkumham atas kerja samanya selama 23 hari memimpin Kemenkumham. “Saya baru saja melakukan sertijab dengan Pak Tito (Menteri Dalam Negeri),” kata Tjahjo. “Namun, saya belum bisa memecahkan rekor milik Pak Mahfud MD (yang menjabat selama) 12 hari jadi Menkumham,” candanya.
“Selamat kepada Pak Yasonna Laoly untuk mengemban amanah dari presiden dan wakil presiden untuk memimpin Kemenkumham lima tahun yang akan datang,” kata Tjahjo. Tjahjo Kumolo, pria kelahiran Surakarta 61 tahun yang lalu, mengatakan bahwa dalam politik itu tidak ada pensiunnya. “Mohon doa restu saya akan mengemban tugas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” tutupnya. (Tedy, foto: Dudi, Tedy, Yatno)

11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati








Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D
(lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 57 tahun) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, dia mulai menjabat lagi sejak 27 Juli 2016.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Ketika ia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia maka ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan saat itu. Sebelum menjadi menteri keuangan, dia menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia.
 Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.[2] Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008[3] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.[4]
Kehidupan awal
Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung), Provinsi Lampung, tanggal 26 Agustus 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen universitas, Prof. Satmoko dan Retno Sriningsih. Namanya bercorak bahasa Jawa dan berhuruf Sansekerta.[5] Sri berarti sinar atau cahaya yang bersinar,[6] yang merupakan nama yang umum bagi perempuan Jawa. Mulyani berasal dari kata mulya, juga berarti berharga.[7] Indrawati berasal dari kata Indra and akhiran feminin -wati.
Sri Mulyani mendapatkan gelar dari Universitas Indonesia pada 1986. Ia kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. Tahun 2001, ia pergi ke Atlanta, Georgia, untuk bekerja sebagai konsultan untuk USAID (US Agency for International Development) demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Ia juga mengajar dalam ekonomi Indonesia sebagai professor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University.[8] Dari tahun 2002 sampai 2004 ia menjabat sebagai direktur eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara. Pada tahun 2004, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Ia menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom dan kemudian mempunyai tiga anak.[9][10] Ia tidak pernah mempunyai hubungan dengan partai politik mana pun.[11]
Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu
Sri Mulyani ditunjuk untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan. Ia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia,[12][13] dan mendapat reputasi sebagai menteri yang berintegritas.[14] Dia berhasil meningkatkan investasi langsung luar negeri di Indonesia. Pada tahun 2004 disaat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai menjabat, Indonesia mendapat $4,6 miliar dari investasi langsung luar negeri. Tahun berikutnya berhasil meningkat menjadi $8,9 miliar.[15]
Tahun 2006, hanya satu tahun setelah menjabat menteri, ia disebut sebagai Euromoney Finance Minister of the Year oleh majalah Euromoney.[16]
Selama masa jabatannya pada tahun 2007, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6.6%, tertinggi sejak krisis finansial di Asia tahun 1997. Namun pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 6,%[12] akibat perlambatan dalam ekonomi global. Pada Juli 2008, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Ekonomi, menggantikan Boediono, yang akan mengambil jabatan di Bank Indonesia.[17]
Pada Agustus 2008, Sri Mulyani disebut majalah Forbes sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia,[18] yang juga sekaligus wanita paling berpengaruh di Indonesia. Saat ia menjabat sebagai Menteri Keuangan, cadangan valuta asing negara mencapai nilai tertinggi sebesar $50 miliar.[18] Ia mengatur pengurangan utang negara hampir 30% dari GDP dari 60%,[12] membuat penjualan utang negara ke institusi asing semakin mudah. Ia mengubah struktur pegawai pemerintah di lingkup pemerintahannya dan menaikkan gaji petugas pajak untuk mengurangi sogokan di departemen keuangan.[19]
Tahun 2007 dan 2008, majalah Emerging Markets memilih Sri Mulyani sebagai Asia's Finance Minister of The Year.[20][21]
Setelah Susilo Bambang Yudhoyono dipilih kembali menjadi presiden tahun 2009, ia kembali ditunjukmenjadi Menteri Keuangan. Tahun 2009 ekonomi Indonesian tumbuh 4.5% disaat banyak negara-negara di dunia mengalami kemunduran. Indonesia adalah satu dari tiga negara dengan pertumbuhan ekonomi diatas 4% pada tahun 2009 disamping China dan India.[12] Dibawah pengawasannya pemerintah berencana meningkatkan angka pembayar pajak penghasilan dari 4,35 juta orang hingga sebesar 16 juta di lima tahun terakhir. Penerimaan pajak tumbuh dari sekitar 20% setiap tahun hingga lebih dari Rp 600 trilliun pada tahun 2010.[22]
Pada November 2013, surat kabar Inggris The Guardian merilis artikel disertai laporan berisi bocoran dari Edward Snowden, seorang karyawan CIA, yang menunjukkan bahwa intelijen Australia diduga keras meretas telepon genggam beberapa petinggi politik Indonesia pada tahun 2009. Termasuk Sri Mulyani yang menjabat sebagai menteri saat itu.[23] Perdana Menteri Australia Tony Abbot membela dengan mengatakan bahwa aktivitas yang dilakukan tersebut bukanlah mata-mata melainkan akan digunakan untuk “penelitian” dan ia bermaksud hanya akan menggunakan setiap bentuk informasi untuk hal baik.
Pindah ke Bank Dunia[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia.[24][25] Ia menggantikan Juan Jose Daboub, yang menyelesaikan empat tahun masa jabatannya pada 30 Juni, mengatur dan bertugas atas 74 negara di Amerika Selatan, Karibia, Asia Timur, dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.[26]
Pengunduran dirinya berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8%. Nilai rupiah turun hampir 1% dibandingkan dolar.[19] Merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan.[27] Kejadian ini disebut sebagai "Indonesia’s loss, and the World’s gain (Kerugian Indonesia, dan keuntungan dunia)".[28][29][30]
Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain,[11][31][32] terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.[33][34] Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani[35] akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group, penolakan Sri Mulyani untuk mendukung kepentingan Bakrie terkait batu bara dengan menggunakan dana negara,[11] dan penolakan Sri Mulyani untuk menyatakan bahwa semburan lumpur Sidoarjo, yang secara luas dipercaya disebabkan dari pengeboran oleh perusahaan Bakrie, adalah bencana alam.
Pada 20 Mei, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan penggantinya, yaitu Agus Martowardojo, CEO dari Bank Mandiri.[36]
Pada 2014, ia disebut oleh majalah Forbes sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-38.[37]
Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju (2016–sekarang)
Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjabat.[38] Belum setahun menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB. Ia juga dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak (tax amnesty) yang mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia.[39]
Di era Sri Mulyani, Pemerintah Pusat untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).[40] Sri Mulyani juga menjadi sorotan dengan berhasil menagihkan pajak perusahaan raksasa Google dan Facebook.[41] Pada tanggal 11 Februari 2018 dalam acara World Government Summit[42] di Uni Emirat Arab, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister Award). Penghargaan diserahkan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid yang merupakan Wakil Presiden UAE, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai.
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik dan dipercaya untuk membantu presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Pendidikan
SMP Negeri 2 Bandar Lampung (1975–1978)
SMA Negeri 3 Semarang (1978–1981)
Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia. (1981–1986)
Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A. (1988–1990)
Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. (1990–1992)
Spesialisasi penelitian
Ekonomi Moneter dan Perbankan
Ekonomi Tenaga Kerja
Pengalaman kerja[sunting | sunting sumber]
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998–Sekarang
Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s.d. Maret 1999.
Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999–2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999–Sekarang
Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998–sekarang.
Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999–Sekarang
Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998–Sekarang
Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S-3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S-3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996–2000
Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996–Maret 1999
Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995–Juni 1998
Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993–Mei 1995
Research Associate, LPEM FEUI, 1992–Sekarang
Pengajar Program S-1 & Program Ekstensi FEUI, S-2, S-3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986–Sekarang
Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei–Desember 1995
Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994–1995
Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990–1992
Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985–1986
Kegiatan penelitian
Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987
Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998
Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992
Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993
The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994
Inflasi di Indonesia: Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994
Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995
The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995
Fiscal Reform in Indonesia: History and Perspective, 1995
Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998
Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999
Publikasi
Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model: A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
A Dynamic Labour Supply Model for Developing Country: Consequences for Tax Policy (co author: Jane Leuthold) BEBR – University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A., 1992
" Ekonom dan Masalah Lingkungan ", Kompas, 4 Desember 1992
" Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia", Suara Pembaharuan, April 1993
The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
" Tantangan Ekspor non Migas Indonesia ", DPE 1994
"Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding " Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
"Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA", Warta Ekonomi 26, 1995
"Prospek Ekonomi", Gramedia, 1995
Tantangan Transpormasi Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Era Globalisasi" (co dengan Dr. Ninasapti Triaswati) dalam: Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan, Gramedia, 1995.
"Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, 1995
Tinjauan Triwulan Perekonomian (Sri Mulyani dan Thia Jasmania), Ekonomi Keuangan Indonesia, Januari–April 1995
Performace of Indonesia State owned Enterprises, Seminar World Bank, April 1995
"Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia", Seminar World Bank Seminar, April 1995.
Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
"Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat", Warta Ekonomi, 5 Februari 1996
Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996"Kijang Tetap Jadi Pilihan", Jawa Pos, 29 Maret 1996
"Sumber – sumber institusional dalam mewujudkan Demokrasi Ekonomi", Seminar Persadi, 18 Januari 1996
"Indonesia: Sustaining Manufactured Export Growth", Seminar Bappenas – ADB, 11 April 1996
Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996
"Menggantung Harapan pada Tax Holiday", Majalah SWA, 16 Agustus 1996
"Globalisasi dan Kemandirian Ekonomi", Simposium Nasional Cendikiawan Indonesia Ke-III, Jakarta 28 Agustus 1996
"Kesiapan Jawa Timur dalam mendukung pembangunan Industri Nasional", Seminar Kajian Industri: Tantangan Internasional dan Respon Industri di Jawa Timur Refreksi dan Prospektif, 2 November 1996
"Strategi Pembangunan Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri – Usaha Kecil Menengah dan Koperasi" Seminar Yayasan Dana Bakti Astra, Jakarta 12 Maret 1997
"Kebijakan Harga dan Ketahanan Pangan Nasional", memperingati HUT Bulog, April 1997
"Pemerintah Versus Pasar", memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
"Liberalisasi Challenges", Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
"Isu Mobnas Dalam Dinamika Kebijakan Industri Nasional: Sebuah Tinjauan Ekonomi Politik", 21 Visi, 1997
"Tantangan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Millenium Baru: Mempertahankan Pertumbuhan Dan Meletakkan Fundamental Yang Kokoh", Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Pada Acara Wisuda Lulusan STAN Dan PRODIP Keuangan, Plenary Hall – Jakarta Hilton Convention Center, 2 September 1997.
"Implikasi Bagi Dunia Bisnis Dari Gejolak Mata Uang", Diskusi BBD, 10 September 1997
"Economic Profile and Performance of ASEAN Countries" Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar – Bali, 24–25 Oktober 1997
"Indonesia Economic Outlook 1998 (Challenger & Oportunities)" One Day seminar Radison Hotel, 27 November 1997
"Analisis Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan", Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
"Small Industry Profiles and Policies", Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17–18 Desember 1997
"Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi", Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
"Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998", Seminar LIPI, 20 Januari 1998
"Revisi RAPBN", Gatra, 24 Januari 1998
"Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi", Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998.
"APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999", Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998
Catatan kaki
^ Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung' detikfinance
^ Syahrul, Yura (15 September 2006). "Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik se-Asia". Tempointeraktif.
^ Qomariyah, Nurul (28 Agustus 2008). "Kalahkan Hillary, Sri Mulyani Masuk 100 Wanita Paling Berpengaruh". Detik.
^ [www.globeasia.com "Daftar 100 Wanita paling berpengaruh di Indonesia versi Globe Asia"] Periksa nilai |url= (bantuan). Globe Asia.
^ "Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit". Cologne Digital Sanskrit Lexicon project. Diakses tanggal May 15, 2010.
^ Turner, Sir Ralph Lilley; Dorothy Rivers Turner (January 2006) [1962]. A comparative dictionary of the Indo-Aryan languages(edisi ke-Accompanied by three supplementary volumes: indexes, compiled by Dorothy Rivers Turner: 1969. – Phonetic analysis: 1971. – Addenda et corrigenda: 1985.). London: Oxford University Press,. hlm. 736. Diakses tanggal 22 Apr 2010.
^ Das, Dr. Srivaishnav Ayodhya (June 30, 2005), Contemplation on the structure and meaning of ‘Mulya’ (Value), Lucknow Journal of Humanities
^ "Who's Who". Jakarta: The Jakarta Post. Diakses tanggal May 13, 2010.
^ "Sri Mulyani Ekonom Pasar Yang Kian Mapan". Berita Sore. October 22, 2009.
^ "Keluarga Menkeu Sri Mulyani di Tengah Terpaan Kasus Century". Jawa Pos. Surabaya. December 15, 2009.
^ a b c Allard, Tom (May 6, 2010). "Indonesia reels from corruption fighter's departure for World Bank". Sidney Morning Herald.
^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamanewsweek
^ Budi, Chandra (May 6, 2010). "Sri Mulyani dan Modernisasi Pajak". Jawa Pos. Surabaya.
^ "United Indonesia Cabinet 2009–2014". The Jakarta Post. Jakarta. 2009-10-22. hlm. 3.
^ "A Reformer Leaves Jakarta". Wall Street Journal. May 13, 2010.
^ Leahy, Christ (September 2006). "Minister of Finance of the year 2006: Dr Sri Mulyani Indrawati". Euromoney.
^ "Sri Mulyani named coordinating minister". The Jakarta Post. Jakarta. July 6, 2008.
^ a b "The 100 Most Powerful Women – #23 Sri Mulyani Indrawati". Forbes. August 27, 2008.
^ a b Barta, Patrick (May 6, 2010). "Reformer Resigns, Rattling Indonesia". Wall Street Journal.
^ "Mulyani, Asia's best finance minister two years in a row". The Jakarta Post. Jakarta. October 14, 2009.
^ Parson, Nick (October 10, 2008). "Finance Minister of The Year, Asia 2008". Emerging Markets.
^ Bayuni, Endy M. (May 14, 2010). "Commentary: Wanted: Big Foot for finance minister". The Jakarta Post. Jakarta.
^ Revealed: Australia tried to monitor Indonesian president's phone, The Guardian, 18 November 2013
^ Unditu, Aloysius; Sandrine Rastello (May 5, 2010). "Indonesia's Sri Mulyani Given Top World Bank Role". BusinessWeek.
^ Mealey, Elizabeth; Carl Hanlon (May 4, 2010). "World Bank Group President Zoellick Appoints Indonesian Finance Minister, Sri Mulyani Indrawati, as Managing Director". World Bank Group – Press Release.
^ "World Bank appoints Sri Mulyani managing director". The Jakarta Post. Jakarta. May 5, 2010.
^ Moestafa, Berni (May 5, 2010). "Indonesia Stocks Slump Most in 17 Months as Minister Resigns". Bloomberg.
^ "Editorial: Indonesia's Loss, the World Bank's Gain". The Jakarta Globe. May 5, 2010.
^ Rieffel, Lex (May 13, 2010). "Sri Mulyani: Indonesia's Loss, the World's Gain". The Brookings Institution.
^ McBeth, John (May 8, 2010). "Sri Mulyani: World's gain, Jakarta's loss". Asia News Network.
^ Suharmoko, Aditya (May 5, 2010). "Politics makes Mulyani move". The Jakarta Post. Jakarta.
^ Siahaan, Armando; Irvan Tisnabudi; Anita Rachman (May 21, 2010). "Indonesia's Ruthless Politics Dog Sri Mulyani to End". Jakarta Globe. Jakarta.
^ Witular, Rendi A.; Arghea Desafti Hapsari (May 5, 2010). "SBY political deal may be behind Mulyani's exit". The Jakarta Post. Jakarta.
^ Gelling, Peter (March 2, 2010). "Fight Erupts Over Inquiry Into Jakarta Bank Bailout". The New York Times.
^ "Indonesia Loses Its Stellar Reformer". Asia Sentinel. May 5, 2010.
^ "President names Agus Martowardojo new finance minister". The Jakarta Post. Jakarta. January 9, 2010.
^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Forbes14
^ "Direktur Bank Dunia Kaget Sri Mulyani Kembali ke Indonesia". Pikiran Rakyat. Bandung. July 27, 2016.
^ Sri Mulyani Didapuk Jadi Menteri Keuangan Terbaik se-Asia
^ BPK Beri Opini LKPP 2016 Wajar Tanpa Pengecualian
^ "Usai Google, Sri Mulyani Langsung Kejar Pajak Facebook Cs - Berita Kekinian Banget". Berita Kekinian Banget (dalam bahasa Inggris). 2017-12-04. Diakses tanggal 2017-12-12.
^ "Home". World Government Summit - Home (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-13.
Pranala luar
(Indonesia) Profil singkat
Jabatan politik
Didahului oleh:
Bambang Brodjonegoro
Menteri Keuangan Indonesia
2016–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Jusuf Anwar
Menteri Keuangan Indonesia
2005–2010 Diteruskan oleh:
Agus Martowardojo

Didahului oleh:
Boediono
Pelaksana Tugas Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Indonesia
2008–2009 Diteruskan oleh:
Hatta Rajasa

Didahului oleh:
Kwik Kian Gie
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
2004–2005 Diteruskan oleh:
Paskah Suzetta

Jabatan Organisasi Internasional
Didahului oleh:
Juan José Daboub Direktur Pelaksana Bank Dunia
2010–2016 Diteruskan oleh:
Kyle Peters (Plt.)

Program kerja
Liputan6.com, Jakarta Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat kerja bersama dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Ruang Rapat Komisi XI, Gedung Nusantara, DPR RI, Jakarta. Adapun pokok-pokok pembahasan dalam rapat kali ini mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2020.
Dari pantauan merdeka.com, seluruh lara pejabat Kementerian Keuangan tampak hadir diruang rapat. Sementara terdapat 9 anggota Komisi IX yang turut memenuhi ruangan.
"Daftar hadir ditandatangani 9 anggota, 7 fraksi, izin 3 orang. Seusai pasal 251 ayat 1 izinkan kami buka raker dengan menteri keuangan dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum," kata Pimpinan rapat Komisi XI DPR, Melchias Marcus Mekeng saat membuka rapat di Komisi XI, Selasa (18/6/2019).
Mekeng yang memimpin jalannya rapat tersebut kemudian memberikan sepenuhnya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memyampaikan beberapa pokok-pokok rencana kerja di 2020.
Mengawali paparannya, Sri Mulyani pun menyampaikan lebih dahulu kinerja Kementerian Keuangan selama 5 tahun terakhir. Setelah itu melanjutkan beberapa fokus yang menjadi pekerjaan di 2020.
"Kami akan sampaikan RKA Kemenkeu dan pagu indikatif 2020. Kami sampaikan juga kinerja 5 tahun terakhir sehingga bisa memberikan konteks kami berada dan apa yang masih perlu dilaksanakan," kata Sri Mulyani.






12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim











Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.[2]
(lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 35 tahun)[3] adalah seorang pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Dia merupakan pendiri Gojek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam dan Thailand.[4]
Latar belakang
Nadiem Makarim di World Economic Forum
Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.[5]
Pendidikan
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.[6] Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.[7] Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.[8]
Karier dan Bisnis
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.[9][10] Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.[11]
McKinsey & Co (2006-2009)
Sekembalinya dari Harvard dengan gelar MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.[12]
Zalora Indonesia (2011-2012)
Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011. Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver. Dia mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu. Di Zalora, Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.[13]
Kartuku (2013-2014)
Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora[14]. Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.[13] Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.[15]
Gojek (2010-2019)
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar.[16] Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.[17] Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.[18] Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.[18]
Kabinet Indonesia Maju (2019-sekarang)
Pada 22 Oktober 2019, Nadiem dipanggil secara resmi menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai CEO Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke istana negara. Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet menterinya dengan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.[19]
Penghargaan
Pada tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012. Penghargaan Asian of the Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya. Beberapa penerima sebelumnya termasuk pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Myanmar Thein Sein. Penghargaan tersebut datang karena perusahaan berfokus pada peningkatan kesejahteraan sektor informal. Pada saat yang sama, ini dapat membantu menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar dan model bisnis tradisional.
Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018. Bloomberg menilai tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan mendalam seperti Gojek. Aplikasi Gojek diluncurkan pada 2015 dengan fokus pada pemesanan ojek, dan kemudian berkembang menjadi aplikasi untuk membayar tagihan, memesan makanan, hingga membersihkan rumah[20] "The Bloomberg 50" berisi sosok-sosok ternama dalam bidang bisnis, hiburan, keuangan, politik, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi. Sepak terjang Nadiem yang kini mengembangkan Gojek ke Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam membuat Bloomberg menyandingkan namanya dengan presiden Mexico Andres Manuel Lopez Obrador, pendiri Spotify Daniel Ek, pop star Taylor Swift dan grup idol Kpop BTS[21].
Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia. Nadiem menggandakan hadiah yang diterima menjadi Rp 860 juta untuk donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek. Penghargaan ini berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya[22]. Gojek berkontribusi 55 Triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan penghasilan rata-rata mitra GoRide dan GoCar naik 45% dan 42% setelah bergabung dengan Gojek, dan volume transaksi UMKM Kuliner naik 3.5 kali lipat semenjak menjadi mitra GoFood.[23]
Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17[24]. Pada tahun 2019, Gojek kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.[25]
Organisasi Internasional
Bersama dengan Melinda Gates dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, Nadiem menjabat sebagai salah satu komisaris Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development yang fokus membantu negara-negara berkembang untuk beradaptasi dengan berbagai inovasi baru dunia digital yang mengubah budaya bekerja.
Referensi
^ https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4092358/mengenal-franka-franklin-istri-nadiem-makarim-yang-bikin-penasaran
^ Pendidikan Nadiem Makarim
^ Artikel:"Nadiem Makarim, Juragan Ojek Profesional" di www.swa.co.id
^ Qontak.com. "Sumber Database Terdepan di Asia yang Akurat dengan Profil Lengkap - Qontak.com". Qontak.com. Diakses tanggal 2017-02-18.
^ "In Memoriam: Hamid Algadri Perintis Kemerdekaan".
^ Biogarfi Nadiem Makarim di www.biografiku.com
^ "Profil Nadim Makarim, Pendiri GoJek yang Dipanggil Jokowi Jelang Pengumuman Menteri". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21.
^ Artikel:"Nadiem Makarim, Lulusan Harvard yang Jadi Juragan Go-Jek" di Kompas.com
^ Artikel:"Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi ke Tanah Air, walaupun seumur hidup lebih sering sekolah di luar negeri" di www.dream.co.id
^ Profil Nadiem Makarim
^ Masuk Modal Besar, Go-Jek Kini Lebih Bernilai Daripada Garuda Indonesia
^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2016-11-10). "Profil Nadiem Makarim - VIVA". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ a b "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18.
^ Post, The Jakarta. "Innovating ideas to revolutionize '€˜ojek'€™". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18. C1 control character di |title= pada posisi 36 (bantuan)
^ Ayuwuragil, Kustin. "Perkuat Gopay, Gojek Caplok Kartuku, Midtrans dan Mapan". teknologi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18.
^ "Bloomberg - Are you a robot?". www.bloomberg.com. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ "Biografi Nadiem Makarim - Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia". vOffice (dalam bahasa Inggris). 2018-11-19. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ a b Wirayani, Prima. "Bos Djarum Sampai Nadiem Makarim Masuk List Orang Terkaya RI". news. Diakses tanggal 2019-10-21.
^ "Ditawari Jadi Menteri, Nadiem Makarim Mundur dari Gojek". teknologi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-23.
^ "Bloomberg - Are you a robot?". www.bloomberg.com. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ digital, pikiran rakyat. "Masuk Daftar Bloomberg 50, Begini Jejak Nadiem Makarim". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ "Termuda se-Asia, Nadiem Makarim Raih Penghargaan Nikkei Asia Prize - Katadata News". katadata.co.id. 2019-05-29. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ LDUI, LDUI (2019). "LDUI". Kontribusi Gojek. Diakses tanggal 18 Oktober 2019.
^ GmbH, finanzen net. "GO-JEK Makes it Into Fortune's Change The World List, The Only Company from Southeast Asia on the List | Markets Insider". markets.businessinsider.com. Diakses tanggal 2019-10-18.
^ Post, The Jakarta. "Gojek once again in Fortune's top-20 list of companies changing the world". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
2019–sekarang Petahana
Jabatan bisnis
Didahului oleh:
Jabatan baru CEO Gojek
2010–2019 Diteruskan oleh:
Kevin Aluwi


Program kerja
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan empat prioritas kementeriannya. Empat hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi bersama di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Prioritas pertama, kata Nadiem, adalah pembelajaran anak. Ia akan mengecek apakah yang diberikan oleh kementerian terserap oleh para siswa. Ia menekankan hal tersebut diminta oleh Presiden Jokowi, agar hasil dan dampak dapat terpantau.
“Satu konsep yang sangat penting itu adalah studi badan-badan. Semua peraturan dan penggunaan dana kita harus dicek,” kata dia di kantor Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2019.
Kedua, struktur kelembagaan. Nadiem mengatakan struktur kelembagaan baik internal maupun eksternal badan-badan akan mendukung tujuan pembelajaran. Struktur kelembagaan ini kata dia, bisa berdampak positif juga terhadap kualitas pembelajaran.
Ketiga, menggerakkan revolusi mental di masyarakat. Nadiem menyebut untuk menyukseskan program revolusi mental Presiden Jokowi, tidak dapat hanya dilakukan di sistem institusi pendidikan saja.
“Jadi pengembangan karakter itu bukan hanya dari kurikulum, bukan hanya pembelajaran dari guru tapi masyarakat secara luas. Itu yang akan kami kembangkan,” kata dia.
Keempat, pengembangan teknologi. Nadiem menyebut dalam hal ini banyak yang harus difokuskan. Fokus dari teknologi ini ia sebut bisa membantu guru, dalam menjalankan kegiatan pendidikan.
Ia menyebut ada paradigma yang keliru di masyarakat soal pengembangan teknologi ini. Menurutnya selama ini teknologi di ranah pendidikan banyak disalahpahami, diartikan akan mengganti peran guru dan menembus batas ruang kelas. Persepsi ini ia sebut sangat keliru.
“Teknologi itu untuk memperbaiki atau meng-enhance, meningkatkan kapasitas. Bukan untuk mengantikan,” ujar mantan CEO Go-Jek ini.

13. Menteri Kesehatan: dokter Terawan











Letjen TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K)
 (lahir di Sitisewu, Yogyakarta, 5 Agustus 1964; umur 55 tahun)[2] adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju priode 2019–2024. Sebelumnya ia seorang dokter militer.[3] Ia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan kemudian masuk TNI AD, di mana ia ditugaskan ke beberapa daerah termasuk Lombok, Bali, dan Jakarta untuk mengemban tugas sebagai pelaksana medis/kesehatan militer.[4] Beliau juga pernah menjabat sebagai Tim Dokter Kepresidenan pada tahun 2009 dan pernah menjabat sebagai Kepala RSPAD tahun 2015.
Riwayat Pendidikan
Umum
SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1977)
SMPN 2 Yogyakarta (1980)
SMA Bopkri 1 Yogyakarta (1983)[5]
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990)
S-2 Spesialisasi Radiologi, FK Universitas Airlangga, Surabaya (2004)[6]
S-3 Doktor, FK Universitas Hasanuddin, Makassar (2013)[7]
Militer
Sepamilwa ABRI (1990)
Riwayat Jabatan[sunting | sunting sumber]
Militer[sunting | sunting sumber]
Tim Dokter Kepresidenan RI (2009)
Ka RSPAD Gatot Subroto Puskesad (2015–2019)
Pemerintahan
Pada 23 Oktober 2019, ia dilantik dan dipercaya untuk membantu tugas dari presiden Joko Widodo pada posisi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024.
Organisasi
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia.
Ketua World International Committee of Military Medicine.
Ketua ASEAN Association of Radiology.
Kontroversi
Ia pernah merumuskan 'Terawan Theory', yakni sebuah teori yang terkait dengan metode 'cuci otak' pada penderita stroke. Meskipun demikian, ia dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena melakukan metode tersebut kepada pasien sebelum melalui penelitian ilmiah.[8]
Penghargaan
Tanda Jasa
Bintang Mahaputra Nararya
Bintang Yudha Dharma Pratama[9]
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
SL. Kesetiaan XXIV
SL. Kesetiaan XVI
SL. Kesetiaan VIII
SL. Dwidya Sistha
Brevet
Brevet Kesehatan TNI AD
Brevet Yudha Wastu Pramuka
Brevet Para Dasar
Brevet Hiperbarik Kesehatan TNI AL
Brevet Kavaleri Kuda
Brevet Tank Kavaleri
Pin Setia Waspada Paspampres
Brevet Parachutist Thailand
Brevet Lakespra
Referensi
^ https://jawaban.com/read/article/id/2019/10/23/91/191023113734/5_menteri_kabinet_indonesia_maju_ini_beragama_kristen_katoliksiapa_saja_mereka
^ Jadi Menkes, dr. Terawan dikenal Ramah dan Religius saat Sekolah
^ "Profil Dokter Terawan, Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju". Kompas. 23 October 2019. Diakses tanggal 23 October 2019.
^ https://www.suara.com/health/2019/10/23/060500/sosok-terawan-agus-putranto-dokter-tentara-yang-jadi-menteri-kesehatan?page=all
^ Pendidikan Terawan AP semasa di Yogyakarta
^ Profil Menkes dr. Terawan
^ Biografi dr. Terawan
^ https://tirto.id/kejanggalan-terapi-brainwash-dokter-terawan-cHrz
^ http://www.rspadgs.net/v2/userfiles/image/posting/IMG_8375.JPG/. Diakses tanggal 25 Oktober 2019. Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
Jabatan politik
Didahului oleh:
Nila Moeloek
Menteri Kesehatan Indonesia
2019–sekarang Petahana
Jabatan militer
Didahului oleh:
Brigjen TNI dr. Hardjanto, Sp.B Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
1 Juni 2015–22 Oktober 2019 Diteruskan oleh:
jabatan lowong

Program kerja
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan empat fokus kerjanya dalam rapat dengar pendapat di Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, Selasa, 5 November 2019. Fokus kerja itu sesuai dengan tugas dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Visi dan misi presiden yang diberikan kepada kami ada empat hal penting. Pertama adalah penanganan stunting," ujar Terawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta hari ini.
Menurut data Kementerian Kesehatan, persentase stunting pada 2019 tercatat sebesar 27,67 persen. Angka ini turun 3,1 persen ketimbang 2018 yang mencapai 30,8 persen. Pada tahun mendatang, Kemenkes menargetkan stunting di Indonesia turun hingga di bawah 20 persen atau sesuai standar World Health Organization alias WHO.
Fokus Terawan selanjutnya adalah mengoptimalkan jaminan kesehatan nasional atau JKN, dan membantu masalah defisit yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. Menurut hitungan pemerintah, defisit yang menjadi beban BPJS Kesehatan hingga akhir 2019 nanti diprediksi menyentuh Rp 32 triliun. "Ketiga adalah tingginya harga obat," tutur dia.
Adapun fokus keempat, Kementerian Kesehatan akan berfokus pada pemanfaatan alat kesehatan yang saat ini belum digunakan secara maksimal.
Untuk mencapai pengentasan masalah empat fokus ini, Terawan memastikan Kementerian Kesehatan bakal berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan sosial non-tunai misalnya, Kemenkes akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.
"Lalu untuk peningkatan pengasuhan, kita akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN," tutur Terawan
Kemudian, Terawan menambahkan, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk soal obat-obatan. Di sisi lain, Kemenkes bakal bersinggungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk penyediaan air bersih guna mendukung gaya hidup sehat masyarakat.

14. Menteri Sosial: Juliari Batubara








Juliari Peter Batubara
(lahir di Jakarta, 22 Juli 1972; umur 47 tahun) adalah Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin periode 2019-2024. Sebelumnya Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR dalam dua periode masa jabatan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah I, dimana ia berada dalam Komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional.
Kehidupan
Juliari Peter Batubara adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.[1] Ia menjabat sebagai anggota DPR dalam dua periode masa jabatan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah I, dimana ia berada dalam Komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional.[2] Ia juga menjadi Wakil Bendahara Umum PDI-P periode 2019-2024.[3]
Juliari pernah menempuh pendidikan di Riverside City College dan Chapman University di Amerika Serikat. Sebelum masuk dunia politik, Juliari sempat menjadi petinggi beberapa perusahaan, yakni PT Wiraswasta Gemilang Indonesia, PT Arlinto Perkasa Buana, PT Bwana Energy, dan PT Tridaya Mandiri. Ia juga sempat menjadi Ketua Harian Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia (Aspelindo) pada 2007-2014. Selain itu, Juliari juga pernah menjadi Wakil Ketua Komite Tetap Akses Informasi Peluang Bisnis-Bidang UMKM Kadin pada 2009-2010. Ia menjadi salah satu orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo dalam rangka pembentukan Kabinet Indonesia Maju.[3]
Referensi
^ https://www.inews.id/news/nasional/profil-juliari-batubara-calon-menteri-jokowi-dari-pdip-ditugasi-entas-kemiskinan
^ https://news.detik.com/berita/d-4755445/profil-juliari-batubara-politisi-pdip-yang-akan-masuk-kabinet-jokowi-2019
^ a b https://nasional.kompas.com/read/2019/10/22/11215511/juliari-batubara-calon-menteri-pertama-pdi-p-yang-dipanggil-jokowi
Jabatan politik
Didahului oleh:
Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Sosial Indonesia
23 Oktober 2019 Petahana

Program kerja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginstruksikan dia untuk memastikan program-program Kementerian Sosial tepat sasaran.
"Program-program yang anggarannya cukup besar harus dipastikan tepat sasaran," katanya di Gedung Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu, dalam perkenalan dengan jajaran pegawai kementerian. Pemerintah ingin memastikan program-program yang dijalankan benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas manfaatnya.
Sebagai menteri sosial yang baru, Juliari juga menyatakan ingin fokus pada program-program Kementerian Sosial yang sedang berjalan. "Kita tidak ada 100 hari kerja pertama, kalau perlu kita langsung gas," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang biasa disapa Ari itu. "Tugas kita ini membantu Presiden menjalankan apa yang menjadi visi dan misinya," kata dia.
Juliari ditunjuk menjadi menteri sosial dalam Kabinet Indonesia Maju, mengisi posisi yang semula ditempati oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, yang dilantik menjadi menteri perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju. Politikus yang pernah menempuh pendidikan di Riverside City College dan Chapman University di Amerika Serikat itu sebelum menjadi menteri merupakan anggota DPR dua periode dari daerah pemilihan Jawa Tengah I.

15. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziah







Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si.
(lahir di Mojokerto, 16 Juli 1969; umur 50 tahun) adalah Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo - Ma'ruf Amin periode 2019-2024 [1]. Sebelumnya dia berprofesi sebagai politisi Indonesia dengan duduk sebagai anggota DPR-RI pada 1999 sampai 2018 dari Partai Kebangkitan Bangsa mewakili Jawa Timur untuk daerah Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kota Madiun, dan Kota Mojokerto. Ida Fauziah ditugaskan sebagai Ketua Komisi VIII yang menangani Departemen Agama, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia dan Zakat. Ia merupakan pendiri dan Ketua Kaukus Perempuan Parlemen. Ida Fauziah juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya memutuskan mengusung Sudirman Said di Pilgub Jawa Tengah 2018. PKB menunjuk kadernya Ida Fauziyah sebagai calon wakil gubernur pendamping Sudirman.[2]
Pendidikan
Smp islam Walisongo 1 (Kedung maling)
MAN Tambak Beras Jombang 1989
S 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya 1993
Universitas Satyagama Ilmu Pemerintahan
Karir
Guru di MAPK Jombang 1994-1999
Guru SMU Khadijah Surabaya 1997-1999
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama 2010-sekarang
Sekretaris LPP (Lembaga Pemenangan Pemilu) DPP Partai Kebangkitan Bangsa 2002-2007
Ketua PPKB (Partai Kebangkitan Bangsa|Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa) 2002-2007
Anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU 2000-2004
Ketua Umum PP Fatayat NU 2010-sekarang
Anggota Forum Parlemen 2002-2007
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen 2002-2007
Dewan Pembina Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur 2000-2004
Wakil Ketua LSM NU (Lembaga Sosial Mabarot NU) Jawa Timur 1999-2001
Wakil Ketua KNPI Kabupaten Mojokerto 1999-2001
Anggota DPR RI
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI
Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR
Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024
Catatan kaki
^ http://faktorhukum.com/2019/10/daftar-menteri-jokowi-kabinet-indonesia-maju/
^ https://news.okezone.com/read/2018/01/09/337/1842193/pkb-deklarasi-dukung-sudirman-said-ida-fauziah-di-pilgub-jateng-siang-ini
Referensi
https://news.okezone.com/read/2018/01/09/337/1842193/pkb-deklarasi-dukung-sudirman-said-ida-fauziah-di-pilgub-jateng-siang-ini
http://profil.merdeka.com/indonesia/i/ida-fauziyah/
http://news.detik.com/tokoh/1760/0/dra-hj-ida-fauziyah
Jabatan politik
Didahului oleh:
Hanif Dhakiri
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia
2019–sekarang Petahana

Program kerja
Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan pisah sambut sekaligus serah terima tugas Menteri Ketenagakerjaan periode 2014-2019 M. Hanif Dhakiri kepada Menaker masa bakti 2019-2024 Ida Fauziyah di ruang Tridharma, Kemnaker, Rabu (23/10/2019).
Dalam sambutannya, Hanif Dhakiri memberikan ucapan selamat kepada Ida Fauziyah setelah memperoleh amanah dan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin sebagai Menaker. Hanif percaya dan meyakini di bawah kepemimpinan Ida Fauziyah yang memiliki banyak pengalaman di organisasi tingkat nasional, Kemnaker akan tumbuh dan menjadi Kementerian yang terus hadir di lingkungan seluruh pekerja di Indonesia.
"Saya meminta keluarga besar Kemnaker memberikan support dan dukungan kerja sama yang ikhlas kepada Bu Ida sebagai pimpinan baru di Kemnaker. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk membuat Kemnaker ini bisa terus efektif dalam mendelivered visi misi Bapak Presiden, " kata seraya berharap lima tahun tugas Ketenagakerjaan berjalan lancar, sukses dan berkah.
"Di bawah pimpinan Bu Ida nanti, temen-temen juga bisa tetap solid, tetap kompak, dan menyokong Bu Ida sebaik mungkin dan melakukan terobosan inovasi. Semoga Kemnaker ini kehadirannya bisa dirasa kehadirannya oleh masyarakat, " lanjut Hanif.
Di akhir sambutannya, Hanif juga menyampaikan permohonan maafnya apabila selama masa jabatannya lima tahun belum bisa menjadi pemimpin yang baik. Bahkan, Hanif menyebut dirinya mungkin hanya bisa menjadi bos yang menyebalkan.
"Sekali lagi mohon maaf untuk semua yang pernah saya tegur dan pernah kena marah saya, itu semata-mata saya lakukan agar Kemnaker kita ini menjadi lebih baik. Selamat datang untuk Bu Ida Fauziyah, saya undur diri dan pamit, dan saya sudah menyiapkan agenda khusus saya habis ini, saya mau balas dendam, tidur, " kata Hanif menutup sambutannya.
Sementara Ida Fauziyah berjanji akan meneruskan seluruh kerja-kerja dan program ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dengan mengambil langkah-langkah yang lebih baik lagi di Kemnaker. Untuk meneruskan kerja tersebut, Ida Fauziyah meminta dukungan dan bimbingan dari seluruh pegawai di lingkungan Kemnaker.
"Hal-hal yang sudah Bapak Hanif kerjakan lima tahun itu, tak ada pilihan, kita akan teruskan. Mohon doanya, saya juga ingin menjadi Menteri yang husnul khatimah seperti Pak Hanif. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan mengakhiri juga dengan baik, " kata Ida Fauziyah.
Dalam kesempatan tersebut, Ida Fauziyah menyatakan menjadi pengganti Hanif Dhakiri tidaklah mudah. Ida menegaskan dia tidak bisa mengikuti gaya dan kualitas vocal sebagus Hanif Dhakiri.
"Saya kalah dengan Pak Hanif, kalau dalam hal ini. Mudah-mudahan saya punya keahlian di tempat lain, yang juga sampai sekarang masih saya cari, bagaimana saya bisa mengalahkan Pak Hanif.
Acara sertigas dihadiri oleh Sestama BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak; Perwakilan BNSP Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan Adityawarman, Ketua Apindo Anton J. Supit; perwakilan BNSP dan seluruh pejabat dan pegawai di  lingkungan Kemnaker.

16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita






Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si.
(lahir di Jakarta, Indonesia, 3 Januari 1969; umur 50 tahun) adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019—2024.[1]. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Idrus Marham sejak 28 Agustus 2018 hingga 20 Oktober 2019 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009–2014.
Keluarga
Agus adalah anak dari Ginandjar Kartasasmita.
Karier
Agus memulai kariernya sebagai pengurus GEMA, salah satu organisasi kepemudaan di bawah Golkar, pada periode tahun 2004–2009, Agus menjadi salah satu ketua DPP Golkar. Pada tahun 1997–1999, Agus pernah menjadi anggota MPR mewakili Gapensi. Dalam pemilu tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili wilayah pemilihan Jabar II.
Agus Kartasasmita pada saat menjadi Menteri Sosial (2018-2019)
Agus Kartasasmita sebagai Anggota DPR RI periode (2014-2019)

Pada tanggal 23 Oktober 2019 Agus dilantik menjadi Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Riwayat Pendidikan
1975–1981: SD Pangudi Luhur
1981–1984: SLTP Pangudi Luhur
1984-1985: SMU Kolese Kanisius
1986–1987: SLTA WILLISTON NORTHAMPTON SCHOOL, USA
1991–1994: S-1, PACIFIC WESTERN UNIVERSITY, USA
2007–2009: S-2, Universitas Pasundan, Bandung
2010–2012: S-3, Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung
Pranala luar
(Indonesia) Biografi singkat di Suarakarya.com
(Indonesia) Entri pada situs resmi Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Referensi[sunting | sunting sumber]
^ O. D. B. Hana and A. M. Arief, “Menanti Akselerasi Agus Gumiwang,” Bisnis Indonesia, Jakarta, p. 21, 24 Oktober 2019
Jabatan politik
Didahului oleh:
Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Indonesia
2019—sekarang Petahana
Didahului oleh:
Idrus Marham
Menteri Sosial Indonesia
2018—2019 Diteruskan oleh:
Juliari Batubara


Program kerja
“Semua yang dijalankan oleh Pak Airlangga sudah baik, tugas saya hanya melanjutkan. Tetapi ada tugas-tugas yang harus segera diselesaikan, itu menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi saya. Tentunya sesuaidengan arahan dari Bapak Presiden,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara serah terima jabatan di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Sebelumnya, Menperin dijabat oleh Airlangga Hartarto, yang kini menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Agus Gumiwang dan Airlangga Hartarto merupakan politisi Partai Golkar dan pernah menjadi legislator di DPR RI.
Menperin Agus menyebutkan, pengembangan kompetensi SDM khususnya untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, di antaranya bakal dipasok dari hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi.
Selama ini, Kemenperin sudah punya program Diklat 3 in 1, yang juga akan terus didukung dengan program linkand match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri.
Kemenperin mencatat, pada periode tahun 2015-2018, telah diselenggarakan pelatihan tenaga kerja industri dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) yang bekerjasama dengan sejumlah sektor industri.
Hasilnya, sebanyak 81.176 orang tenaga kerja industri kompetenyang telah terserap di dunia industri.
Pada tahun 2019, Kemenperin menargetkan pelatihan industriberbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 ini dapat meluluskan sebanyak 72.000 orang.
Sementara itu, sejak diluncurkan program vokasi industri yang link and match antara SMK dengan industri pada tahun 2017, Kemenperin telah melibatkan 2.612 SMK dan 1.032 industri.
Kegiatan ini menghasilkan sebanyak 4.987 perjanjian kerja sama dan telah menelurkan tenaga kerja industri yang kompeten hingga 594.972 orang.
“Kemudian, kami akan terus mendorong transformasi sektor manufaktur dan pembangunan wilayah-wilayah industri. Bahkan, Bapak Presiden secara khusus menekankan pula pada pengembangan sektorindustri kecil dan menengah (IKM),” papar Agus.
Berdasarkan program prioritas peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah fokus untuk mengakselerasi sektor manufaktur agar melakukan transformasi ke arah industri 4.0 atau digitalisasi.
Upaya strategis ini dinilai bisa meningkatkan produktivitas secara lebih efisien sehingga mampu mendongkrak daya saing.
Tidak hanya menyasar pada sektor skala besar, Kemenperin juga proaktif mengajak pelaku IKM nasioaluntuk melek digital.
Oleh karena itu, diluncurkan program e-Smart IKM sejak tahun 2017. Hingga 2019,telah dilaksanakan workshop e-Smart IKM yang diikuti sebanyak 10.038 peserta dengan total transaksipenjualan yang dihasilkan sebesar Rp 3,27 Miliar.
Melalui penerapan industri 4.0, diyakini bisa mengoptimalkan potensi pada penambahan pertumbuhanekonomi sekitar 1-2 persen dari baseline pertumbuhan 5 persen, peningkatan kontribusi industri terhadap PDBhingga 25 persen, peningkatan net export sebesar 10 persen, dan menciptakan sebanyak 17 juta lapangan kerja.
Aspirasi besar dari sasaran tersebut, menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang punya perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
“Selanjutnya, untuk memperluas pasar sektor industri, kami akan menguatkan kerja sama bilateral. Adaempat negara yang potensial,” ungkapnya.

Menteri Sosial pada Kabinet Kerja Jilid I Agus Gumiwang Kartasasmita tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Agus Gumiwang Kartasasmita datang memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo terkait penetapan Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Di samping itu, Menperin Agus ingin mendorong percepatan penggunaan energi terbarukan, hingga B-100. “Kami juga fokus terhadap substitusi impor,” imbuhnya.
Guna menjalankan tugas-tugas tersebut, Menperin Agus akan berkoordinasi dengan lintas kementerianterkait.
“Jadi, tidak ada tumpang tindih kebijakan, sehingga industri akan bergerak lebih baik,” ujarnya.Ia menyampaikan, akan segera melakukan rapat pimpinan di lingkungan Kemenperin.
Agus Gumiwang Kartasasmita ditunjuk sebagai Menperin di era pemerintahan Joko Widodo-Ma’rufAmin untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, Agus Gumiwang menjabat sebagai Menteri Sosial sejak 24Agustus 2018, menggantikan Idrus Marham.
Pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1969 ini merupakan putra dari menteri di era pemerintahan PresidenSuharto serta politisi senior, Ginandjar Kartasasmita.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Pacific WesternUniversity dan Northeastern University, Amerika Serikat.
Jalur pendidikan Agus kemudian berlanjutdengan menempuh pendidikan Pascasarjana Magister Administrasi Publik di Universitas Pasundan,kemudian berlanjut pada program Doktor Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran.Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.
17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto








Agus Suparmanto
(lahir di Jakarta, 23 Desember 1965; umur 53 tahun)[1] adalah Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo Ia dipilih 23 Oktober 2019. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI).[2] Agus juga merupakan Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB).[3]
Referensi[sunting | sunting sumber]
^ https://www.merdeka.com/peristiwa/sosok-mendag-agus-suparmanto-di-mata-teman-pesantren.html
^ https://m.inilah.com/news/detail/2495378/munas-ikasi-lantik-agus-suparmanto-sebagai-ketum
^ https://money.kompas.com/read/2019/10/23/085627626/politisi-pkb-agus-suparmanto-jadi-menteri-perdagangan-ini-profilnya
Jabatan politik
Didahului oleh:
Enggartiasto Lukita
Menteri Perdagangan Indonesia
23 Oktober 2019–sekarang Petahana

Program kerja
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan akan menyederhanakan berbagai peraturan di dalam negeri untuk memperbaiki atau meningkatkan ekspor.
"Di sini kami akan menyederhanakan peraturan dalam negeri supaya ekspor kita bisa lebih baik," kata Agus Suparmanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10).
Ia menyebutkan program-program kerja yang akan dilaksanakan kementeriannya sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Pengarahan dari Presiden sesuai pidato beliau mengenai perdagangan dalam negeri, luar negeri serta perjanjian luar negeri," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga akan menyederhanakan impor yang otomatis akan lebih selektif.
"Kemudian kerja sama dengan luar negeri yang tertunda harus diselesaikan sehingga perjanjian tersebut menguntungkan kita," katanya.
Ketika ditanya upaya mengatasi defisit neraca perdagangan, Mendag mengatakan terkait ekspor, Indonesia harus meningkatkan produksi dalam negeri baik mengenai kualitas maupun produktivitas, kemudian SDM-nya," katanya.
Ia menyebutkan pihaknya akan mendata semua produk terutama yang harus ditingkatkan sehingga mempunyai nilai tambah.
"Produk ekspor mana yang kita harus support, terutama mengenai nilainya yang memang mendorong peningkatan ekspor," katanya.
Menurut dia, semua komoditas akan dievaluasi. "Besok kami akan mendengarkan arahan Presiden lebih detil," katanya.
Sertijab Menteri Perdagangan Dilakukan Tertutup
Serah terima jabatan (sertijab) dari Enggartiasto Lukita kepada Menteri Perdagangan baru, Agus Suparmanto, dilakukan secara tertutup di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/10).
Dalam sertijab ini, Enggartiasto Lukita resmi menyerahkan jabatan Menteri Perdagangan usai menyerahkan dokumen jabatan kepada Agus Suparmanto. Sertijab dilaksanakan pukul 14.00 WIB.
Namun demikian, awak media hanya diperbolehkan mengambil foto dan tidak diperkenankan untuk meliput, di mana pada acara tersebut Mendag baru memberikan sambutan awal kepada sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kementerian Perdagangan.
Tidak lama kemudian, awak media diperbolehkan untuk memasuki ruangan Auditorium kembali untuk memberi selamat kepada Menteri Perdagangan dan Mantan Menteri Perdagangan, didampingi oleh istri masing-masing.
"Berita-beritanya harus memajukan Kementerian Perdagangan ya," kata Agus seraya menyalami para wartawan sambil bersalaman.
Sementara itu, Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tidak hentinya memberi senyum dan mengucapkan terima kasih kepada para wartawan. Setelah acara sertijab usai, tidak ada pernyataan tambahan dari Menteri Perdagangan Agus Suparmanto kepada media.
Dari pantauan, seluruh pejabat eselon I dan II serta ASN Kementerian Perdagangan turut menghadiri acara sertijab tersebut. Bahkan, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani tampak hadir memberi dukungan.
"Sering bertemu, istri beliau itu kebetulan sepupu saya," kata Rosan.
Rosan, mewakili kalangan dunia usaha, menyatakan akan memberi masukan-masukan kepada Kementerian Perdagangan, terutama dalam upayanya meningkatkan kinerja ekspor di tengah perlambatan ekonomi global saat ini. (Ant)

18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif












Arifin Tasrif
(lahir di Jakarta, 19 Juni 1953; umur 66 tahun) adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju yang menjabat sejak 23 Oktober 2019.[1] Sebelumnya dia adalah Duta Besar Indonesia untuk Jepang.[2] Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.[3] Dia merupakan dirut pertama BUMN pupuk setelah holdingisasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Oleh Kementerian BUMN, ia ditugaskan untuk mengkoordinasikan produksi dan distribusi lima perusahaan pupuk nasional.[4] Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya dan PT Petrokimia Gresik.[5]
Kehidupan
Arifin merupakan seorang Minangkabau yang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972. Pada tahun 2011, ia menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.
Selain sebagai profesional, Arifin juga terlibat dalam kepengurusan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia.
Dia diangkat secara resmi sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Jepang oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Maret tahun 2017. Dubes RI Jepang Arifin telah menyerahkan surat kepercayaan kepada Kaisar Akihito di Istana Kekaisaran Tokyo pada tanggal 22 Juni tahun 2017.[6]
Pada tanggal 23 Oktober 2019 ia dilantik menjadi Menteri ESDM Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Penghargaan
Honorary Fellowship Award dari AFEO (2011)
Referensi
^ Akhdi Martin Pratama (2019-10-23). "Ditunjuk Jadi Menteri ESDM, Bagaimana Kiprah Arifin Tasrif?". Diakses tanggal 2019-10-23.
^ "17 Calon Dubes yang Dilantik Siang Nanti". MetroTV News. 2017-03-13.
^ "Arifin Tasrif lengser, Rini tunjuk Aas Asikin jadi Bos BUMN Pupuk". 8 Desember 2015. Diakses tanggal 22 Oktober 2019.
^ "Arifin Tasrif: Nomor Satu Menjaga Kepercayaan" Bisnis.com.
^ "PT Pusri" Situs Resmi PT Pusri.
^ Dubes Arifin Tasrif Serahkan Surat Kepercayaan Ke Kaisar Akihito | Rakyat Merdeka Online - pada 22 Juni 2017
Pranala luar
"Ekspor Tidak Pengaruhi Kebutuhan Pupuk Nasional" PanturaNews, 12 April 2012. Diakses 11 Februari 2014.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ignasius Jonan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia
2019—sekarang Petahana
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Yusron Ihza Mahendra
Duta Besar Indonesia untuk Jepang
2017—2019 Diteruskan oleh:
Tidak ada

Program kerja
Arifin mengungkapkan, ada sejumlah catatan yang bakal menjadi prioritas Kementerian ESDM pada masa kepemimpinannya. Misalnya, soal defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) akibat impor migas membengkak.
"Ada catatan saya, bahwa saat ini kita mengalami masalah CAD. Itu akan jadi perhatian. Kita semua harus bekerja sama," katanya di Kementerian ESDM, Rabu (23/10).
Sayang, Arifin masih irit berbicara mengenai langkah strategis dan program prioritas apa yang bakal dijalankan.
Yang terang, dirinya bakal mempelajari secepat mungkin masing-masing sektor yang berada di bawah kewenangan Kementerian ESDM.
Pada kesempatan yang sama, Jonan juga menyampaikan catatan untuk Arifin. Menurut dia, Arifin tidak asing dengan sektor energi, khususnya di migas. Sebab Arifin sudah pernah berkecimpung cukup lama di industri pupuk. "Mungkin di sektor minerba saja agak asing," bebernya.
Jonan juga mengingatkan Arifin pada sejumlah proyek yang menjadi pekerjaan rumah di Kementerian ESDM.
Pasalnya, sektor energi memiliki banyak tantangan, apalagi sejumlah keputusan strategis mulai dari penetapan harga gas hingga tarif listrik berada di Kementerian ESDM.
Jonan pun berpesan agar Arifin memerhatikan proyek kelistrikan supaya ketersediaan setrum bisa terus terjamin.
Tidak lupa, Jonan menitipkan kelanjutan proyek strategis di bidang migas, seperti Blok Masela, yang akan dikelola oleh perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation.
"Tantangannya banyak, ada BBM, climate change, juga soal produsen listrik swasta (IPP), dan kebijakan biodiesel. Itu mesti menjadi atensi, supaya di kemudian hari tidak ada masalah," kata Jonan.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menyambut positif penunjukan Arifin sebagai Menteri ESDM yang berlatar belakang profesional. "Apalagi, Pak Arifin ini kan tumbuh di industri petrokimia, jadi mungkin sangat penting bagi sektor ini," akunya.
Hilmi menyatakan, menteri anyar perlu membuat terobosan untuk bisa menggenjot investasi dan produksi migas. Adapun, terkait dengan produksi migas, Hilmi menyoroti penerapan enhanced oil recovery (EOR) yang dinilai belum optimal.
"Untuk iklim investasi ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, apakah itu fiscal terms-nya dan kepastian hukum. Harus dicari terobosan," saran dia.
Presiden ExxonMobil Indonesia Louise McKenzie berharap Arifin bisa menjaga relasi antara pemerintah dan pelaku usaha. McKenzie menilai, produksi migas bisa didorong dengan memaksimalkan aset-aset yang ada sembari mencari temuan baru.
Cuma, hal tersebut hanya bisa diraih jika pemerintah dan pelaku usaha mampu bersinergi. "Itu kuncinya kerja bersama industri dan pemerintah," kata McKenzie.
Dari sektor tambang, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas berpendapat, dengan latar belakang sebagai profesional di perusahaan BUMN, seharusnya Arifin bisa lebih paham kebutuhan pelaku usaha.
Yang terang, bagi pelaku usaha adalah iklim investasi harus kondusif dengan dibarengi konsistensi kebijakan. "Harapan kami, iklim investasi meningkat dan melanjutkan program yang sudah dijalankan," terang Tony.
Tantangan menanti Arifin
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia berpendapat bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh Menteri ESDM yang baru masih cenderung sama, yakni mengerek investasi, mendorong eksplorasi, dan pengembangan hilirisasi.
Hal terpenting, kata Hendra, ialah terkait dengan kepastian hukum, khususnya jaminan kepastian usaha jangka panjang terhadap pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Di sisi lain, pengalaman Arifin sebagai Duta Besar RI untuk Jepang bisa membuka perspektif bagaimana memosisikan peran batubara dalam pembangunan kelistrikan.
"Dengan pengalaman beliau sebagai profesional di BUMN, semoga bisa memahami pentingnya perspektif pelaku usaha untuk dipertimbangkan dalam kebijakan," kata Hendra kepada KONTAN, Rabu (23/10).
Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang optimistis Arifin bisa melanjutkan pengembangan di sektor kelistrikan.
Namun, ia menyoroti sisi birokrasi yang perlu terus dipermudah, khususnya proses perizinan dan kepastian hukum. Arthur pun berharap, kerjasama dengan pihak swasta di sektor kelistrikan bisa ditingkatkan secara transparan.
"Hal penting juga sanctity of contract perlu dijaga, agar investasi dapat terus ditingkatkan dari hulu ke hilir," ujar dia saat dihubungi KONTAN, Rabu (23/10).
Ketua Umum Masyarakat Energi Baru dan Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma juga berharap, Arifin bisa menjadikan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai program prioritas.
Hal ini penting, supaya bisa mengejar target bauran EBT 23% tahun 2025 yang dinilai sulit tercapai. "Prinsipnya ada kualitas regulasi yang perlu dikaji mendalam," kata Surya.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, tingkat bauran dan investasi di sektor EBT masih rendah menjadi tantangan Arifin dalam memimpin Kementerian ESDM.
19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono










Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D.
(lahir di Surakarta, 5 November 1954; umur 65 tahun)[1] adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kabinet Indonesia Maju 2019 - 2024[2].
Riwayat Pendidikan
S-1; Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Magister (S2), Colorado State University, Amerika Serikat
Doktor (S3) Teknik Sipil, Colorado State University, Amerika Serikat
Pengalaman Kerja
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode (2005 - 2007)
Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode (2007 - 2013)
Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (2013 - 2014)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014 - sekarang)
Referensi
^ wika.co.id
^ Artikel:"Basuki Cocok Menempati Pos Kementerian PU dan Perumahan Rakyat" di Kompas.com
Jabatan politik
Didahului oleh:
Djoko Kirmanto
sebagai Menteri Pekerjaan Umum Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia
2014–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Djan Faridz
sebagai Menteri Perumahan Rakyat

Program kerja
Banda Aceh - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya keterpaduan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur bidang PUPR antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya, sehingga pembangunan akan saling melengkapi dan memberi manfaat lebih optimal.
"Sebagai contoh, perencanaan kawasan ekonomi dan industri di sepanjang lokasi rencana pembangunan jalan tol, maka juga perlu dipikirkan jalan aksesnya," kata Menteri Basuki saat memberikan arahan pada acara Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR Wilayah Sumatera Tahun 2019 di Gedung AAC Dayan Dawood, di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Senin (11/3/2019).
Menteri Basuki mengatakan, Konreg tahun ini terbilang spesial karena tahun 2019 merupakan tahun terakhir dari kabinet kerja periode 2015-2019 dan akan menyusun program kerja tahun 2020, yang akan menjadi tahun pertama kabinet selanjutnya. "Keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang menjadi bagian dari RPJMN 2015-2019 harus terus dijaga, seperti sejumlah bendungan dan jalan tol yang masih harus diselesaikan," ujarnya.
Menteri Basuki juga menekankan untuk memprioritaskan empat sasaran RPJMN 2015-2019 yang belum tercapai menurut penilaian Bappenas, yakni pada bidang penyediaan air minum, sanitasi, pengendalian banjir, dan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat. "Tidak tercapai bukan berarti gagal, namun program tersebut menjadi yang harus kita prioritaskan dalam program kerja tahun 2020," tegasnya.
Untuk itu, Menteri Basuki berpesan kepada seluruh pegawai Kementerian PUPR dan para pejabat Dinas PUPR yang hadir agar dapat memanfaatkan Konreg tersebut secara optimal untuk menghasilkan program kerja pembangunan infrastruktur yang terpadu antara yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Daerah. “Tidak hanya untuk formalitas tapi harus benar-benar sebagai forum sinkronisasi program pusat dan daerah," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet 6 Maret 2019 terkait Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020, yaitu penyusunan RKP 2020 dan kebijakan ekonomi makro serta pokok-pokok kebijakan fiskal untuk tahun 2020, harus tetap
berjalan. Kemudian mengantisipasi dinamika
perekonomian dunia, terus menciptakan inovasi dan sinergi pembiayaan yang melibatkan swasta, dan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Jadi setelah fondasi infrastruktur yang besar kita bangun, selanjutnya akan diikuti untuk pembangunan SDM-nya. Presiden Jokowi berkeyakinan terdapat tiga kunci utama agar Indonesia maju, yakni pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM dan melakukan reformasi birokrasi," kata Menteri Basuki.
Sebagai upaya dukungan Kementerian PUPR dalam peningkatan kualitas SDM, Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR terus mendorong tenaga kerja konstruksi di Indonesia untuk memiliki sertifikat keahlian. "Jika pada tahun-tahun sebelumnya sertifikasi tenaga kerja konstruksi hanya mencapai puluhan ribu, mulai tahun 2019 dan seterusnya minimal jumlahnya 10 kali lipat pekerja konstruksi yang bersertifikat, karena   dari sekitar 8 juta pekerja konstruksi Indonesia, baru sekitar enam ratus ribu yang memiliki sertifikasi," ujarnya.
Berdasarkan data, dari 8,3 juta pekerja konstruksi yang ada di Indonesia, hanya 616.000 atau sekitar 7,4 persen di antaranya yang telah bersertifikat. Sertifikat terdiri dari sertifikat tenaga kerja tingkat terampil dan tingkat ahli dimana porsi tenaga ahli baru sebesar 27%. Pada tahun 2019, Kementerian PUPR menargetkan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat mencapai 212.000 orang menggunakan dana APBN dan program sertifikasi tenaga kerja kontruksi LPJKN sebanyak 300.000 orang.
Hadir dalam acara tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Rektor 4 Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Hizir, Dekan Fakultas Teknik Unsyiah Taufiq Saidi, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, serta para pejabat tinggi pratama Kementerian PUPR dan para Kepala Dinas PUPR di Sumatera. (Jay)

20. Menteri Perhubungan: Budi Karya











Ir. Budi Karya Sumadi
adalah Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju (2019 - 2024) setelah sebelumnya menjabat posisi yang sama pada Kabinet Kerja sejak 27 Juli 2016 menggantikan Ignasius Jonan. Ia dikenal sebagai salah satu menteri yang paling dekat dengan presiden Joko Widodo, karena selalu menjadi pilihan sejak Presiden Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Sebagai Menteri Perhubungan, Budi Karya dinilai cukup sukses dalam menangani mudik lebaran pada tahun 2018 dan tahun 2019.[1]
Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT Angkasa Pura II.
Kehidupan Pribadi[sunting | sunting sumber]
Lulusan jurusan arsitektur Universitas Gajah Mada tahun 1981 ini sudah malang melintang di berbagai proyek pembangunan kawasan di sekitar Jakarta. Setidaknya dari biodata Budi Karya, sudah sejak 1982 bekerja di PT Pembangunan Jaya sampai 2004 silam. Salah satu karyanya yaitu kawasan Bintaro Jaya yang berada di Jakarta dan Kota Tangerang Selatan yang sekarang sudah berkembang sebagai kota mandiri. Posisi tertinggi ia menduduki Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memimpin pengembangan Ancol.
Hasil karya pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini juga banyak setelah didapuk menjadi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo tahun 2004-2013. Sejumlah megaproyek di Ibu Kota berhasil dibereskan, di antaranya, revitalisasi taman kota Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio serta penyelesaian rumah susun sederhana sewa di Marunda.[2]
Pada saat Jokowi dilantik menjadi Presiden tahun 2014, nama Budi Karya sempat beredar disebut-sebut sebagai Calon Menteri Perumahan Rakyat/Menteri Pekerjaan Umum karena disebut berhasil dalam mewujudkan proyek-proyek Jokowi di Ibukota.[3]
Saat memimpin Angkasa Pura II, proyek menonjol yang ditanganinya yaitu pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang Banten yang pada akhirnya diselesaikan dan diresmikan saat Beliau sudah menjabat Menteri Perhubungan.
Pendidikan
SD Muhammadiyah 1 (1969)
SMP Negeri 1 Palembang (1972)
SMA Xaverius (1975)
UGM Jurusan Arsitektur Lulus 1981
Karier[sunting | sunting sumber]
Ass. Perencana Design Center FT UGM (1979)
Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
Manager Marketing Property PT. Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991)
General Manager PT. Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
Wakil Direktur PT. Jaya Land (1992-1994)
Direktur Keuangan PT. Jaya Land (1994-2001)
Direktur Keuangan PT. Jaya Real Property Tbk. (1994-2001)
Direktur Pengembangan PT. Jaya Garden Polis (1994-2001)
Presiden Direktur PT. Wisma Jaya Artek (1996-2001)
Direktur Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2001-2004)
Direktur Keuangan PT. TIJA (2001-2004)
Komisaris PT. Philindo (2001-2013)
Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2004-2013)
Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (2004-2013)
Direktur Utama Angkasa Pura II (2015-2016)
Menteri Perhubungan Indonesia (2016-Sekarang)
Referensi
^ Budi Karya Gantikan Menteri Perhubungan Jonan, Ini Profilnya Tempo
^ "Budi Karya Sumadi dari Calon Menteri jadi Dirut Angkasa Pura II"
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ignasius Jonan
Menteri Perhubungan Indonesia
2016–sekarang Petahana

Program kerja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan rencana program kerja Kementerian Perhubungan periode 2019-2024 menyusul dipublikasikannya pidato Presiden Terpilih Joko Widodo pada Minggu (14/7/2019).
Budi mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dan mengupayakan agar selalu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan dan yang lebih penting lagi adalah menyambungkannya dengan kawasan industri rakyat, kawasan ekonomi khusus dan kawasan pariwisata, seperti yang akan kita lakukan di Bitung dan Labuan Bajo, serta di daerah-daerah lainnya sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah,” kata dia, Senin (15/7/2019).
Terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Menhub mengatakan akan terus melanjutkan program Diklat Pemberdayaan Masyarakat di Sekolah-Sekolah di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kemenhub.
“Pada tahun ini kami targetkan dapat mendiklatkan sebanyak 160 ribu orang dan kami berikan secara gratis. Melalui diklat tersebut diharapkan dapat mencetak SDM berkualitas yang memiliki keahlian dan concern akan keselamatan di bidang transportasi darat, laut dan udara,” ungkapnya.
Sementara, terkait dengan kemudahan investasi, Menhub terus mendorong dilakukannya efisiensi-efisensi di berbagai lini di sektor transportasi dalam upaya mendorong ekspor dan kemudahan investasi.

Efisiensi dilakukan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi, memangkas aturan-aturan perizinan (deregulasi peraturan), dan menerapkan manajemen perubahan agar proses perizinan semakin cepat.
“Yang saat ini sedang kami optimalkan adalah di pelabuhan Tanjung Priok yang diharapkan dapat menjadi Pelabuhan Hub Internasional Indonesia. Kami ingin mengoptimalkan operasional Tanjung Priok 24 jam penuh,” imbuhnya.

Terakhir soal APBN yang fokus dan tepat sasaran, dia menyatakan kementeriannya akan fokus pada program-program unggulan Kementerian Perhubungan seperti: Revitalisasi sarana dan prasarana Angkutan Jalan, pengembangan Tol Laut, pembangunan Bandara di daerah terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (3TP), pembangunan jalur KA Trans Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, serta program strategis lainnya.
“Kami akan menyusun penganggaran berbasis Money Follow Program. Program yang dianggarkan tidak terlalu banyak tapi fokus pada kegiatan inti, dan bukan pada kegiatan pendukung, sehingga dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,” kata Menhub.
21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G. Plate







Johnny Gerard Plate, S.E.
(lahir di Ruteng, 10 September 1956; umur 63 tahun) adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju.[1] Ia merupakan lulusan Universitas Katolik Atma Jaya dan memulai bisnis alat-alat perkebunan pada awal 1980-an. Sejak 2013, ia bergabung ke Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), dimana ia kemudian diangkat menjadi Ketua Mahkamah PKDI. Pada masa berikutnya, dia pindah ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) dimana ia kemudian diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Nasdem.[2]
Ia menikah dengan Maria Ana dan memiliki tiga anak.[3]
Pada tanggal 23 Oktober 2019 dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika untuk Kabinet Indonesia Maju.
Referensi[sunting | sunting sumber]
^ Johnny G. Plate jadi Menkominfo
^ https://www.liputan6.com/tekno/read/4092696/profil-johnny-g-plate-kandidat-kuat-menkominfo
^ https://www.viva.co.id/digital/teknopedia/1184878-profil-menkominfo-johnny-g-plate-dari-pengusaha-ke-politik
Jabatan politik
Didahului oleh:
Rudiantara
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
23 Oktober 2019–sekarang Petahana

Program kerja
JAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Saat memaparkan sejumlah program dalam rapat kerja perdana dengan mitra kerja Komisi I di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (5/11/2019), Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, membuat anggota DPR tertawa.  Pasalnya, Johnny salah menyebut nama mitra kerjanya, yang seharusnya Komisi I. Namun politikus Partai Nasdem itu malah menyebut dengan Komisi XI.  AYO BACA : Kemenkominfo Dorong RUU Perlindungan Data Pribadi Diketahui, Komisi XI merupakan tempat Johnny dahulu bekerja semasa menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
"Maklum masih terbawa habitat yang lama,” kata Johnny di ruang rapat. AYO BACA : Seleksi CPNS 2019, Pelamar Boleh Gunakan Nilai SKD 2018 Tak ayal jawaban Johnny tersebut menimbulkan gelak tawa di antara anggota Komisi I dan sejumlah pejabat Kemenkominfo di ruangan rapat. Tertawa semakin pecah, ketika Johnny kembali mengulangi kesalahannya. Ketua Komisi I Meutya Hafid yang memimpin jalannya rapat kemudian ikut menanggapi kesalahan sebut oleh Johnny.
 “Ini perlu di-highlight, kerja samanya bagus tapi mitranya salah sebut,” kata Meutya yang juga disambut gelak tawa peserta rapat. Dalam rapat kerja tersebut, paparan Johnny kemudian ditanggapi oleh anggota Komisi I dari setiap fraksi yang masing-masing mengajukan pertanyaan.
22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo











Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H.
(lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 1955; umur 64 tahun) adalah Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Ia Merupakan seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018. Ia memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang.
Kehidupan pribadi
Syahrul Yasin Limpo adalah anak kedua dari pasangan Muh. Yasin Limpo dengan Nurhayati Yasin Limpo.
Riwayat Pendidikan
SD Negeri Mangkura-Makassar (1967)
SMP Negeri 6 Makassar (1970)
SMA Katolik Cendrawasih Makassar (1973)
Sarjana Hukum Universitas Hasanuddin (S1) (1983)
Pasca Sarjana LAN (S2) (1999)
Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S2) (2004)
Doktor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S3) (2008)
Pengalaman Organisasi[sunting | sunting sumber]
Sekretaris DPP KNPI Sulsel (Tahun 1990–1993)
Ketua DPP AMPI Sulsel (Tahun 1993–1998)
Sekretaris SPP Golkar Sulsel (Tahun 1993–1998)
Wakil Ketua APKASI Pusat
Ketua FKPPI Sulsel (Tahun 2004–2008)
Ketua FORKI Sulsel (Tahun 2004–2008)
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (Tahun 2004–sekarang)
Ketua Kosgoro 57 (Tahun 1998)
Ketua ORARI Sulsel
Ketua DPD I Golkar Sulsel (Tahun 2009–2018)
Ketua DPP Partai NasDem (Tahun 2018-sekarang)
Pengalaman Pekerjaan[sunting | sunting sumber]
Diangkat PNS Tahun 1980
Kepala Seksi Tata Kota Tahun 1982
Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD. Biro Pemerintahan Umum Tahun 1983
Kepala Wilayah Kec. Bontonompo Kab. Gowa Tahun 1984
Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1987
Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1988
Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1989
Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa Tahun 1991
Kepala Biro Humas Setwilda Tk. I Tahun 1993
Bupati Kepala Daerah Tk. II Kab. Gowa Tahun 1994–2002
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003–2008
Gubernur Sulawesi Selatan 2008–2018[1]

Potret sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (2013)
Kiprah Politik[sunting | sunting sumber]
Syahrul Yasin Limpo adalah mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung. Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode, kemudian menjabat Wakil Gubernur selama satu periode mendampingi Amin Syam, sebelum akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel pada tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon petahana.
Pilkada 2007
Pada pilkada Sulawesi Selatan tahun 2007, Syahrul Yasin Limpo berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang (saat itu menjabat sebagai ketua DPRD Sulsel) yang merupakan salah satu pimpinan DPD Golkar Sulsel. Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Sementara rival terberat Syahrul yaitu Amin Syam yang juga ketua DPD Golkar Sulsel di usung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat, ditambah sejumlah partai kecil lainnya. Setelah menjalani persaingan yang ketat, Syahrul Yasin Limpo akhirnya memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 bersama pasangannya, Agus Arifin Nu'mang.[2]
Pasangan ’Sayang’ ini akhirnya menjadi duet pemimpin baru di Sulsel lima tahun ke depan setelah memenangi Pilkada langsung pada 5 November 2007 dengan meraih 39,53 persen suara, menang tipis atas pasangan HM Amin Syam/Mansyur Ramli (Asmara) yang meraih 38,76 persen dan Azis Qahhar Mudzakkar/Mubykl Handaling 21,71 persen.
Gubernur Periode Pertama (2008–2013)
Syahrul bersama Agus Arifin Nu'mang dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan pertama hasil pemilihan umum pada 8 April 2008 di lapangan terbuka.[2] Tahun pertama menjadi Gubernur, Syahrul menargetkan peningkatan posisi Sulawesi Selatan sebagai provinsi penyangga beras untuk kebutuhan nasional. Target produksi padi pada 2008 sebanyak 4.042.471 ton gabah kering giling (GKG) yang didukung luas lahan sekitar 792.641 ha dengan tingkat produktivitas 51,00 kuintal/ha. Sementara target tanam padi untuk musim tanam 2009 seluas 868.411 ha dengan sasaran produksi 5.084.323 ton GKG dengan produktivitas 58,55 kwintal/ha.[3]
Pada tahun 2009, pergerakan ekonomi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sekitar 7.8 persen. Hal ini dipicu dengan pertumbuhan produksi jagung sehingga Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan melakukan terobosan di tengah krisis global dengan melayani kebutuhan ekspor ke Malaysia dan Filipina, menyusul pengiriman yang sudah dilakukan sekitar 8 ribu ton ke Filipina, Maret 2009.[4]
Marmer juga menjadi salah satu barang ekspor yang menjadi keunggulan Sulawesi Selatan. Maka Pengusaha Malaysia berminat mengimpor marmer asal Sulsel yang selama ini telah diekspor ke Amerika dan Australia. Gubernur menyatakan kesiapannya mengekspor marmer dengan kapasitas ekspor dari Pelabuhan Kabupaten Barru sebanyak 5.000 ton.[5]
Menteri Pertanian
Pada tanggal 23 Oktober 2019, SYL resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantu presiden dalam bidang pertanian periode 2019-2024 menggantikan Amran Sulaiman menteri Pertanian periode sebelumnya yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
(Indonesia) Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Terpilih Sulsel
Referensi
^ Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan (29 Januari 2016). "Profil Gubernur Sulawesi Selatan". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Diakses tanggal 23 Maret 2018.
^ a b "Syahrul Dilantik di Lapangan Terbuka". Kompas.com. 8 April 2008. Diakses tanggal 22 September 2018.
^ "Sulawesi Selatan Tingkatkan Posisi Provinsi Penyangga Beras Nasional". Perum Bulog. 10 Agustus 2008. Diakses tanggal 22 September 2018.
^ Irmawati (15 Agustus 2009). "Sulawesi Selatan Siap Ekspor Jagung ke Malaysia dan Filipina". Tempo.co. Diakses tanggal 23 September 2018.
^ Tim Pengelola Website Kemenperin. "Pengusaha Malaysia Minati Marmer Sulsel". Kementerian Perindustrian. Diakses tanggal 22 September 2018.
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Indonesia
2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Amin Syam
Gubernur Sulawesi Selatan
2008–2018 Diteruskan oleh:
Soni Sumarsono

Didahului oleh:
Tidak diketahui Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
2003–2008 Diteruskan oleh:
Agus Arifin Nu'mang

Didahului oleh:
Azis Umar Bupati Gowa
1994–2002 Diteruskan oleh:
Hasbullah Djabar

Program kerja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat kerja bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Komisi IV, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Dalam rapat ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memaparkan program kerja 2020 dengan dukungan anggaran pertanian sebesar Rp 21,05 triliun.

"Anggaran sebesar itu sudah kami salurkan ke 11 eselon 1 untuk program kerja jangka pendek dan jangka panjang," ujar Mentan Syahrul.

Syahrul mengatakan, dalam kesempatan itu Kementan juga fokus menjelaskan perampungan singel data untuk mewujudkan ketahanan pangan. Kata dia, data yang terverifikasi wajib selesai pada awal Desember mendatang.

"Perampungan data sudah diupayakan dengan melakukan verifikasi ke berbagai lembaga dan kementerian. Dengan satu data, kami bisa menetapkan target dan startegis untuk kedaulatan pangan," katanya.

Adapun target yang akan dicapai Kementan pada tahun 2020 diantaranya adalah meningkatkan produksi Padi hingga mencapai 59,15 juta ton. Kemudian Jagung 30,35 juta ton, kedelai 1,12 juta ton, bawang merah 1,52 juta ton dan cabai 2,57 juta ton.

"Kami juga menargetkan bawang putih sebnyak 0,08 juta ton, daging sapi atau kerbau 0,45 juta ton, tebu 2,46 juta ton, kelapa 2,91 juta ton, kakao 0,65 juta ton, kopi 0,76 juta ton dan target karet sebanyak 3,59 juta ton," katanya.

Rapat Kerja ini juga membahas pemaparan Kementan pada pemeriksaan BPK. Menurut Syahrul, pembahasan tersebut meliputi 5 objek pemeriksaan strategis. Pemeriksaan pertamanya adalah mengenai belanja bantuan pemerintah dan pinjaman (IBRD). Kemudian pemeriksan kedua mengenai perizinan, sertifikasi dan implementasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

Selanjutnya, Kementan juga memaparkan laporan LHP atas keuangan Kementan tahun 2018, kemudian pengelolaan belanja subsidi pupuk, dan LHP atas keuangan sustainable management of agriculture research and technology (SMARTD) tahun 2018.

"Namun tindak lanjut dari hasil pemeriksaan ini memerlukan waktu yang cukup lama karena kami perlu menginventarisasi dan revaluasi aset tetap, kemudian penyetoran ke kas negara juga memerlukan waktu yang bertahap. Tapi, dengan siswa waktu yang ada ini, kami tetap berusaha mempertahankan WTP," kata Syahrul.

23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya







Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.
 (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Juli 1956; umur 63 tahun) adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019[1]. Pada 23 Oktober 2019 ia dipilih kembali mengemban tugas sebgai menteri lingkungan hidup dan kehutanan pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Riwayat Pendidikan
SD Muhamaddiyah III, Matraman, Jakarta. Lulus 1968
SMP Negeri 50 Slamet Riyadi, Jakarta. Lulus 1971
SMA Negeri 8 Bukit Duri, Jakarta. Lulus 1974
Institut Pertanian Bogor, 1975-1979
International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, lulus 1988
S-3 IPB dengan Siegen University, Jerman. Lulus 1998.
Karier
Karier birokrasi
Dalam dunia birokrasi, Siti Nurbaya pernah menduduki berbagai jabatan. Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Di sana, ia pernah menjabat sebagai Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.
Setelah itu berturut-turut ia pernah menjadi Kabiro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri, Pengajar di Kopertis, Pelaksana Manajemen di STPDN, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisiaris Pusri, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko Pusri. Siti Nurbaya pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPD-RI dari tahun 2006 hingga 2013. Dalam masa ini juga Siti Nurbaya mendapatkan penghargaan Laporan Akuntansi Standar Tertinggi dari Menteri Keuangan dari 2008 hingga 2011, dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari BPK-RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD-RI.
Karier Politik
Setelah pensiun dari PNS (Sekjen DPD-RI) pada tahun 2013, Siti Nurbaya masuk dunia politik dan menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Tahun 2014 Siti Nurbaya menduduki posisi Menteri LHK Kabinet Kerja periode 2014-2019. Berlanjut ke tahun 2019 Siti Nurbaya kembali dipercaya untuk membantu presiden Joko Widodo, serta menduduki posisi yang sama pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Referensi
^ Artikel:"Ini Sosok Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya" di Kompas.com
(Indonesia) Profil Siti Nurbaya Bakar di sitinurbaya.com
http://news.okezone.com/read/2014/12/02/17/1073512/siti-nurbaya-bakar
Jabatan politik
Didahului oleh:
Zulkifli Hasan
sebagai Menteri Kehutanan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia
2014–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Balthasar Kambuaya
sebagai Menteri Lingkungan Hidup

Program kerja
Bisnis.com, INCHEON – Berbagai langkah korektif sektor lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, menjadi fokus perhatian pada forum internasional Asia-Pacific Forestry Week (APFW).
Acara ini bersamaan dengan pertemuan ke-28 Asia Pacific Forestry Commission (APFC) di Incheon, Korea Selatan yang berlangsung pada 17-21 Juni 2019.
APFC adalah forum dua tahunan The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Regional Asia-Pasifik. Adapun tema yang diangkat pada tahun ini adalah Forest for Peace and Well-Being (Hutan untuk Kedamaian dan Kesejahteraan).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjadi tamu undangan utama pada acara pembukaan APFW 2019, Selasa (18/6/2019). Pada kesempatan ini secara simbolis dilaksanakan penanaman pohon jenis oak bersama tamu VIP lainnya.
Sementara pada forum APFC, delegasi Indonesia menyampaikan pokok-pokok pikiran terkait dengan langkah-langkah koreksi yang telah dilaksanakan dalam membenahi tata kelola hutan Indonesia yang sangat relevan dengan tema acara.
Siti menyampaikan kebijakan atau program kerja pemerintahan Jokowi dan pelaksanaannya di Indonesia, antara lain kebijakan reforma agraria dalam bentuk tanah objek reforma agraria (TORA) dan perhutanan sosial; perubahan iklim, restorasi gambut, dan reklamasi lahan kritis, sistem verifikasi legalitas kayu, dan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan.
Penghargaan lain ialah dengan dipilihnya Indonesia sebagai salah satu vice-chair dalam sidang tersebut yang diwakili Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto.
Reforma Agraria bertujuan untuk mengurangi konflik tenurial dilakukan melalui penataan pemukiman masyarakat serta lahan mata pecaharian masyarakat yang berada di dalam kawasan hutan. Masyarakat mendapatkan akses kepemilikan legal di bawah TORA tersebut.
Sejalan dengan itu juga dilaksanakan program perhutanan sosial dan pengakuan secara resmi hutan adat.  Semua itu dalam kebijakan pemerintah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, khususnya yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Hingga Mei 2019, TORA mencapai 2,4 juta hektare, perhutanan sosial sebesar 3,1 juta hektare, dan pengakuan hutan adat sebesar 0,47 hektare,” jelas Ketua Delegasi Indonesia, Bambang Supriyanto.
Bentuk hutan kemasyarakatan yang lain ialah hutan rakyat. Saat ini, sumber bahan baku untuk industri di Indonesia berasal dari kayu rakyat dengan besaran sumbangan 14,3% dari total 8,25 juta m3.
Hal ini dilanjutkan dengan intervensi yang terkait dengan fasilitasi akses pasar kayu legal. Hingga saat ini terdapat 294 kelompok petani hutan yang terdiri dari 106.000 orang anggota dengan luas area sekitar 1 juta hektare. “Tahun ini akan difasilitasi 140 kelompok petani hutan untuk produktivitas mereka melalui dukungan kebijakan, peralatan, dan pembinaan,” kata Bambang.
Peningkatan yang masih perlu dilakukan adalah meningkatkan insentif untuk mengembangkan pengadaan barang bersertifikat (legal) di dalam negeri dan meningkatkan penerimaan pasar.
Pemerintah Indonesia juga menargetkan dalam kurun waktu 5 tahun seluas 5,5 juta hectare tersebar di 15 daerah aliran sungai (DAS) prioritas RPJMN.
“Indonesia telah menginvestasikan Rp3,9 triliun. Selain itu, perbaikan lingkungan pascatambang melalui reklamasi diwajibkan kepada perusahaan-perusahaan,” kata Bambang.
Indonesia juga merekomendasikan FAO untuk membangun platform digital guna memberikan wadah update bagi negara anggota dan memperluas manfaat bersama.
“Sidang sangat mengapresiasi platform Indonesia dalam mewujudkan Forest for Peace and Well-being terutama yang terkait dalam penyelesaian konflik akses lahan, konflik tenurial adat, kemiskinan melalui pemberian akses perhutanan sosial dan hutan adat,” ungkap Bambang.
Hal tersebut ditopang dengan program pemerataan ekonomi yang bertumpu tidak hanya pada akses lahan, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan akses permodalan dan pasar serta peningkatan kapasitas masyarakat.
24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo







Edhy Prabowo, S.E., M.M., M.B.A.
(lahir di Muara Enim, Sumatra Selatan, 24 Desember 1972; umur 46 tahun[1]) adalah politikus Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Edhy saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maaruf. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI peridoe 2014 - 2019[2].
Edhy sebelumnya adalah atlet pencak silat nasional. Selain pernah berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara. Jejak karier Edhy dimulai pada 1991. Kala itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Sayang kariernya di militer hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.
Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhi pun diperkenalkan kepada Prabowo oleh Pak Yul di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol.
Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.
Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania. Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut.
Setelah Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya, yakni Dapil Sumatra Selatan II. Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politisi senior seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas. Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak.
Kendati sudah menjadi wakil rakyat, Edhi masih aktif mengurus perguruan silat Satria Muda Indonesia dan beberapa bisnis lainnya.
Latar Belakang
Edhy Prabowo terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Dapil Sumatra Selatan I setelah memperoleh 75.186 suara. Pada periode 2009-2014, Edhy bertugas di Komisi VI DPR-RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi dan bumn.
Di 2014-2019, Edhy bertugas menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.
Pada tahun 1991, Edhy diterima sebagai anggota AKABRI di Magelang, Jawa Tengah. Edhy adalah mantan atlet silat nasional. Edhy pernah berjaya di event Pekan Olah Raga Nasional (PON) dan beberapa kejuaraan lainnya tingkat mancanegara.
Pendidikan
SMA Negeri I Unggulan Muara Enim
S1, Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta (1997)
S2, Magister Manajemen, Swiss German University (SGU), Serpong (2004)
Perjalanan Politik
Edhy Prabowo dikenal kedekatan temannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang pada saat itu berpangkat Letkol dan menjadi pejabat Dangrup II TNI AD.
Edhy memulai karier politiknya di 2005 dengan aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI. Pada tahun 2007, Edhy kemudian mendirikan perusahaan jasa keamaanan, PT Garuda Security Nusantara dan menjabat menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Edhy Prabowo dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012 - sekarang).
Edhy Prabowo dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Jokowi Widodo pada tanggal 23 Oktober 2019.
Rujukan
^ "Edhy Prabowo, Atlet Silat yang Jadi Wakil Rakyat"
^ "Terima Oesman Sapta untuk Calon Pimpinan MPR, Ini Harapan Gerindra "
Jabatan politik
Didahului oleh:
Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia
2019–sekarang Petahana

Program kerja
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan dirinya hanya melanjutkan program kementerian yang telah berjalan saat ini. Dia menilai program yang telah dijalankan Menteri Kabinet Kerja Susi Pudjiastuti sudah bagus. "Dan semua yang tidak baik akan kita perbaiki. Kalau tidak bisa diperbaiki kita ganti dengan aturan lain," ujarnya di kantornya, Jumat, 8 November 2019.
Menurut Edhy, sudah banyak kebijakan bagus yang diambil oleh Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya. "Ada yang kurang, ada yang belum nyambung, tugas saya yang meneruskannya," katanya.
Oleh karena itu, jika ada yang menanyakan programnya apa, Edhy akan menjawab, "Tidak ada." "Program saya hanya melanjutkan program-program sebelumnya, yang bagus kita teruskan, yang kurang bagus kita perbaiki," katanya.
Hal itu dia sampaikan saat mendengarkan keluhan dan saran dari para pelaku perikanan tangkap dan pembudidaya perikanan. Dia mengatakan keluhan yang disampaikan mereka tak lepas dari soal perizinan nelayan yang sulit didapatkan.
Selama 16 hari pertama bertugas, Edhy mengaku terus berusaha menyerap aspirasi-aspirasi yang menjadi masalah. "Setiap pertemuan yang saya undang, tidak sampai 10 jari saja. Yang dipermasalahkan itu-itu saja. Ada yang ngomong ukuran kapal, ada yang ngomong izin kapal. Ada nggak KKP jemput bola," ujarnya.
Setelah ditunjuk oleh Presiden Jokowi, Edhy mengaku diberikan dua tugas. Pertama memperbaiki hubungan dengan nelayan. "Jadi, tidak ada lagi istilah Jokowi yes dan no. Pokoknya harus ada komunikasi dua arah, harus ada pemerintah yang hadir di situ," ujar Edhy
Tugas kedua dari Presiden Jokowi, kata Edhy, untuk meningkatkan perikanan budidaya, karena merupakan sumber devisa negara. "Ini 16 hari kerja, dan saya menyadari ini tugas yang tidak mudah," kata dia.
25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar










Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd.
(lahir di Jombang, 14 Juli 1962; umur 57 tahun)[1] Ia adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maaruf Priode 2019-2024. Sejak 1999, Ia memulai karier politiknya sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang, dan kemudian menjadi Ketua DPW PKB Jatim. Ia merupakan cicit dari Bisri Syamsuri dan kakak dari Muhaimin Iskandar. Ia menikah dengan Lilik Umi Nashiah dan memiliki 3 anak. [2]
Masa kecilnya banyak dihabiskan di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar Jombang, Jawa Timur. Dia menempuh pendidikan formal di MI, MTs dan MAN Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang dan melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah lulus S1, bapak 3 anak itu kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Malang pada jurusan Manajemen Pendidikan. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya pada tahun 1992. [3]
Selain pendidikan formal, Halim juga pernah menjadi santri di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar dari tahun 1968 hingga tahun 1980. Ia pernah menjadi guru BP di MAN Manbaul Maarif Denanyar, Jombang, Kepala SMK Sultan Agung Tebuireng, serta dosen di Institut Keislaman Hasyim Asy`ari.
Pendidikan
MI Pondok Pesantren Mambaul Maarif
Mts Pondok Pesantren Mambaul Maarif
MA Pondok Pesantren Mambaul Maarif
S1 Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta (1987)
S2 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Malang (1992)
Karir Pemerintahan
Pada tanggal 23 Oktober 2019, ia ditunjuk dan dilantik untuk membantu tugas presiden Joko Widodo pada posisi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Karir Organisasi
Guru BP di MAN Manbaul Ma'arif Denayar Jombang
Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif Denayar
Kepala Sekolah SMK Sultan Agung Tebuireng Jombang
Dosen Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY)
Dekan Fakultas Tarbiyah UNHASY
Direktur Utama RSNU Jombang
Karir Politik[sunting | sunting sumber]
DPC PKB Jombang (1999-2011)
Ketua DPW PKB Jawa Timur (2011-2022)
Ketua DPRD Jombang (1999-2009)
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (2009-2014)
Ketua DPRD Jawa Timur (2014-2019)
Referensi
^ https://regional.kompas.com/read/2019/10/22/15333361/jadi-kandidat-menteri-dari-pkb-ini-profil-abdul-halim-iskandar-kakak-cak?page=2
^ https://news.detik.com/berita/d-4755919/profil-abdul-halim-iskandar-kakak-cak-imin-calon-menteri-kabinet-jokowi
^ https://regional.kompas.com/read/2019/10/23/13270971/profil-lengkap-abdul-halim-iskandar-dari-santri-hingga-jadi-menteri-desa?page=all



Jabatan politik
Didahului oleh:
Eko Putro Sandjojo
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Indonesia
2019–sekarang Petahana

Program kerja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan akan melanjutkan program kerja yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) sebelumnya. "Pada tahun ini saya melanjutkan dan mensukseskan apa yang sudah dijalankan Pak Eko," kata Abdul Halim kepada media usai acara serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Desa PDDT sebelumnya Eko Putro Sandojo di Kemendes PDTT Jakarta, Rabu. Ia mengatakan saat ini dirinya sudah memeriksa serapan dan tahapan-tahapan program yang telah dijalankan di kementerian tersebut. Baca juga: Mendes PDTT Halim dikenal sering borong bubur Madura Bu Siti Ia mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Mendes PDTT sebelumnya sebagai programprogram yang baik. "Semua program sudah berjalan bagus. Tadi sudah saya cek," katanya. Oleh karena itu, program yang sudah baik tersebut akan ia teruskan dan selanjutnya akan menjalankan visi misi Presiden Joko Widodo.
"Visi misi Presiden hari ini adalah kelanjutan dari visi misi presiden kemarin. Karena Presiden kita menjabat dua periode. Jadi pasti ada kesinambungan," tuturnya. Ke depan, ia berjanji akan melakukan penguatan dan peningkatan program serta mengupayakan perbaikan terhadap beberapa hal yang masih kurang bagus. Dalam kepemimpinan barunya, Abdul Halim mengatakan tidak memiliki program 100 hari kerja seperti halnya Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode 2019-2024. "Enggak (ada). Jadi Pak Presiden menyatakan kita tidak punya program 100 hari kerja karena ini adalah periode kedua," katanya. Abdul Halim Iskandar menggantikan Eko Putro Sandjojo sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) yang baru dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024. Abdul Halim Iskandar menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur periode 2014-2019, kemudian terpilih kembali sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim untuk periode 2019-2024. Abdul Halim merupakan kakak kandung Ketua Umum DPP PKB sekaligus Wakil Ketua DPR RI Muahimin Iskandar



26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Jalil










Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M.ALD.
(lahir di Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 66 tahun) adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia saat ini.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu.[1] Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian[2] Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi, selanjutnya ia digantikan oleh Darmin Nasution pada perombakan Kabinet Kerja[3], ia menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia atau Kepala Bapennas dari tanggal 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016 pada Kabinet Kerja dan digantikan oleh Bambang Brodjonegoro pada perombakan kabinet yang kedua[4].
Biografi
Sofyan berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur. Karena dia sadar kemampuan ayahnya yang tukang cukur dan ibunya yang guru ngaji, Sofyan saat kecil mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya. Sejak dewasa, dia pindah ke Jakarta, dan sempat menjadi penjaga mesjid di Menteng Raya 58 dan kondektur metromini. Pada saat itu juga ia terlibat dalam aktivitas kegiatan kemasyarakatan sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Seiring perjalanan waktu, dengan kegigihan yang dimiliki Sofyan, akhirnya dia bisa kuliah di Universitas Indonesia, dan suatu ketika berkenalan dengan Ratna Megawangi dari IPB Bogor, sampai mereka menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika.
Pendidikan
Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993
Sertifikasi
Wakil Penjamin Emisi Efek, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1996
Wakil Manajer Investasi, Panitia Standar Profesi Pasar Modal, tahun 1997
Pengalaman kerja
Menteri Negara BUMN Republik Indonesia(2007-2009)
Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (2004-2007)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian(2014-2015)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI
Kepala Bidang Telaah Strategis Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia(2010-2014)
Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)
Pengalaman akademis dan organisasi[sunting | sunting sumber]
Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2001-sekarang)
Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI (2000-sekarang)
Dosen, pada Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia (FE-UI dan MM-UI) (1993-sekarang)
Dosen, pada Diklat Manajemen LPPM, Jakarta (1997)
Dosen, pada Diklat Pengembangan Kepemimpinan Profesional (DPKP) BUMN-Departemen Keuangan (1997)
Dosen, pada Program Magister Manajemen Universitas Sahid dan LPPM (1994-1995)
Dosen, pada Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi (LMKA), Yayasan Pengembangan Insan Pasar Modal (Yuppies), LM-Gika, Equitas Institute (1994-1995)
Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) 2008-2011.
Referensi
^ TEMPO Interaktif, 17 Juli 2007. Deputi Privatisasi di Kementerian BUMN Dibekukan
^ Artikel:"Inilah Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK" di Kompas.com
^ Artikel:"Sofyan Djalil: Saya Dipindahkan ke Bappenas" di Kompas.com
^ Jokowi Umumkan "Reshuffle" Kabinet, Ini Susunan Menteri Baru
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ferry Mursyidan Baldan
Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia
2016–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Andrinof Chaniago
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia
2015–2016 Diteruskan oleh:
Bambang Brodjonegoro

Didahului oleh:
Chairul Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
2014–2015 Diteruskan oleh:
Darmin Nasution

Didahului oleh:
Sugiharto
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia
2007–2009 Diteruskan oleh:
Mustafa Abubakar

Didahului oleh:
Syamsul Mu'arif
sebagai Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
(sebelum 31 Januari 2005 bernama Menteri Negara Komunikasi dan Informasi)
2004–2007 Diteruskan oleh:
Mohammad Nuh

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Ferry Mursyidan Baldan
Kepala Badan Pertanahan Nasional
2016–sekarang Petahana
Program kerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri ATR/BPN kabinet kerja periode 2014-2019 Sofyan A Djalil diminta melanjutkan tugasnya di periode sebelumnya.
Hal itu disampaikan Sofyan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana. Meski begitu Sofyan belum menyebutkan secara pasti posisi yang akan ia jabat.
"Rasanya sih melanjutkan pekerjaan yang belum selesai, masalah agraria, masalah redistribusi, masalah reforma agraria dan lain-lain," ujar Sofyan kepada wartawan, Selasa (22/10).
Fokus kerja Sofyan nantinya masih berkaitan dengan kepastian hukum atas tanah. Hal itu sebelumnya juga menjadi capaian kerja dari Kementerian ATR/BPN.
Masalah sertifikasi akan dipercepat dengan membuat peta jalan masalah sertifikasi lahan. Capaian dari peta jalan tersebut adalah membuat seluruh tanah terdaftar pada tahun 2025.
Selain itu, Sofyan menyebutkan tidak ada perubahan nomenklatur dalam Kementerian ATR/BPN. Padahal sebelumnya terdapat kabar kementerian tersebut akan digabung dengan Kementerian Kehutanan.
"Tadinya kan sempat ada wacana, tapi ngak ada jadi tetap nomenklatur yang ada," terang Sofyan.
Pada pertemuan itu Sofyan bilang tidak membahas mengenai pemindahan ibu kota. Meski pun Kementerian ATR/BPN memiliki tugas terkait dengan tata ruang ibu kota baru.
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa













Dr. (HC) Ir. H. Suharso Monoarfa
(lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954; umur 65 tahun) adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Beliau saat ini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.[1] Dia juga seorang pengusaha dan politikus berdarah Gorontalo. Suharso merupakan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 19 Januari 2015 hingga terpilihnya sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP pada 20 Maret 2019. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
Karir Politik
Suharso juga pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan.[2]. Pada tanggal 17 Oktober 2011, Suharso Monoarfa menggundurkan diri dari jabatanya sebagai Menteri Perumahan Rakyat RI, karena alasan pribadi.[3][4] Pada 19 Januari 2015, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).[5]
Dalam perjalanan karir politiknya, Suharso Monoarfa kemudian terpilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan pada 16 Maret 2019. Keputusan ini diambil setelah digelarnya Rapat Pengurus Harian yang dihadiri berbagai unsur majelis-majelis partai PPP (majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai). Suharso menggantikan Romahurmuziy yang mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.[6]
Riwayat Pendidikan
SDN Tretes II, Malang (1966)
SMPN 3 Malang (1969)
SMAN 1 Malang (1972)
Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung (1973)
Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat (1974-1978)
EDP University of Michigan (1994)[5]
Karier
Peneliti/Project Leader Master Plan Pengembangan Bandung Raya, Penelitian dengan Lembaga Bantuan ITB (1976)
Peneliti/Project Leader Survey Tingkat Kemiskinan dan Disparitas Pendapatan beberapa Kota Besar di Pulau Jawa, BRM Bandung (1978 - 1980)
Direktur Penerbitan IQRA Bandung (1979 - 1981)
General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) (1981 - 1982)
Peneliti/Project Leader Studi Kelayakan Pabrik Gula di Sulawesi Utara, Tando Consultant (1981)
Peneliti/Project Leader Pengembangan Listrik Masuk Desa melalui Kelayakan Pembangunan Mini Hydro Plant BAPPENAS, NTB ( 1982 )
Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota KOPINDO (1983 - 1986)
Peneliti/Project Leader Pengembangan Ulat Sutra di Sulsel Nusa Consultant (1986)
Peneliti/Project Leader Peningkatan Usaha KUD melalui Pendekatan Single Commodity Departemen Koperasi (1987)
Direktur Nusa Consultant (1988 - 1991)
Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor (1991–2000)
Asisten Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama (1992–1994)
Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama (1994–1996)
Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995–1998)
Komisaris PT Batavindo Kridanusa (1996–2000)
Peneliti/Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional, KADIN (1996)
Direktur PT Bukaka Telekomindo International (1997–2000)
Komisaris Utama PT Agro Utama Global (1999–2002)
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Gorontalo, dari Partai Persatuan Pembangunan (2004–2009)
Menteri Negara Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2011)[5]
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2015–2019)
Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (2019–)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Maju pada kepemimpinan presiden Joko Widodo (2019–)
Keluarga
Suharso Monoarfa lahir dan tumbuh dari keluarga pengusaha. Keluarga besarnya memiliki marga "Monoarfa" (salah satu marga Gorontalo) yang memiliki garis keturunan keluarga kerajaan di Gorontalo. Selain Monoarfa, beberapa marga Gorontalo yang cukup populer di pentas nasional adalah marga Gobel, marga Habibie, dan marga Uno.
Suharso Monoarfa menikah dengan Carolina Kaluku, namun pada 12 September 2011, Carolina Kaluku menggugat cerai Suharso Monoarfa[7] dan resmi bercerai pada 2 Januari 2012.[8] Tak lama kemudian ia menikah lagi dengan Nurhayati Effendi, ia memiliki dua orang anak, Andhika Monoarfa dan Raushanfikri Monoarfa.
Referensi
^ "Jokowi Umumkan Daftar Kabinet Indonesia Maju". Humas Kementerian Sekretariat Negara RI. 23 Oktober 2019. Diakses tanggal 23 Oktober 2019.
^ Suharso Monoarfa, Koran Republika
^ Liu, Hindra (17 Oktober 2011). "Menteri Suharso Monoarfa Mengundurkan Diri". Kompas.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2011.
^ Diputra, Rizka (19 Oktober 2011). "Suharso Monoarfa Didampingi Istri Baru Saat Sertijab". Okezone.com. Diakses tanggal 19 Oktober 2011.
^ a b c Asril, Sabrina (19 Januari 2015). "Ini Profil Suharso Monoarfa, Anggota Wantimpres". Kompas.com. Diakses tanggal 19 Januari 2015.
^ Media, Kompas Cyber. "Suharso Monoarfa Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Umum Gantikan Romahurmuziy". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-10-06.
^ Firdaus, Fahmi (13 September 2011). "Suharso Monoarfa Dikenal Menteri Paling Perlente". Okezone.com. Diakses tanggal 13 September 2011.
^ Firdaus, Fahmi (9 Januari 2011). "Eks Menpera Suharso Monoarfa & Carolina Resmi Bercerai". detikNews.com. Diakses tanggal 9 Januari 2011.
Pranala luar
Biografi Suharso di detik.com
Jabatan politik
Didahului oleh:
Bambang Brodjonegoro
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia
2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Muhammad Yusuf Asy'ari
Menteri Perumahan Rakyat
2009–2011 Diteruskan oleh:
Djan Faridz

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Bambang Brodjonegoro
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
2019–sekarang Petahana

Program kerja
Mengenai IKN, Menteri Suharso menyatakan dua hal penting. Pertama, keputusan lokasi. Secara umum lokasi memang sudah diputuskan, yakni di Kalimantan Timur, tetapi kita masih ada pekerjaan rumah (PR), yaitu payung hukumnya. “Supaya bisa mengikat. Jangan sampai nanti Presiden tahun 2024 meninggalkan PR itu. Jadi kita harus bisa mengikat dan menjamin tidak ada lagi intervensi di masa depan,” kata Menteri Suharso. Kedua terkait teknis, yang harus dikerjakan secara teknokratik. Sejauh ini belum ada keputusan mengenai lokasi kota di kawasan IKN. “Dari 180 ribu hektare lahan yang disediakan, hanya 6 ribu hektare untuk menjadi kota, kira-kira setengah dari Kota Bogor yang luasnya 11 ribu hektare,” jelasnya.
Fungsi ibu kota baru tersebut juga masih perlu diperjelas, apakah hanya sebatas sebagai pusat pemerintahan. Menteri Suharso tak ingin ibu kota baru itu nantinya seperti Canberra di Australia, di mana jika sudah malam hari seakan tidak ada kehidupan. “Tapi kita juga tidak mau menjadikan kota metropolitan baru. Mungkin tengah-tengahnya itu, ibu kota kita itu seperti Washington DC, atau seperti ibu kota Kazakhstan yaitu Astana,” kata Menteri Suharso. Oleh karena itu, diskusi mengenai filosofi ibu kota baru masih harus dibahas lebih intens, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari. “Secara teknis, tidak ada istilah yang baku untuk menyebut kota spesifik. Misalnya, tidak ada ini kota khas Timur Indonesia, ini kota khas Barat Indonesia. Saya masih ingat, ketika Jakarta menjadi contoh kota, hampir semua kota di Indonesia meniru Jakarta. Kenapa kita harus kaji secara menyeluruh, karena ini soal ongkos. Maka kita tidak bisa menggelar perdebatan biasa, maka harus debat secara serius, debat secara akademis, debat secara politik supaya berkualitas hasilnya,” pungkasnya.

28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo










Tjahjo Kumolo, SH, (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957; umur 62 tahun), adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019, pada Kabinet Indonesia Maju. Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja. Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[1] yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P.[2]
Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum KNPI dan anggota Partai Golongan Karya.[3][4][5]
Riwayat pendidikan
Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta, 1994
Universitas Diponegoro, Sarjana, Fakultas Hukum, 1985.
SMA Negeri 1 Semarang, 1976
SMP Negeri 4 Semarang, 1973
SD di Semarang, 1970
Referensi
^ "Tjahjo Kumolo Jadi Sekjen PDIP". Yahoo! Indonesia. 4 April 2010. Diakses tanggal 4 April 2010.
^ KSP, ed. (8 April 2010). "Tjahjo Kumolo, Sekjen Baru PDI-P". Kompas.com. Diakses tanggal 8 April 2010.
^ "Wawancara Tjahjo Kumolo, SH: "Kalau Oknum Di Daerah Arogan, Justru Golkar Dirugikan"
^ Wedhaswary, Inggried Dwi (26 Oktober 2014). Damanik, Caroline, ed. "Ini Profil Tjahjo Kumolo, Mendagri yang Baru". Kompas.com. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
^ Isnaini (2 Desember 2014). "Profil:Tjahjo Kumolo". Okezone.com. Diakses tanggal 2 Desember 2014.
Pranala luar
Situs web pribadi
Akun Twitter pribadi
Profil Tjahjo Kumolo - Okezone
Jabatan politik
Didahului oleh:
Syafruddin
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia
2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Gamawan Fauzi
Menteri Dalam Negeri Indonesia
2014–2019 Diteruskan oleh:
Tito Karnavian


Program kerja
KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo menunjuk Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Penunjukkan tersebut diumumkan di Istana Negara, pada Rabu (23/10). Tjahjo yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, kini menggantikan Menteri sebelumnya, Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin yang telah purna tugas.
"Pada prinsipnya, kami akan melanjutkan beberapa program yang sudah dilaksanakan dengan baik. Dan ada dua fokus utama ke depan. Pertama, seperti yang dikatakan Presiden, bagaimana untuk mempercepat proses reformasi birokrasi yang lebih nyata atau konkrit," ungkap Tjahjo dalam acara serah terima jabatan di kantor Kementerian PAN-RB, di Jakarta, Rabu (23/10).
Mempercepat proses reformasi birokrasi akan menjadi fokus kerja Kementerian tersebut untuk lima tahun ke depan. Untuk bisa mewujudkan target tersebut, Tjahjo mengatakan pihaknya perlu bersinergi dan komunikasi dengan sejumlah instansi terkait dan perguruan tinggi.
Fokua kedua yang juga disasar Kementerian PAN - RB dalam lima  tahun ke depan yakni mengembangkan inovasi, terutama terkait penggunaan teknologi berbasis IT system dalam pemerintahan atau yang sering disebut government IT system.
"Kami juga akan terus mendorong inovasi-inovasi, sekecil apapun, terutama di daerah. Misalnya saja e-budgeting, belum semua daerah menggunakan itu, kami akan dorong terus," tutur Tjahjo.
Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga akan terus digenjot, demi menyesuaikan penerapan teknologi dalam pemerintahan. Sehingga, nantinya seluruh SDM pemerintahan siap untuk melayani masyarakat lewat sistem elektronik.
"Intinya, kami akan bekerja dengan konsep-konsep detail, teliti dan terbuka, sehingga saya kira bisa mempercepat proses reformasi birokrasi yang diharapkan Presiden," ujar Tjahjo.
Ditanya soal rencana pemangkasan eselon III dan IV yang diinstruksikan Presiden, Tjahjo mengatakan hal tersebut akan mengalami banyak tantangan.
Pasalnya, Kementerian PAN-RB harus berkoordinasi dengan seluruh instansi dan lembaga terkait. Instruksi Presiden tersebut masih menjadi pekerjaan rumah dan tantangan tersendiri bagi Kementerian PAN-RB.
"Kami harus inventarisasi permasalahannya, menyangkut tunjangan kinerjanya bagaimana, menyangkut proses rekrutmen. Nah, itu perlu koordinasi dengan semua pihak," katanya pada Kontan.co.id
Selain itu, soal penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan berlangsung dalam waktu dekat, Tjahjo berharap seluruh pihak bisa bersikap terbuka. Maka, hasil tes CPNS yang keluar bisa dipertanggungjawabkan.
Saat ini, Kementerian PAN-RB tengah mengakselerasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dikenal juga sebagai e-government yang nantinya akan diterapkan di jajaran pemerintahan pusat dan daerah.
SPBE dibangun untuk efisiensi anggaran, integrasi aplikasi layanan, serta efisiensi penggunaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

29. Menteri BUMN: Erick Thohir










Erick Thohir, B.A., M.B.A.
(lahir di Jakarta, 30 Mei 1970; umur 49 tahun) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara ke-9 Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019.
Sebelum menjadi Menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha asal Indonesia dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast), yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing), yakni Harian Republika, Golf Digest, pemesanan dan penjualan tiket digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.
Ia mengakuisisi klub sepak bola dan Klub Italia yang berlaga di seri A yakni F.C. Internazionale Milano (Inter Milano) pada November 2013. Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke-21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut. Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Erick Thohir pernah menjabat sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin setelah namanya diumumkan pada 7 September 2018.
Kehidupan pribadi
Erick adalah anak dari Teddy Thohir, Saudaranya, Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Thohir kecil turut membantu bisnis keluarga.[1]
Pendidikan
Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.
Bisnis
Media
Sekembalinya ke Indonesia, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada diambang kebangkrutan. Ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta pendiri Kompas dan pendiri Jawa Pos. Mahaka Group melebarkan potensinya dengan mendirikan perusahaan media luar ruang bernama Mahaka Advertising seiring bertubuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan pada tahun 2002.
Setelah meluncurkan stasiun televisi Jak tv untuk memperkuat positioning sebagai bisnis yang fokus pada masyarakat perkotaan pada tahun 2005, Mahaka memperkenalkan radio 98.7 Gen FM & 101 Jak FM serta penyertaan pada PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio) serta berbagai perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, hiburan, dan digital. Ia juga pendiri dari organisasi amal Darma Bakti Mahaka Foundation. Pada tahun 2008, bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan situs berita, Viva news. Pada tahun 2014, ia menjabat sebagai Direktur Utama Antv hingga sekarang.
Olahraga
Erick yang gemar olahraga bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006–sekarang. Tahun 2012, ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.
Ia percaya akan potensi bisnis sepak bola dan dibuktikannya pada September 2013, presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milano), Massimo Moratti pada saat itu mengonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick. Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%. Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milano menggantikan Moratti hingga saat ini.
Kiprah Sosial
Erick Thohir adalah pendiri Yayasan Darma Bakti Mahaka. Erick Thohir juga pernah dikabarkan sebagai pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Republika, namun kabar ini dibantah oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam pernyataan di laman resminya. Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa Republika diinisiasi, didirikan, dan dibina oleh Parni Hadi (Pimpinan Harian Umum Republika Pertama) pada 2 Juli 1993 karena terinspirasi dari dedikasi Corps Dakwah Pedesaan (CDP) di Yogyakarta, sehingga Parni Hadi, meminta karyawan Republika untuk menunaikan Zakat mereka secara bersama dan berkesinambungan. Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk "Dompet Dhuafa" pun dibuka.[2]
Penulis
Erick Thohir juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.[3]
Kepemilikan klub olahraga[sunting | sunting sumber]
Klub Bola basket[sunting | sunting sumber]
  Philadelphia 76ers (NBA)[4][5]
  Satria Muda
Klub sepak bola[sunting | sunting sumber]
  D.C. United[6]
  Internazionale[7]
  Persib Bandung
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Mahaka Media
Catatan kaki[sunting | sunting sumber]
^ Jakarta Globe 2009, Indonesian Media Manager.
^ "Dompet Dhuafa tidak didirikan oleh Erick Thohir". Dompet Dhuafa. 9 September 2018. Diakses tanggal 9 September 2018.
^ Republika 2011, Erick Thohir Luncurkan Buku.
^ The Jakarta Post 2011, Erick Thohir becomes.
^ Globe Asia 2012, New media magnates.
^ Simon Borg (10 Juli 2013). "DC United introduce new investors Thohir and Levien". MLSsoccer.com. Diakses tanggal 25 November 2013.
^ "organisation chart". inter.it. Diakses tanggal 25 November 2013.
Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]
Veda, Titania. "Indonesian Media Manager a Man On a Mission". Jakarta Globe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2009. Diakses tanggal 12 Januari2012.
"VIVA Group Leadership Team". VIVA Group 2011 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
Zaim Uchrowi (2004). Menggagas renaisans Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penerbit Republika. ISBN 979-3210-41-9.
"Erick Thohir Terpilih Lagi Jadi Presiden SEABA". Republika (dalam bahasa Indonesia). 20 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
"Presiden Lepas 21 Atlet Indonesia Peserta Olimpiade London". PresidenRI.go.id (dalam bahasa Indonesia). 16 Juli 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
Goff, Steven (11 Juli 2012). "D.C. United's new investors Erick Thohir, Jason Levien should boost quest for stadium". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2013. Diakses tanggal 27 Januari 2013.
"The First Asian to Own an NBA Team". AseanBasketballLeague.com (dalam bahasa Inggris). 19 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
"Erick Thohir becomes first Asian to own NBA team". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 20 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2012. Diakses tanggal 12 Januari 2012.
"Moratti vede Thohir. Primo faccia a faccia per l'Inter indonesiana". La Gazzetta dello Sport(dalam bahasa Italia). 28 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Mei 2013. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
"Erick Thohir Tegaskan Keseriusan Beli Saham Inter". Inilah.com (dalam bahasa Indonesia). 3 Juni 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
"Erick Thohir Luncurkan Buku 'Pers Indonesia di Mata Saya'". Republika (dalam bahasa Indonesia). 01 Maret 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
"Erick Thohir Bertemu Pemilik Inter Milan". Republika. Diarsipkan dari bola/liga-indonesia/13/05/29/mnk0h1-erick-thohir-bertemu-pemilik-inter-milan versi asli Periksa nilai |url= (bantuan) tanggal 12 Januari 2012. Diakses tanggal 12 Januari 2012.
"Anggota Konsorsium PERSIB Beli DC United". Persib.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 03 Juni 2013. Diakses tanggal 03 Juni 2013.
Nonto, Albertus Weldison; Soegiarto, Yanto (30 Juni 2011). "New media magnates". Globe Asia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2012. Diakses tanggal 12 Januari 2012.
Satwiko, Wimbo (23 Oktober 2011). "Media Magnate Breaks New Ground With Philadelphia 76ers". Jakarta Globe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2012. Diakses tanggal 12 Januari 2012.
Referensi
Jabatan politik
Didahului oleh:
Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia
23 Oktober 2019–sekarang Petahana
Program kerja
Dihimpun dari berbagai pemberitaan Kompas.com, berikut beberapa gebrakan yang telah dilakukan Erick:
1. Membentuk satuan tugas atau task force kereta cepat JakartaBandung Pada 4 November, Erick membentuk satuan tugas atau task force untuk segera merampungkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Satuan tugas tersebut dipimpin oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra. Dengan adanya satgas, diharapkan proyek kereta cepat tidak molor. Pasalnya, menurut rencana, proyek ini akan disambungkan ke Surabaya. Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2021.
2. Memangkas jabatan deputi di Kementerian BUMN Pada era Rini Soemarno, jabatan deputi diisi oleh tujuh orang. Erick akan memangkasnya menjadi hanya tiga orang. Mengutip dari pemberitaan Kompas.com (19/11/2019), Erick mengungkapkan bahwa ia dan kedua wakil menterinya telah bertemu dengan semua pejabat eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi. Menurut Erick, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat gerakan demi membangun bangsa ini. Maka dari itu, efisiensi birokrasi harus dilakukan.
 3. Menunjuk Ahok sebagai Komut PT Pertamina (Persero) Salah satu gebrakan Erick yang banyak menuai pro dan kontra adalah menunjuk Ahok menjadi salah satu bos BUMN, yaitu PT Pertamina (Persero). Sebelumnya, Erick telah bertemu terlebih dahulu dengan Ahok dan kemudian melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada Presiden Jokowi. Sebelum pada akhirnya ditetapkan, Presiden menyampaikan bahwa Ahok tetap menjalani proses seleksi untuk dapat lolos dan menjabat dalam salah satu BUMN.
4. Menunjuk mantan Komisioner KPK untuk menjadi Komut BTN Selain Ahok, Erick juga mengundang mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah ke Kantor Kementerian BUMN, Senin (18/11/2019). Dalam pertemuan tersebut, Erick didampingi oleh kedua Wamen BUMN, yaitu Budi Gunawan Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. Erick Thohir Bentuk Task Force Untuk Kebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Erick Thohir Pangkas Jabatan Deputi di Kementerian BUMN Ahok Jabat
5. Melakukan evaluasi 11 perusahaan air minum Erick Thohir juga tengah mengevaluasi anak perusahaan BUMN yang tidak jelas dasar pembentukannya. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (20/11/2019), Staf Khusus Arya Sinulingga mencontohkan, saat ini ada 11 perusahaan air minum milik BUMN. Menurut dia, banyaknya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam industri yang sama tidak baik bagi bisnis perusahaan yang bersangkutan



30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki










Drs. Teten Masduki
(lahir di Garut, Jawa Barat, 6 Mei 1963; umur 56 tahun) adalah seorang aktivis Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 2 September 2015 hingga 17 Januari 2018. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) periode 2017-2022[1].
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, Jawa Barat. Setamat dari SMAN 1 Cicalengka ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Pada tahun 2012 Teten memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013, Pasangan Rieke - Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur - Wagub Jawa Barat Pasangan Cagub - Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara arau 28,41 persen dari suara sah.[2].
Pada tanggal 2 September 2015, Teten terpilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Panjaitan yang telah lebih dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan[3]
Pada tanggal 23 Oktober 2019 dilantik menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Indonesia Maju pada pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Pendidikan
Jurusan Matematika dan Ilmu Kimia, IKIP Bandung (1987)
Kursus selama tiga bulan tentang kepemimpinan LSM di El Taller, Tunisa(1989)
Karier[sunting | sunting sumber]
Staf peneliti pada Institut Studi dan Informasi Hak Asasi Manusia (1978-1989)
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Suardi Tasrif Award 1999
Alumni Berprestasi IKIP Bandung 2000
Penghargaan Ramon Magsaysay, 2005
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Profil Teten Masduki di Detik.com.
Referensi
^ DWITUNGGAL ENGGAR-TETEN KEMBALI PIMPIN IKA UPI
^ Aher-Deddy Resmi Gubernur & Wagub Jabar Periode 2013-2018, diakses dari situs Detik Bandung
^ "Teten Masduki, Aktivis ICW yang Masuk Ring 1 Istana", diakses 2 September 2015
Jabatan politik
Didahului oleh:
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia
2019–sekarang Petahana
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Luhut Binsar Panjaitan
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
2015–2018 Diteruskan oleh:
Moeldoko

Program kerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah fokus benahi daya saing UMKM. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, pagu alokasi anggaran Kementerian Koperasi dan UKM untuk 2020 sebesar Rp 972,3 miliar.
Dari jumlah itu program penguatan kelembagaan koperasi sebesar 3% dan program peningkatan penghidupan berkelanjutan berbasis usaha mikro sebesar 9% dari total anggaran.
“Anggaran terbesar dialokasikan untuk program peningkatan daya saing UMKM dan koperasi yang mencapai 56 persen dari seluruh total anggaran,” kata Teten dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11).
Sementara sisanya digunakan untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Koperasi dan UKM dan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Teten menyampaikan lima program strategis yang akan diimplementasikan ke depan yakni pengembangan dan perluasan akses pasar, peningkatan daya saing dan kapasitas produk dan jasa UMKM, pembiayaan dan investasi yang mudah, pengembangan kapasitas manajemen usaha, serta pengembangan kemudahan iklim usaha dan kesempatan berusaha.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan anggaran koperasi yang kecil menjadi cermin dan bentuk tidak ada kepedulian kepada koperasi sementara di satu sisi koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian nasional.
“Permintaan kami koperasi harus dihidupkan kembali, kembalikan koperasi yang pernah berjaya di masa lalu yang bisa menopang ekonomi rakyat Indonesia secara luas. Apakah dengan pos anggaran yang kecil apa bisa, tapi dengan segala kreativitas Pak Teten kami percaya itu bisa dilakukan,” kata Lamhot.
Sementara anggota Komisi VI DPR RI lainnya yakni Mohamad Idris Laena sempat mempertanyakan lima program strategis yang dicanangkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang dianggap tidak menyentuh koperasi dan hanya fokus pada UKM.
“Tidak ada program tentang koperasinya, ini perlu mindset harus disamakan dulu. Ada hal yang berbeda ketika bicara tentang koperasi dan UKM. Kita harus bedakan dulu koperasi ya koperasi dan UKM ya UKM,” kata Idris.
Idris mengusulkan agar ke depan dilakukan restrukturisasi manajemen di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM. “Perlu ada deputi yang mengurus soal koperasi, dan khusus deputi yang mengurus UKM karena ini dua hal yang berbeda,” kata Idris.
Sementara anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN Nasril Bahar mempertanyakan eksistensi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) apakah akan dipertahankan atau tidak ke depan.
“Dalam dua tahun mati suri, menitipkan uang negara kepada perbankan padahal semestinya dana bergulir digulirkan ke koperasi dan UMKM,” kata Nasril.

31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama






Wishnutama Kusubandio
(lahir di Jayapura, 4 Mei 1970; umur 49 tahun)[1] adalah pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju (2019 - 2024).[2] Dia merupakan salah satu pendiri NET Mediatama Televisi.[3] Sebelumnya, ia adalah Direktur Utama Trans 7, Trans TV serta NET. dan juga Komisaris Utama NET.
Latar belakang
Tama menghabiskan masa SMA nya di Kooralbyn International School di Queensland Australia dan di International School of Singapore. Menyelesaikan kuliah Liberal Arts di Mount Ida College Boston, Amerika Serikat, namun lebih banyak mendapatkan ilmu komunikasi dan pertelevisian pada saat dia kuliah di Emerson College, Boston. Ia memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. Tama juga pernah mengenyam pendidikan di The Military College of Vermont, Norwich University.
Pendidikan
SMP Tarakanita 5 Jakarta, Indonesia[4]
Kooralbyn International School Queensland, Australia[4]
International School Singapore
Norwich University – The Military College of Vermont, Navy ROTC, Amerika Serikat
Mount Ida College jurusan Liberal Arts, Boston, Amerika Serikat
Emerson College, jurusan Communication, Boston, Amerika Serikat
Pelatihan[sunting | sunting sumber]
TV Production Course, Emerson College
GE Southeast Asia Executive Program, Crotonville, New York, Amerika Serikat (2008)
Karier
Pada tahun 1994, ia pulang ke Indonesia dan bekerja di Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun kemudian pindah ke divisi produksi sebagai Production Assistant. Kariernya berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division, dan tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager. Program-program yang dilahirkan selama di Indosiar antara lain Pesta, Gebyar BCA, Patroli, Satu Jam Bersama, dan Saksi.
Tahun 2001, ia pindah ke Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Dua tahun kemudian, kariernya menanjak menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya menjadi Wakil Direktur Utama/Managing Director. Pada saat pengambilan saham mayoritas TV7 oleh kelompok usaha Para Group pada tahun 2006, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama TV7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dua tahun kemudian, Wishnutama ditunjuk menjadi Direktur Utama Trans TV. Program-program yang diproduksi di bawah kepemimpinan Wishnutama selama di Trans Corp antara lain Extravaganza, Dunia Lain, Termehek-Mehek, Opera Van Java, On The Spot, dan Indonesia Mencari Bakat. Penghargaan yang pernah dia raih baik skala nasional maupun Asia, antara lain Asian Television Award dan Panasonic Awards. Ia juga pernah terpilih menjadi The Best CEO in Indonesia 2010 pilihan majalah SWA dan Indonesia Marketing Champion 2015 for the Broadcast, TV Pay & Media sector pilihan MarkPlus . Tahun 2018 ia dipercaya untuk menjadi Creative Director (Sutradara Kreatif) Opening and Closing Ceremony Asian Games 2018. Di luar kariernya di dunia broadcasting, Tama masih sempat menyalurkan hobinya di bidang musik dengan membentuk dan menjadi pemain Band Soulful Corp.
Garis waktu
Production Assistant, New England Cable News, Amerika Serikat (1993)
Assistant Director On Air Promotion, WHDH-TV, INC. A CBS Affiliate, Amerika Serikat (1993-1994)
On Air Promo Supervisor, Departemen Programming, Indosiar (1994-1995)
Producer Director, Departemen Produksi, Indosiar (1995-1997)
Produser Eksekutif, Departemen Produksi, Indosiar (1997-1998)
Kepala Seksi Non-Drama, Departemen Produksi, dan Produser Eksekutif Departemen Pemberitaan, Indosiar (1998-1999)
Manajer Produksi, Indosiar (1999-2001)
Kepala Divisi Produksi dan Fasilitas, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2001-2004)
Direktur Operasional, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2004-2006)
Wakil Direktur Utama/COO, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2006-2008)
Direktur Utama/CEO PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7) (2006-2008)
Direktur Utama/CEO PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2008-2012)
Direktur PT. Agranet (detik.com) (2011-2012)
Komisaris PT. Televisi Anak Spacetoon (2012-2014)
Presiden Direktur/CEO PT. Net Mediatama Televisi (NET.) (2013-2019)
Advisory Board Members Asian Television Awards (2016-sekarang)
Creative Director (Sutradara Kreatif) Ceremonies Asian Games 2018 (2016-2018)
Ketua ATVNI (Asosiasi Televisi Nasional Indonesia) (2017-2019)[5][6]
Komisaris Kumparan.com (2017-2019)
Dewan Penasihat Nasional Pramuka (2018-2023)[7][8]
Komisaris Utama NET. (2019)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019-sekarang)
Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019-sekarang)
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Best CEO oleh Majalah SWA tahun 2010[9]
Indonesia Youngster Inc. versi Majalah SWA
Marketeer of the Year 2015[10] Indonesia Marketing Champion category: Broadcast,TV, and Media
The 500 Most Influential CEOs in The World berdasar Richtopia.com tahun 2015[11][9]
The Best Chief Strategy Execution Officer Across All Industries oleh Tempo Media Group[12] The Winner of 2016 Strategy-Into-Performance Execution Excellence (SPEX2) Awards
Best Digital Talent - Digital Business Leader Bubu Awards 2017 Indosat Ooredoo IDByte
Indonesia's Influential Person in Creative Industry Awards (Television and Radio) IdeaFest 2017
The Most Admired CEO in Television Sector versi Warta Ekonomi
Tokoh Pemberdayaan 2018 oleh Rumah Zakat Indonesia
Referensi
^ http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/10/181252426/tiga-stasiun-televisi-bentuk-asosiasi-televisi-nasional-indonesia
^ https://nasional.kompas.com/read/2018/12/27/11310831/sby-hingga-nadiem-makarim-jadi-penasihat-kwarnas-pramuka
^ https://kumparan.com/@kumparannews/sby-megawati-wishnutama-hingga-nadiem-makarim-jadi-penasihat-pramuka-1545883909356494435
^ a b Putri, Ananda Widhia (6 Januari 2016). "Wishnutama Masuk Daftar 500 CEO Berpengaruh di Dunia". SWA. Diakses tanggal 2 Maret 2017.
^ developer, metrotvnews. "MarkPlus Beri Penghargaan IMC 2015 ke 18 Pemenang". metrotvnews.com. Diakses tanggal 2017-03-02.
^ SkunkWorks. "Wishnutama Kusubandio Sosok Dibalik Kesuksesan NET TV yang Tidak Suka Menonton Televisi". www.dewimagazine.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-03.
^ "Pemenang SPEx2 Award 2016". Tempo Bisnis (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-02.
Pranala luar
Wishnutama di Twitter
Wishnutama di Instagram
http://style.tribunnews.com/2016/11/11/wishnutama-masuk-jajaran-the-500-most-influential-ceos-deretan-seleb-ini-ucapkan-selamat
http://www.dewimagazine.com/news-art/wishnutama-kusubandio-sosok-dibalik-kesuksesan-net-tv-yang-tidak-suka-menonton-televisi
http://swa.co.id/swa/profile/wishnutama-masuk-daftar-500-ceo-berpengaruh-di-dunia
Wishnutama The Best CEO 2010 majalah SWA
http://www.dewimagazine.com/news-art/wishnutama-kusubandio-sosok-dibalik-kesuksesan-net-tv-yang-tidak-suka-menonton-televisi
https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/orang-orang-berpengaruh-di-industri-kreatif-versi-indonesia-ideaffest-2017-8043e7.html
https://netz.id/news/2017/10/07/00516-01616/1001071017/wishnutama-raih-penghargaan-ideafest-2017
Jabatan politik
Didahului oleh:
Arief Yahya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
23 Oktober 2019–sekarang Petahana

Program kerja
enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio telah melakukan beberapa kegiatan selama dua minggu menjabat menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut dijelaskan Wishnutama dalam acara Ini Talk Show yang videonya diunggah ke kanal YouTube Ini Talk Show, Sabtu (9/11/2019).
Wishnutama menceritakan ia lebih banyak melakukan koordinasi internal, mempelajari struktur organisasi, tugas serta tanggung jawab.
Selain itu Wishnutama juga mengulas ulang semuanya, apakah ke depannya lebih efektif dan efisien dan juga berkoordinasi dengan berbagai instansi pemerintahan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019). Rapat kerja tersebut membahas rencana program kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2020. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)
Seperti melakukan koordinasi dengan Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Kepala BKPN, Kapolri, Kepala BNPB, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Wishnutama berpendapat keberhasilan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus mendapatkan dukungan dari berbagai macam kementerian.
Ia pun mengatakan ada kemungkinan berkoordinasi dengan kementerian yang lain.
Wishnutama berharap agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
"Lebih banyak saya melakukan koordinasi internal, pelajari struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, mereview ulang semuanya," jelas Wishnutama.
"Apa seperti bisa lebih efektif dan efisien ke depan, dan juga berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain. Seperti Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri Bumn, Kepala BKPN, Kapolri, lalu Kepala BNPB, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," terangnya.
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati







I Gusti Ayu Bintang Darmawati (lahir di Denpasar, 24 November 1968; umur 51 tahun)[1] adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju. Ia adalah istri dari Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.[2] Bintang Puspayoga pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta dan diangkat menjadi Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali periode 2010-2014. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002.[3]
Referensi
^ https://nasional.kompas.com/read/2019/10/23/07542131/istri-mantan-menkop-puspayoga-datangi-istana-jelang-pelantikan-menteri
^ http://majalahpeluang.com/i-gusti-ayu-bintang-darmawati-bintangnya-bintang-tenis-meja/
Jabatan politik
Didahului oleh:
Yohana Yembise
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia
23 Oktober 2019–sekarang Petahana

Program kerja
Presiden Joko Widodo menunjuk sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Bintang, begitu sapaan akrabnya, menggantikan Menteri PPPA terdahulu, Yohana Yembise. Bintang adalah istri dari mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
 Saat Puspayoga masih menjabat sebagai menteri, Bintang duduk sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementrian Koperasi dan UKM.
Ia juga dipercaya sebagai Ketua Bidang II Penggerak PKK, serta Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja. Pada Mei 2019, melalui lelang, Bintang berhasil menjadi satu dari delapan pejabat Eselon II Pemkot Denpasar. Ia dilantik sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar. Tak hanya aktif di pemerintahan, Bintang juga punya kegemaran di bidang olahraga, khususnya tenis meja. Kecintaannya pada tenis meja membawa Bintang pada berbagai pertandingan. Ia bahkan menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali pada 2015-2019.

33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro










Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D.
(lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966; umur 53 tahun) adalah Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju, Ia resmi dilantik pada 23 Oktober 2019. Sebelumnya, pada Kabinet Indonesia Kerja Presiden Joko Widodo, Bambang Brodjonegoro dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia sejak 27 Juli 2016, sebelumnya di Kabinet yang sama dia adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016[1]. Sebelumnya ia merupakan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2].
Ia menyelesaikan pendidikan formal tingkat Strata 1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada 1990. Konsentrasi bidang studi yang ditekuni adalah Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional. Setahun berikutnya, Brodjonegoro melanjutkan pendidikan formal tingkat magister (1991-1993) pada University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat, sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995.
Bambang Brodjonegoro dikenal baik di dalam maupun di luar kalangan akademik. Sebagai akademisi, kariernya dimulai sebagai staf pengajar di FE - UI hingga merangkak naik menjadi Ketua Jurusan Ekonomi hingga Dekan Fakultas Ekonomi, UI. Kepakaran dan keluasan pengalaman di bidang ekonomi, khususnya terkait desentralisasi wilayah, membuat Brodjonegoro sering diundang sebagai dosen atau guru besar tamu bagi banyak universitas di dalam dan luar negeri.
Di luar dunia akademik, nama Bambang Brodjonegoro juga dikenal mulai dari tingkat pasar modal hingga pemerintahan. Pria yang juga aktif dalam berbagai organisasi sosial ini sangat tidak asing dengan banyak Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) seperti PT. PLN, PT. ANTAM, PT. TELKOM, dan lain-lain. Kepakarannya dalam bidang Ekonomi Pembangunan, khususnya wilayah perkotaan, membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan untuk duduk sebagai dewan komisionaris dan atau konsultan independen.

Pendidikan
University of Illinois at Urbana-Champaign, 1993 - 1997, Ph.D. (Tata Wilayah dan Perkotaan), Bidang Studi: Ilmu Regional dan Ekonomi Pembangunan
University of Illinois at Urbana-Champaign, 1991 - 1993, M.U.P. (Tata Kota), Bidang Studi: Tata Transportasi & Ekonomi Pembangunan.
Universitas Indonesia, Jakarta, 1985 - 1990, S.E., Bidang Studi: Ekonomi Pembangunan & Ekonomi Regional.
Karier
Mitra Peneliti, LPEM-FEUI, 1997 - 2005.
Ketua, Formulasi Sistem Rencana Pembangunan, JICA dan Bappenas
Koordinator, Jejaring Universitas untuk Pengembangan Ekonomi Lokal, LPEM - FEUI dan Open Society Institute, Hungaria
Ketua, Formulasi Dana Alokasi Umum (DAU), Dutch Trust Fund, Bank Dunia
Ketua, Dampak Ekonomi PT INCO terhadap Ekonomi Lokal dan Nasional
Penasihat Kependudukan untuk Indonesia, The Open Society Institute, Hungary
Ketua, Formulasi Institusi Transfer antar-pemerintah di Indonesia, Dutch Trust Fund, Bank Dunia
Ketua, Penelitian Gabungan Jepang-Indonesia untuk Desentralisasi Indonesia, JICA
Anggota, Kebijakan Desentralisasi Fiskal dan Tinjauan Belanja Umum Wilayah di Indonesia, JBIC
Anggota, Pembangunan Kemampuan Desentralisasi, JICA
Ketua, Dampak Kilang Gas 'Tangguh' terhadap Perekonomian Papua, British Petroleum (BP)
Ketua, Pembagian Pendapatan Sumber Daya Alam untuk Aceh, Koordinator Menteri Perekonomian
Ketua, Kajian Wilayah Perdagangan Bebas di Indonesia, Kementrian Dagang dan Industri
Ketua, Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia (2001 - 2005), BAPPENAS
Ketua, Strategi Alternatif Pembangunan dan Proyeksi Ekonomi Pulau Batam 2005, Otorita Industri Pengembangan Wilayah (Badan otorita) Batam
Ketua, Dampak Situasi Makroekonomi terhadap Permintaan Telekomunikasi Internasional, PT INDOSAT
Ketua, Estimasi Permintaan Kebutuhan Telekomunikasi Lokal, PT TELKOM Indonesia
Ketua, Peran PT ASTRA Group dalam Perekonomian Indonesia, Yayasan Dharma Bakti Astra
Ketua, Model Ekonomi Dampak di DKI Jakarta, BAPPEDA Jakarta
Anggota, Kajian Distribusi Semen di Indonesia, Asosiasi Pengusaha Semen Indonesia sebagai Peneliti Senior, Laboratorium Kajian Ekonomi dan Pembangunan, 2002 – sekarang
Tenaga Ahli, Ulasan Sejawat Rencana Implementasi Proyek (Individual Action Plan) APEC untuk Rusia, Sekretariat APEC
Tenaga Ahli, TA untuk Badan Penasihat Otonomi Wilayah, Bank Pembangunan Asia (ADB)
Tenaga Ahli, Ulasan Sejawat Rencana Implementasi Proyek (Individual Action Plan) APEC untuk Selandia Baru, Sekretariat APEC
Tenaga Ahli, Penentuan Jumlah optimal Provinsi di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri dan Kerja sama
Ketua, Pemetaan Ekonomi Wilayah di Indonesia, Bank Indonesia
Pakar Desentralisasi Fiskal, RENSTRA Nasional untuk Desentralisasi di Indonesia, ADB
Pakar Ekonomi Perhubungan, Konsekuensi Ekonomi Kecelakaan Jalan Raya, ADB
Ketua, Kebijakan Perubahan (Transformasi) dan Industrialisasi di Asia Tenggara, Yayasan SASHAKAWA
Ketua, Strategi Pengentasan Kemiskinan Kota, BAPPENAS
Ketua, Penentu Inflasi Regional di Indonesia, Bank Indonesia
Ketua, Pembangunan Regional dan Desentralisasi di Indonesia, Bank Mandiri
Anggota, Tim Pembentukan Dana Alokasi Umum Indonesia, Kementerian Keuangan, September – Desember 2000 dan April – Agustus 2001
Konsultan, Manajemen Sumber Daya Alam USAID, Agustus - September 1999.
Konsultan, UNDP/UNSFIR (Kantor Jakarta), November 1998 - Februari 1999.
Konsultan, UNDP/RBAP, Mei 1998 - Juni 1998.
Asisten Peneliti, Regional Economics Applications Laboratory, University of Illinois at Urbana-Champaign, September 1995 - Agustus 1997
Asisten Peneliti, Pusat Ekonomi antar-Universitas, UI Jakarta, 1989 - 1991. Tugas pengumpulan data, analisis data, penyiapan sebagian laporan akhir untuk proyek berikut:
Evaluasi Ekonomi Sistem Transportasi di Pulau Jawa, 1990-1991, koordinator: Prof.T.John Kim dan Prof. Iwan J. Azis);
Analisis Komprehensif terhadap Pembangunan Regional di Indonesia, 1990, Kolaborasi antara IUC Economics Universitas Indonesia dan IDRC Kanada, koordinator: Prof. Iwan J. Azis;
Evaluasi Rencana Lima Tahun Pembangunan Transportasi di Kalimantan Timur, Indonesia, 1989, koordinator: Prof. Iwan J. Azis
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan RI, mulai Januari 2011
Direktur Jenderal, The Islamic Research and Training Institute (IRTI), Islamic Development Bank (IDB), 2009 -2011
Dekan FE - UI, 2005 - 2009
Ketua Jurusan Ekonomi, FE - UI, 2002 - 2005
Ketua Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal, 2007 - 2008
Direktur Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, UI, 2001 – 2004
Wakil Direktur bagian Ekonomi Regional dan Riset Infrastruktur, LPEM-FEUI, 1999 – 2002.
Anggota Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal, 2005 - 2006
Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, UI, 1998 - 2001
Komisionaris Independen, PT Adira Insurance, 2006 – 2011
Komisionaris Independen, PT PLN, 2004 – 2009
Ketua Komite Tata Pamong, Dewan Komisionaris, PT PLN, 2007 - 2009
Anggota Tim Penasihat Independen, Asia Bond Fund, PT Bahana TCW Investment, 2007 – 2009
Ketua Komite Audit, Dewan Komisionaris PT PLN, 2004 – 2006
Menteri Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional Kabinet Indonesia Maju, 2019 - 2024
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Bintang Mahaputra Utama, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Oktober 2014[3]
Visiting Fellow, The Indonesia Project – Australian National University (ANU), Canberra, Australia, Desember 2004
Eisenhower Fellowships, The Single Region Program – Southeast Asia, Amerika Serikat, September – November 2002
ISEAS-World Bank Research Fellowship Award (as Visiting Research Fellow), The Institute of Southeast Asian Studies, Singapura, Maret - Juni 1999
Visiting Fellow, The Institute of East Asian Studies, Thammasat University, Thailand, Maret 1999
Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government - HED], Agustus 1991 - Desember 1995
Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia, 1989
Rujukan
^ Artikel:"Presiden tunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Menkeu" di Antaranews.com
^ "Bambang Brodjonegoro Dilantik Jadi Wakil Menteri Keuangan"
^ "68 Tokoh Bangsa Terima Tanda Kehormatan". Setkab. 13 Oktober 2014. Diakses tanggal 23 Oktober 2019.
Pranala luar
(Inggris) Bambang Brodjonegoro Profile - thejakartapost.com
(Inggris) Bambang Brodjonegoro Profile - Bloomberg Business Week
Jabatan politik
Didahului oleh:
Mohamad Nasir
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
23 Oktober 2019–sekarang Petahana
Didahului oleh:
Sofyan Djalil
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia
2016-2019 Diteruskan oleh:
Suharso Monoarfa

Didahului oleh:
Muhammad Chatib Basri
Menteri Keuangan Indonesia
2014–2016 Diteruskan oleh:
Sri Mulyani Indrawati

Didahului oleh:
Mahendra Siregar
Wakil Menteri Keuangan Indonesia
2013–2014 Diteruskan oleh:
Mardiasmo

Program kerja
Suara.com - Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro resmi dilantik menjadi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak 23 Oktober 2019. Posisi ini mengantikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir.
Arahan pertamanya, Bambang mengungkapkan bahwa Kemenristek akan melaksanakan dua agenda penting, yaitu mensinergikan beberapa program Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta mendirikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sesuai amanat Undang-undang Sisnas Iptek.
"Mengapa Pemerintah menginginkan adanya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah karena Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menyatakan bahwa beliau tidak ingin kegiatan penelitian pengembangan pengkajian dan penerapan (Litbangjirap) di setiap lembaga, tidak hanya LPNK dalam koordinasi Kemenristek, tetapi juga aktivitas litbangjirap dalam koordinasi Kementerian/Lembaga lainnya, mempunyai kecenderungan melakukan kegiatan sendiri-sendiri,” kata Menristek saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Kemenristek, melalui keterangan resminya.
Menristek sekaligus Kepala BRIN ini juga mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan yang dilakukan sendiri-sendiri akan menjadi tidak efektif.
Serah terima jabatan Menristek dari Mohamad Nasir ke Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (23/10/2019). [Dok. Kemenristek]
"Karena ada keterbatasan anggaran, akhirnya kualitas penelitiannya menjadi terbatas, bukan karena kualitas penelitinya atau researcher (peneliti) nya tapi lebih karena dana yang memang terbatas harus dibagi dalam jumlah besar," lanjut Bambang.
Oleh karena itu, program 100 hari Menristek akan fokus pada program, struktur dan imlementasi BRIN, serta mensinergikan program-program pendidikan tinggi dengan Kemendikbud.
"Nanti saya harus bertemu Pak Nadiem Makariem (Mendikbud), bicara bagaimana transisi yang terbaik, karena saya juga tidak mau waktu terbuang percuma dengan kesibukan urusan administratif birokrasi. Saya ingin semua orang bekerja keras (double gardan) untuk menyelesaikan homeworks bersama-sama," tandasnya.

34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali






Dr. H. Zainudin Amali, S.E., M.Si.
(lahir di Gorontalo, 16 September 1962; umur 57 tahun) adalah Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada periode 2019-2024, yang merupakan seorang pengusaha dan politikus berdarah Gorontalo. Zainudin merupakan anggota Partai Golongan Karya yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019.
Zainudin Amali merupakan anggota DPR-RI yang terpilih sebanyak 4 kali, dimana ia terpilih pertama kali menjadi anggota dewan mewakili Propinsi Gorontalo pada periode 2004-2009 serta 3 kali mewakili Propinsi Jawa Timur pada periode 2009-2014, periode 2014-2019, serta periode 2019-2024.[1] Sebelumnya pada tahun 2007, Zainudin dianugerahi Penghargaan Konservasi Danau Limboto (Limboto Lake Conservation Award) untuk Kategori Prakarsa Konservasi. Beliau kini ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga pada kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.[2]
Riwayat Pendidikan
SD Negeri Buhu, Gorontalo
SMP Negeri I Manado
SMA Negeri IV Manado
Akademi Perbankan dan Akuntansi, Jakarta
STIE Swadaya, Jakarta
Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jakarta
Karier
Riwayat Pekerjaan
Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024
DPR RI periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Timur
DPR RI periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Jawa Timur
DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur
DPR RI periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Gorontalo
Direktur PT. Putra Mas 2000-2002
Komisaris PT. Wirabuana Dwi Jaya Persada
Komisaris PT. Gitrana Sendiko 1996-1997
Direktur PT. Surya Terang Agung 1996-1998
Direktur PT. Makmur Triagung 1996-2000
PT. Supra Dinakarya 1993 - 1996
Riwayat Organisasi[sunting | sunting sumber]
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar 2015 - 2016
Ketua DPP Partai Golkar 2014 - 2019
Ketua DPD Partai Golkar Wilayah Jawa Timur 2013 - 2014
Ketua AMPI 2003 - 2008
Wakil Sekjen PP AMPG 2002 - 2008
Wakil Sekjen REI 1998 - 2001
Ketua Umum Gema Kosgoro 1994 - 1998
Ketua Umum Senat Mahasiwa STIE Swadaya 1988 - 1990
Ketua Bakornas Lembaga Mahasiswa Islam 1986 - 1987
Kehidupan Pribadi
Zainudin Amali lahir di Gorontalo, salah satu kota tua di bagian utara Pulau Sulawesi. Masa sekolah Zanudin Amali berpindah-pindah, dimana ia menyelesaikan Sekolah Dasar-nya di SDN Buhu, Gorontalo dan kemudian melanjutkan pendidikan SMP hingga SMA di Kota Manado. Sejak menjadi mahasiswa, Zainudin Amali aktif di berbagai organisasi, mulai dari Ketua Bakornas Lembaga Pers Mahasiswa Islam hingga aktif menjadi pengurus DPP Partai Golkar.
Pernikahan
Zainudin kemudian menikah dengan Ny. Nadiah dan dikaruniai seorang anak.
Politik
Zainudin aktif menyuarakan moratorium atau penghentian sementara ekspor gas pada tahun 2012.[3] Zainudin pada saat itu berpendapat bahwa sektor gas tergolong sebagai komoditas strategis sehingga seharusnya pemerintah menyusun kebijakan tersendiri yang mengatur penggunaan, distribusi dan pengolahan gas bumi secara jelas dan tegas sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.
Selain masalah gas, Zainudin Amali juga mengkritisi sistem industri dan pembangkit listrik yang dianggap masih mengalami defisit.[4] Menurutnya, pemanfaatan gas di dalam negeri harusnya dapat meningkatkan daya saing industri nasional serta dapat dijadikan salah satu bentuk dukungan program konversi BBM ke BBG bagi kendaraan. Kepeduliannya terhadap pemanfaatan energi begitu tinggi sehingga Zainudin pun dikenal sebagai salah satu penggiat kemandirian energi nasional.
Pada tanggal 23 Oktober 2019, ia dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia Maju pada pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Referensi
^ http://www.dpr.go.id/anggota/detail/id/138
^ http://faktorhukum.com/2019/10/daftar-menteri-jokowi-kabinet-indonesia-maju/
^ https://m.merdeka.com/zainudin-amali/profil/
^ https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef7ac
Program kerja
VIVAnews – Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali, Kamis 7 November 2019. Rapat ini membahas terkait dengan program kerja Kemenpora, pembahasan pertimbangan warga negara dan isu aktual lainnya.
"Kami sudah mendapatkan arahan dari Kabinet bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi dan misi Presiden. Jadi, yang akan kami lakukan lima tahun ke depan adalah membantu mewujudkan visi misi Presiden," kata Zainudin.
Dalam penjelasannya, Zainudin mengatakan, di bidang kepemudaan, ia akan menekankan dua garis besar, yakni mendorong kemandirian pemuda mengenai pemuda yang berprestasi, khususnya kewirausahaan yang memiliki daya saing.
Sementara itu, upaya kedua yang akan dilakukan, yakni dengan menguatkan kembali ideologi bangsa. "Sekarang ini, sudah mulai melemahnya ideologi Pancasila bagi para pemuda," ujarnya.
Di bidang keolahragaan, dua poin utama yang akan diperkuat adalah dengan pemasyarakatan olahraga dan peningkatan prestasi olahraga. Untuk mendukung hal itu, Kemenpora telah menyusun tujuh sasaran strategis dalam periode kerja lima tahun ke depan.
"Kita juga akan melakukan reformasi birkorasi dengan pelayanan publik yang cepat dan prima, di mana tata kelola dalam bidang anggaran dan keuangan akan kita tata ulang," ujar Zainudin. (asp)

35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko








Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P.
(lahir di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957; umur 62 tahun) adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018. Ia menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Sidang Paripurna DPR-RI pada tanggal 27 Agustus 2013 menyetujui jenderal asal Kediri tersebut sebagai Panglima TNI baru pengganti Laksamana Agus Suhartono.[1] Ia adalah KSAD terpendek dalam sejarah militer di Indonesia seiring pengangkatan dirinya sebagai panglima.[2]
Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.[3] Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.
Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.
Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan desertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)".[4] Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.[5]
Kehidupan pribadi
Moeldoko yang dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri ini merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfu'ah. Saudara-saudaranya adalah Moesadi, Muhammad Sujak, Poerwono, Suyono, Sugeng Hariyono, Supiyani, dan Siti Rahayu. Ia menikah dengan Koesni Harningsih dan memiliki 2 anak, yaitu: Randy Bimantara dan Joanina Rachmaa.
Semasa masih aktif menjabat Panglima TNI, Moeldoko mendirikan masjid megah, Masjid Dr. H. Moeldoko. Masjid yang berada dalam kompleks Islamic Center itu berlokasi di perbatasan kota Jombang dan Kediri. Masjid ini diresmikan pada 1 Juni 2016, lebih cepat dari peresmian Islamic Centre Dr. H. Moeldoko yang baru diresmikan pada 6 Juni 2016. Masjid ini dilengkapi fasilitas pendidikan dan sosial seperti panti asuhan, madrasah, gedung TKA Dharma Wanita, Taman Pendidikan Al Qur'an.
Moeldoko juga mendirikan M Foundation, sebuah yayasan sosial yang memiliki fokus kegiatan sosial dalam hal memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yatim hingga jenjang perguruan tinggi. Bantuan pendidikan M Foundation diberikan dengan persyaratan siswa akan diseleksi dan dievaluasi prestasi belajarnya secara berkala. Moeldoko ingin agar anak-anak yang dibantu M Foundation ini menjadi manusia Indonesia yang lengkap seutuhnya, hablum minan-nas pun juga hablum minallah.
Pendidikan militer
Akabri (1981) (Lulusan Terbaik - Adhi Makayasa & Tri Sakti Wiratama)
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri
Kursus Dasar Para
Susjurpa Jumpmaster
Sus Bahasa Inggris
Sus Kasi Ops
Suslapa-1 Inf
Suslapa Inf
Seskoad (1995) (Lulusan Terbaik)
Sesko TNI (2001)
Susdanrem
Susstrat Perang Semesta
PPRA XLII Lemhannas (2008)
Riwayat jabatan
Danton Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hasanuddin (1981)
Danki A Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hassanuddin (1983)
Kasi Operasi Yonif Linud 700/BS Kodam VII/Wirabuana
Perwira Operasi Kodim 1408/BS Makassar
Wakil Komandan Yonif 202/Tajimalela
Kasi Teritorial Brigif-1 PAM IK/JS
Komandan Yonif 201/Jaya Yudha (1995)
Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat (1996)
Sespri Wakasad (1998)
Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad
Komandan Brigif-1/Jaya Sakti (1999)
Asops Kasdam VI/Tanjung Pura
Dirbindiklat Pussenif
Komandan Rindam VI/Tanjung Pura (2005)
Komandan Korem 141/Toddopuli Bone (2006)
Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi (2007)
Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD (2008)
Kasdam Jaya (2008)
Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010)
Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2010)
Panglima Kodam III/Siliwangi (2010)
Wakil Gubernur Lemhannas (2011)
Wakasad (2013)
KSAD (2013)
Panglima TNI (2013-2015)[6][7]
Riwayat Organisasi
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Hanura (2016-2017)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura (2017-sekarang)
Ketua Umum HKTI (2017-2020)
Penghargaan
Tanda Jasa

[A] Bintang Dharma


[C] Bt. Kartika Eka Paksi Pratama


[D] Bt. Kartika Eka Paksi Nararya


[E] Satya Lancana Wiradharma
Bintang Mahaputra Adipradana (2015)
Bintang Dharma [A] (2013)
Bintang Yudha Dharma Utama (2014)
Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2013)
Bintang Jalasena Utama (2014)
Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2014)
Bintang Bhayangkara Utama (2013)[8]
Bintang Yudha Dharma Pratama [C]
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
[D] Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera Malaysia (Utama)
Pingat Jasa Gemilang (Tentera/Singapura)
Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang (DPKT Utama/Brunei)
Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera/Singapura) (2015)
SL. Kesetiaan 32 Tahun
SL. Dharma Bantala
SL. Kesetiaan 24 Tahun
SL. Kesetiaan 16 Tahun
SL. Kesetiaan 8 Tahun
SL. Wira Dharma [E]
SL. Seroja (Ops. Timor Timur)
SL. Dwidya Sistha
SL. Santi Dharma
Brevet/Wing
Brevet Komando Kopassus
Brevet Free Fall
Brevet Jump Master
Brevet Taipur
Wing Penerbad
Wing Penerbang TNI AU
Brevet Hiu Kencana
Brevet Tri Media Taifib
Brevet Denjaka (Anti Teror)
Brevet Komando Paskhas
Brevet Parachutist Thailand
Referensi
^ Laela Badriyah (27 Agustus 2013). "DPR Setuju Moeldoko Jabat Panglima TNI". Metro TV News. Diakses tanggal 30 Agustus 2013.
^ Riski Adam (31 Juli 2013). "Wiranto: Saya Serahkan Rekor Tercepat KSAD pada Jenderal Moeldoko". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2013.
^ ALUMNI - 1981 lihat bagian infanteri no. 1
^ Jenderal TNI Moeldoko raih gelar doktor ANTARA. 15 Januari 2014. Diakses 20 Januari 2014
^ Moeldoko Raih Gelar Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan Metro TV News. 15 Januari 2014. Diakses 20 Januari 2014
^ "DPR Setujui Jenderal Moeldoko Jadi Panglima TNI". August 22, 2013.
^ "DPR Sahkan Moeldoko Sebagai Panglima TNI". Agustus 27, 2013.
^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mldk-acadealumni2
Pranala luar
Moeldoko di Twitter
Moeldoko di Instagram
Website Moeldoko.com
Jabatan militer
Didahului oleh:
Agus Suhartono
Panglima Tentara Nasional Indonesia
2013–2015 Diteruskan oleh:
Gatot Nurmantyo

Didahului oleh:
Pramono Edhie Wibowo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2013 Diteruskan oleh:
Budiman

Didahului oleh:
Budiman
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2013 Diteruskan oleh:
M Munir

Didahului oleh:
Pramono Edhie Wibowo
Pangdam III/Siliwangi
2010–2011
Jabatan baru Pangdam XII/Tanjungpura
2010 Diteruskan oleh:
Geerhan Lantara

Didahului oleh:
Hatta Syafruddin Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad
2010 Diteruskan oleh:
Adi Mulyono

Program kerja
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan telah berkomunikasi bersama Teten Masduki untuk melanjutkan program kerja yang ada di institusi Staf Kepresidenan.
Komunikasi tersebut dilakukan Moeldoko guna mengkonsolidasikan sejumlah program kerja di institusi yang baru di jabatnya itu.
"Tadi Pak Teten Masduki sudah memberikan beberapa hal untuk bisa dikonsolidasikan berikutnya, terus diakselerasikan," kata Moeldoko usai serah terima jabatan di Kantor KSP, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Moeldoko mengaku, masih memerlukan waktu untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada di institusi Staf Kepresidenan tersebut. ‎Kendati demikian, ia menegakan akan bekerja dengan baik sebagai KSP.
Mantan Panglima ABRI itumelanjutkan, bahwa program Staf Kepresidenan akan diakselerasikan dalam waktu dekat agar seluruh program kerja nasional yang ada di Nawa Cita pemerintah dapat rampung pada 2019 mendatang.
"Nanti secara detailnya pasti tidak bisa saya berikan sekarang. Intinya sertijab telah diterima dengan sungguh-sungguh, dengan tulus. Semua hal-hal yang perlu didelivery ke pejabat baru telah disampaikan. Tugas saya adalah bagaimana mengakselerasi program-program itu agar cepat mencapai hal yang diinginkan," pungkasnya.


36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung







Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.
(lahir di Kediri, Jawa Timur, 11 Juni 1963; umur 56 tahun) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Karier
Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.[1] Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.[2][3]
Ia mengawali kariernya dengan menggeluti dunia bisnis dengan banyak memangku posisi penting, misalnya direktur di PT. Tanito Harum (1988-1996) dan PT. Vietmindo Energitama (1979-1982), serta komisaris di PT. Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).[4]
Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDIP. Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDIP. Sebagai Sekjen PDIP, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah. Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009.
Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ia terpilih menjadi wakil ketua DPR RI untuk periode 2009 - 2014.
Keluarga
Pramono Anung terlahir dari pasangan R. Kasbe Prajitna dan Sumarni. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Ia menikah dengan Endang Nugrahani, S.E., Ak.[5] dan dikaruniai dua anak, yaitu: Hanindhito Himawan Pramono yang lahir pada 31 Juli 1992 dan Hanifa Fadhila Pramono yang lahir pada 5 Februari 1998.
Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Sekolah Dasar (SD) Pawyatan Daha Kediri.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pawyatan Daha - Kediri (1976-1979).
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kediri (1979-1982).
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung (1982-1988).
Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990-1992).
Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung (2010-2013).
Karier Swasta[sunting | sunting sumber]
Direktur PT. Tanito Harum, Jakarta, 1988-1996.
Direktur PT. Vietmindo Energitama, Vietnam, 1988-1996.
Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta, 1996-1999.
Komisaris PT. Mandira (Mandiri Hana Persada), Jakarta, 1996-1999.
Komisaris PT. Yudhistira Hana Perkasa, Jakarta, 1996-1999.
Pengalaman Organisasi
Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, Bandung, 1985-1986.
Ketua Forum Komunikasi Himpunan Jurusan Dewan Mahasiswa ITB, 1986-1987.
Ketua Perhapi, Jakarta, 1998-2000.
Anggota DPP PDIP, Jakarta, 1998-2000.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Jakarta, 2000-2005.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Jakarta, 2005-2010.
Referensi
^ "Ir. Pramono Anung Wibowo, MM". detikNews. Diakses tanggal Oktober 2014.
^ "Pramono Anung Raih Doktor dengan Predikat Cumlaude". Tempo. 11 Januari 2013. Diakses tanggal Oktober 2014.
^ "Megawati Apresiasi Gelar Doktor Pramono Anung". inilahkoran. 11 Januari 2013. Diakses tanggal Oktober 2014.
^ "Profil Pramono Anung". Merdeka. Diakses tanggal Oktober 2014.
^ "Antara Kolam, Pramono, dan Lukisan". Kompas. Diakses tanggal Oktober 2014.
Pranala luar
(Indonesia) Profil Pramono Anung Wibowo di Situs Resmi MPR RI
(Indonesia) Profil Pramono Anung Wibowo di Situs Resmi DPR RI
(Indonesia) Profil Pramono Anung Wibowo di TempoInteraktif
Jabatan politik
Didahului oleh:
Andi Widjajanto
Sekretaris Kabinet Indonesia
2015–sekarang Petahana
Program kerja
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo telah menyiapkan anggaran untuk program barunya jika kembali terpilih di Pilpres 2019. Program baru yang dimaksud di antaranya Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja dan KIP Kuliah.
"Misalnya KIP untuk mahasiswa ini kan baru, selama ini sampai SMA. Anggarannya ada? sudah ada," kata Pramono di kantornya, Senin (25/2).
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan, Jokowi telah fokus membangun infrastruktur selama empat tahun lebih. Jika kembali terpilih, Jokowi beralih membangun sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran. Melalui KIP Kuliah, Pramono optimis SDM generasi muda Indonesia akan semakin baik.
"Ini prioritas Presiden kalau terpilih lagi untuk bangun SDM," ucapnya.
Selain itu, Pramono yakin Jokowi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui Kartu Sembako Murah. Jokowi disebut tidak ingin rakyat Indonesia kesulitan mendapatkan sembako murah.
"Bagi kelompok masyarakat tak mampu ada kartu khusus subsidi harga (sembako). Kalau dilihat dari awal pidato, beliau (Jokowi) tunjukkan bahwa beliau bagian masyarakat susah dan beliau tahu persis apa yang harus dilakukan," tuturnya.
Mantan Ketua Perhapi Jakarta ini juga menegaskan Jokowi sudah memiliki anggaran untuk pembangunan desa lima tahun ke depan. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 400 triliun.
"Anggaran sudah ada, dana desa sampai Rp 400 triliun akan dialokasikan mulai 2020 sampai 2024. Pasti akan terpenuhi. Lima tahun ini saja sudah Rp 257 triliun, sekarang sudah terbagi Rp 187 triliun," pungkas dia.
Saat berpidato dalam acara Konvensi Rakyat di SICC, Sentul, Jawa Barat, Minggu (24/2), Jokowi pamer sejumlah program baru. Selain Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja dan KIP Kuliah, Jokowi juga berjanji akan mengembangkan program penitipan anak. [ray]
37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia










Bahlil Lahadalia, S.E.
[2] (lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976; umur 43 tahun) adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bahlil Lahadalia dilantik menjadi Kepala BKPM ke-19 pada 23 Oktober 2019.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia adalah Ketua Umum BPP HIPMI periode 2015–2019. Bahlil juga memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.[3]
Ia pernah menjadi anggota dari Partai Golongan Karya, tetapi telah berhenti pada tahun 2009.
Riwayat
Serba keterbatasan dalam hidupnya tak membuat pria yang besar di Papua ini berkecil hati. Ia coba hidup mandiri mulai sebagai sopir angkot, menjual koran, hingga buka usaha sendiri.[5] Puncaknya, Bahlil Lahadalia sukses sebagai pengusaha dan berhasil sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Pria kelahiran Maluku Tengah ini adalah anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Kemandiriannya itu terbukti saat ia duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur, di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara paruh waktu. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukkan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua,[3] Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Maluku ini.
Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015–2019.
Pendidikan
SDN 1 Seram Timur. Maluku
SMPN 1 Seram Timur. Maluku
SMEA YAPIS Fakfak. Papua
S-1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua
Karier
Bendahara Umum PB HMI
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2003)
Pemilik PT Bersama Papua Unggul
Pemilik PT Dwijati Sukses
Pemiilik PT Rifa Capital
Ketua Umum HIPMI (2015–2019)
Referensi
^ https://news.detik.com/berita/d-4757025/disebut-kader-golkar-di-wikipedia-bahlil-10-tahun-lalu
^ https://www.viva.co.id/siapa/read/219-bahlil-lahadalia
^ a b "Rekam Jejak Bahlil Lahadalia, Sopir Angkot Jadi Menteri Investasi - VIVAnews". www.vivanews.com. 2019-10-23. Diakses tanggal 2019-10-23.
^ Hantoro, Juli (2019-10-23). "Bahlil Lahadalia Tegaskan Sudah 10 Tahun Keluar dari Golkar". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-23.
^ Media, Kompas Cyber. "Bahlil Lahadalia, Sopir Angkot yang Kini Mengurus Investasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-10-23.
Program kerja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan rencana kerja saat rapat dengan Komisi VI DPR-RI di Jakarta, pada Kamis (7/10) malam lalu. Ia berkomitmen mengejar realisasi investasi yang berkualitas ke depan.

"Target kita ke depan adalah mengejar realisasi investasi. Tapi investasi yang berkualitas," kata Bahlil dalam siaran pers.

Bahlil memaparkan enam strategi mencapai realisasi investasi yang optimal ke depan. Namun, dikatakannya, target investasi tak hanya masuk dalam jumlah yang besar. Lebih dari itu, investasi harus lebih berkualitas.

"Investasi harus menyerap lebih banyak tenaga kerja, bermitra dengan pengusaha lokal, dan memberikan nilai tambah (value added), bagi perekonomian," ujar Bahlil.

Selain itu, Bahlil mengatakan tantangan investasi di era kemajuan teknologi ialah kian meningkatnya inovasi teknologi yang mengganti tenaga kerja manusia.

"Sehingga dulu 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa serap 400.000 tenaga kerja. Sekarang tidak lagi sebanyak itu," ujar Bahlil.

Sehingga demi mendorong investasi yang berkualitas, BKPM akan mendorong sektor investasi di industri manufaktur. Ia memandang
investasi di industri manufaktur jauh lebih banyak menciptakan lapangan kerja.

"Selain itu manufaktur juga mampu menciptakan industri-industri turunan lainnya," tuturnya.

BKPM mencatatkan realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun , naik 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 173,8 triliun. Realisasi Penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9% menjadi Rp 100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8% menjadi Rp 105 triliun.

Bahlil menjelaskan, dengan capaian kuartal III 2019, total realisasi investasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 601,3 triliun, naik 12,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total investasi PMDN mencapai Rp 317,8 triliun, sedangkan PMA mencapai Rp 317,8 triliun.
38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin





Sanitiar Burhanuddin, S.H.
 atau ST Burhanuddin[1][2] (lahir di Cirebon, Jawa Barat, 17 Juli 1954; umur 65 tahun), adalah Jaksa Agung pada Kejaksaan Republik Indonesia. Burhanuddin terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Pada tanggal 23 Oktober 2019 beliau ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Jaksa Agung Republik Indonesia.[3]
Biografi[sunting | sunting sumber]

Sebagai Kajati Maluku Utara (2007—2009)
Pria kelahiran Cirebon, 17 Juli 1954 ini mengawali kariernya sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi sejak tahun 1989. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ini kemudian mengikuti pendidikan pembentukan jaksa dan beberapa kali menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri sejumlah daerah, mulai dari Bangko (Jambi) hingga Cilacap.[4]
Pada 2007 Burhanuddin menjabat Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung dan berlanjut sebagai Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada tahun 2008 hingga tahun 2009.[4]
Kariernya terus melesat hingga pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat. Saat menjabat sebagai Kepala Kejati Sulawesi Selatan dan Barat pada tahun 2010, Burhanuddin cukup fokus pada penanganan kasus korupsi.[4]
Ia mengibaratkan korupsi seperti kentut, ada baunya tapi tidak ada bentuknya. Oleh karena itu, tugasnya di kejaksaan adalah untuk membuktikan bentuk itu. Dia mengatakan hal tersebut pada November 2010 silam.[4]
Saat itu, Burhanuddin juga sempat menangani perkara korupsi yang menjerat mantan Bupati Gowa almarhum Ichsan Yasin Limpo.[4]
Ichsan merupakan adik kandung Syahrul Yasin Limpo, eks Gubernur Sulawesi Selatan yang ditunjuk Jokowi sebagai menteri pertanian periode 2019-2024.
Ia terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (jamdatun) pada 2011 hingga pensiun pada 2014.[4]
ST Burhanuddin juga dikenal sebagai Komisaris Utama PT Hutama Karya. Dia diberikan jabatan tersebut sejak 2015 lalu.[4]
Keluarga
ST Burhanuddin juga merupakan adik dari politikus PDIP Tubagus Hasanuddin yang merupakan mantan calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 lalu.[4][5]
Referensi
^ Arti Singkatan "ST" pada Nama Jaksa Agung yang Baru Ditunjuk Jokowi Kompas.com. Diakses tanggal 2019-10-23.
^ Cerita Jaksa Agung Soal Singkatan 'ST' di Depan Namanya Detik.com. Diakses tanggal 2019-10-23.
^ Jokowi Tunjuk ST Burhanuddin Jadi Jaksa Agung Detik.com. Diakses tanggal 2019-10-23.
^ a b c d e f g h https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191023111537-32-442090/rekam-jejak-st-burhanuddin-jaksa-agung-baru-pilihan-jokowi
^ https://nasional.tempo.co/amp/1264939/jaksa-agung-st-burhanuddin-siap-gebuk-kakaknya-jika-korupsi
Lihat pula
Kejaksaan Agung Indonesia
Pranala luar
Jabatan peradilan
Didahului oleh:
Arminsyah
Pelaksana Tugas Jaksa Agung Indonesia
2019–sekarang Petahana

Program kerja
Jakarta, Beritasatu.com - Komisi III DPR menggelar rapat perdana dengan jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung) di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (7/11/2019). Hadir dalam rapat itu adalah Jaksa Agung ST Burhanuddin, sejumlah Jaksa Agung Muda dan Kepala Kejaksaan Tinggi dari seluruh Indonesia.
Jaksa Agung memaparkan fokus utama yang akan dilakukan di masa mendatang. Pertama, penanganan suatu perkara tidak hanya sekedar mempidanakan perilaku dan mengembalikan kerugian negara, namun harus memberikan solusi perbaikan sistem agar tidak terulang lagi. "Kedua, terhadap beberapa perda yang menghambat perizinan investasi maka saya telah menginstruksikan kepada para Kajati untuk memonitor keberadaan perda-perda tersebut," kata ST Burhanuddin.
Ketiga, peningkatan peran Kejaksaan dalam mendukung pengamanan aset-aset pemerintah pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD yang terbengkalai atau tidak terurus atau dikuasai oleh pihak lain. Hal itu untuk memastikan aset itu bisa digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Keempat, memanfaatkan teknologi informasi (TI), yang mendukung keberhasilan tugas kejaksaan, seperti pengembangan aplikasi sistem managemen, tindak pidana umum (dipidum), tindak pidana khusus (pidsus), tata usaha negara (datun) dan pengawasan sebagai salah satu persyaratan reformasi birokrasi
Kelima, menciptakan mekanisme pengawasan yang ketat, untuk menjaga konsistensi pelaksanaan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi, dan wilayah bersih melayani dan menjadikan percontohan untuk satuan kerja lain, untuk dapat memperoleh peringkat tersebut.
Keenam, untuk para Kajati, diperlukan sistem complain and handling management, yang mampu meningkatkan pelayanan hukum sehingga terwujudnya perlayanan terpadu satu pintu sebagai bentuk pelayanan dan keterbukaan informasi publik.
"Ketujuh adalah optimalisasi sebagai inovasi yang sudah diterapkan dan meningkatkan kinerja di satuan kerja agar agar diimplementasikan dalam skala nasional," kata ST Burhanuddin.
Delapan, memanggil dan menggelorakan optimisme masyarakat untuk mengikuti seleksi CPNS Kejaksaan.






BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian Makalah ini kami susun dengan  bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan yang Maha Esa. Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran Bapak/Ibu Guru serta teman teman, yang sifatnya membangun guna sebagai bahan evaluasi kami untuk kedepannya agar lebih baik lagi.
Akhir dari penulisan makalah  ini kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam menyusun makalah ini. 

B. Saran
Semoga mentri mentri dan para pejabatan setingkat mentri ini mampu menjalankan tugas dan tangggung jawabnya dengan baik sesuai harapan rakyat Indonesia.

Entri yang Diunggulkan

CONTOH SURAT KUASA TERBARU 2020

Sukabumi, 13 Januari 2020 SURAT KUASA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama       : ………………………………………………………………………………….. Pekerjaan ...